Aku sakit.
Badanku panas dan terasa lemas. Kukira aku bisa menghadapinya, tapi ternyata aku nggak sekuat perkiraanku. Dengan kuliah dan syuting, mengerjakan tugas dan menghapal dialog, bolak-balik ke kampus dan ke lokasi syuting, staminaku akhirnya mencapai batasnya. Sekarang aku demam.
Kedua orang tuaku sedang keluar kota, karena itu aku dirawat oleh kakak perempuanku. Tapi cuma sebentar, tentu saja, dia harus berangkat kerja. Sebelum berangkat dia memberiku obat dan menyuruh bibi pembantu memasakkanku bubur.
Lain kali aku harus lebih memperhatikan kesehatanku. Aku benar-benar ceroboh. Padahal besok aku harus syuting lagi. Semoga besok aku sudah sembuh.
LINE!
Ada notif Line. Dengan malas aku meraba-raba smartphone yang kutaruh di meja samping kasur.
Ohm: Selamat pagi P'Toey ^_^
Ohm? Kurang kerjaan sekali nge-line pagi-pagi. Apa dia tidak sekolah? Oh iya ini hari libur. Ah tapi tetap saja aku malas menanggapinya. Cuma chat basa-basi. Bukan hal penting. Aku meletakkan kembali hp-ku dan kembali tidur.
LINE!
Ya ampun! Apalagi sih! Aku kembali meraih hp-ku dan mengecek notifnya. Ah, ternyata dari temanku, Gun.
Gun: Toey, aku putus sama Pang
Hah? Mereka putus? Kukira mereka akan menikah? Aku lalu mengetik balasan.
Toey: Kenapa bisa putus? Kalian bertengkar?
LINE!
Belum sempat aku meletakkan hp ku, sudah ada notif line lagi. Kali ini dari Ohm.
Ohm: P'Toey, aku boleh pinjam novel 'Make It Real' nya?
Jadi begini, serial drama yang kubintangi ini diangkat dari novel berjudul sama. Kemarin-kemarin aku membelinya, dan memposting fotonya juga di Instagram.
Toey: Boleh, besok kubawa ke tempat syuting ya
LINE!
Line dari Gun kembali masuk.
Gun: Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba dia bilang orang tuanya nggak setuju dengan hubungan kami. Bukannya itu sudah sangat terlambat?
Aku ini teman yang baik. Sungguh. Tapi rasanya sulit sekali menjadi tempat curhat ketika kau sedang demam. Pikiranku tidak fokus dan badanku rasanya juga lemas.
Toey: Apa kalian tidak bisa membicarakannya lagi? Mungkin kau harus menemui orang tuanya?
Aku meletakkan hp di samping bantalku dan merebahkan kembali badanku di kasur. Rasanya dingin sekali, aku menggigil. Apa obatnya belum bekerja ya?
LINE!
Ohm: Nggak bisa sekarang saja Kak? Aku ingin membacanya sebelum syuting besok. Jadi aku bisa lebih mengerti situasinya
Usaha anak ini boleh juga. Setidaknya dia berusaha memperbaiki aktingnya yang buruk di syuting pertama waktu itu. Tapi sayangnya ini bukan waktu yang tepat.
Toey: Aku sedang demam, Ohm. Aku tidak bisa bertemu denganmu sekarang. Besok saja ya?
LINE!
Kumohon, tidak bisakah notifikasi Line ini berhenti sebentar saja? Aku butuh istirahat! Apakah kumatikan saja hp ku? Dengan begitu aku jadi tidak akan terganggu. Ah, tapi aku tidak boleh begitu. Gun sedang patah hati. Sebagai teman aku harus menghibur dan mendengarkan curhatannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Make It Real
FanfictionBoom dan Toey lolos casting serial drama gay berjudul "Make It Right". Di drama itu, Boom harus berpasangan dengan lelaki manis bernama Peak, lalu Toey berpasangan dengan lelaki bernama Ohm. Semuanya berjalan lancar sampai akhirnya Boom dan Toey mal...