09

1K 181 23
                                    

Author POV

Yerin menutup buku itu dan meletakkannya di samping bantalnya. Dia membaringkan tubuhnya di atas kasur dan menarik selimut hingga ke atas kepalanya. 

Ia menangis setelah mengetahui bahwa temannya tidak punya waktu yang banyak lagi untuk hidup. Lee Jihoon hanya mempunyai waktu 24 jam. 

*****
Soonyoung POV

Seperti biasa, aku masuk ke dalam kamar Yerin untuk membangunkannya. Ketika aku masuk, kamarnya masih gelap dan dia masih tertidur. Entah kenapa aku merasa ada yang tidak benar. 

"Yerin-ah," panggilku sambil mendekati kasurnya. 

"Keluarlah, aku sedang tidak ingin bekerja hari ini," balasnya. 

"Kau tidak sakit kan?" 

"Tidak, aku hanya sedang ingin berdiam di kamar. Keluarlah" 

"Arrasseo, jika kau merasa sakit telepon aku saja," aku bisa melihat kepalanya bergerak mengangguk di bawah selimut. 

Setelah itu aku keluar dari kamarnya. Apa sebaiknya aku menemaninya di rumah? Ah, dia tampak baik-baik saja kemarin. Lalu kenapa dia bersikap seperti ini? Tidak biasanya dia begitu. 

*****
Wonwoo POV

Aku mengenakan kemeja dan jas pada tubuh Jihoon. Jadi begini rasanya bekerja di perusahaan... Aku menunggu Yerin di ruang tamu, tapi sekitar 1 jam kemudian, dia tidak datang juga. Bahkan pesanku dari kemarin tidak dibalas. 

Dia tidak apa-apa kan? 

Ah, mungkin dia bangun kesiangan. Aku akan menunggunya lebih lama lagi. 

Tidak. Aku tidak tahan hanya diam seperti ini.

Aku merindukan Eunha... Kira-kira dia ada dimana sekarang? 

*****
Mingyu POV

Sinar matahari berhasil membuatku terbangun dari tidurku. Ketika kubuka mataku, aku sedikit terkejut karena melihat Eunha ada di sampingku dan dia tertidur dengan posisi duduk bersandar pada kepala tempat tidurku.

Kepalaku sudah tidak pusing lagi, jadi kuputuskan untuk bangkit berdiri dan mandi. Namun tiba-tiba tanganku ditahan oleh Eunha hingga aku terduduk di kasur.

"Kajima, Wonwoo-ya..." Gumamnya.

"Ireonaseyo, ini sudah pagi," ujarku sambil melepaskan genggaman tangannya.

Dia tidak merespon sama sekali dan tetap tertidur. Melihat posisi tidurnya membuatku tidak nyaman. Lehernya bisa sakit jika dia tidur seperti itu terus.

Kuputuskan untuk membetulkan posisi tidurnya dengan membaringkannya di kasurku. Setelah itu aku mandi.

*****
Author POV

Setelah Mingyu selesai mandi, dia keluar dari kamar mandi. Bukannya melihat Eunha, dia malah melihat seorang hantu perempuan di pojok kamarnya menggunakan seragam sekolah. Selama ini dia mencoba untuk menghindari tatapan seorang hantu, tapi dia sudah terlanjut menatap mata hantu itu. 

"Oh! Kau bisa melihatku kan? Hey!" seru hantu itu. 

Mingyu segera mengalihkan pandangannya dan berusaha untuk mengabaikan hantu itu. 

"Ya! Jangan berpura-pura tidak melihatku!" 

Mingyu tetap tidak perduli. Dia mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Mingyu-ssi, apa kau sudah baik-baik saja? Aku sudah membuat sarapan, jangan lupa makan!" ujar Eunha dari depan kamar Mingyu. 

"Ne!" balas Mingyu. 

00:01 (Mirror) ⛵ jwwTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang