CHAPTER 5

968 111 6
                                    

Angin, aku sangat menyukaimu. Aku ingin selalu terbang bersamamu. Apa kau juga menyukaiku? Apa kau tidak malu jika bersamaku? Walaupun aku hanyalah daun kering yang selalu terbang mengikutimu.

***

"Ibu, apa ibu percaya akan cinta pada pandangan pertama?"

Tanya Yoona pada ibunya yang sedang membereskan beberapa koran dan majalah di ruang tamu. Yoona yang sedang berbunga-bunga hatinya hanya memperhatikan ibunya sambil memakan es krim kesukaannya. Mungkin jika Im Yeonhan, adiknya yang berusia 4 tahun itu telah bangun dari tidur siangnya, ia akan meminta dengan paksa es krim kakaknya itu. Namun kali ini Yoona dapat menikmatinya dengan tenang, karena Yeonhan masih terlelap dikamarnya.

"Kenapa tiba-tiba menanyakan hal itu? Apa anak ibu sedang jatuh cinta?"

Balas ibu Yoona sambil tersenyum centil bertujuan menggoda putrinya.

"Aa..aaaaku hanya bertanya saja." Jawab Yoona gugup lalu pergi menuju kamarnya.

Sementara ibu Yoona hanya senyum-senyum saja memperhatikan putrinya yang telah beranjak dewasa.

***

Terlalu cepat jika aku menyimpulkan ini adalah cinta. Namun terlalu menyakitkan jika aku menampik semuanya.

"Kau membolos kemarin?"

Tanya Taeyeon yang baru datang, lalu duduk di bangku sebelah Im Yoona. Terlihat sekali kantung mata Taeyeon, pagi ini ia juga nampak lesu.

Yoona yang memahami ekspresi Taeyeon tidak berniat untuk menjawab, ia hanya menjawabnya dengan tersenyum saja. Kemudian ia mengeluarkan buku untuk pelajaran pertamanya pagi ini. Padahal bell tanda masuk masih sekitar 20menit lagi.

Drtt! Drtt! Drtt!

"Selamat pagi ."

Dengan cepat Yoona menyentuh tombol hijau pada layarnya, kemudian mengucapkan salam paginya. Tentu saja si penelepon adalah Choi Seung-hyun. Yoona mengangkatnya dengan cepat sambil tersenyum sendiri, membuat Taeyeon merasa heran disebelahnya.

"Selamat pagi juga Im Yoona, apa kau sudah sampai?"

"Hmm, aku sudah sampai." Jawab Yoona mengangguk walaupun Seung-hyun tak dapat melihatnya.

"Baiklah, aku hanya memastikan jika kau baik-baik saja sampai disekolah. Selamat belajar."

Ucap Seung-hyun diseberang sana. Walaupun terdengar kekanakan dan berlebihan namun Yoona sangat menyukainya, tentus aja ini adalah hal pertama yang baru kali ini ia rasakan. Diperhatikan oleh seorang lelaki yang bukan keluarganya. Setelah Yoona menjawabnya dengan singkat, Seung-hyun segera mematikan panggilannya.

"Woaaa!! Kau menyembunyikan sesuatu dariku?!"

Teriak Taeyeon sambil menunjuk kearah Yoona. Mendengar Yoona berpacaran ditelepon membuat Taeyeon bangun dari lamunannya.

"Jangan keras-keras! semua bisa mendengar." Balas Yoona sedikit malu akibat teriakan Taeyeon. Kemudian ia memastikan jika tidak ada orang lain yang mendengar teriakan Taeyeon.

"Selamat pagi!"

Seohyun lalu datang dan mendekat kearah Yoona dan Taeyeon. Kemudian Yoona menginterupsi teman-temannya agar lebih mendekat kepadanya. Seohyun yang baru datang dan bingung pun segera menurut pada Im Yoona.

"Aku dan Seung-hyun sudah..."

"Omo!"

Sebelum Yoona dapat menyelesaikan perkataannya Taeyeon dan Seohyun sudah memotongnya terlebih dahulu. Namun itu sudah membuat Taeyeon maupun Seohyun mengerti tentang apa yang akan dikatakan oleh Im Yoona.

The Wind Blows 🔹 t.o.p • yoona • gdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang