Lost in Bandung

5.5K 213 28
                                    

TUUUT TUUUT *anggap ini suara kereta*

Suasana stasiun hari itu cukup ramai. Mungkin ini pengaruh dari arus balik liburan kemarin. Masih banyak orang-orang yang baru pulang dari Surabaya, Jakarta dan Yogyakarta.

Aku duduk di kursi di ruang tunggu sambil menyeruput susu kotak. Aku menyalakan ponselku. Sepi. Lalu Aaku melirik ke arah jamku. "Eeeeh udah jam segini tapi kok belum datang?!"

Aku berdiri dari kursiku dan celingak celinguk. Seorang petugas stasiun berjalan melewatiku. Aku buru-buru bertanya padanya apa kereta dari Surabaya sudah sampai.

" Kereta dari Surabaya baru saja sampai di peron sana" katanya sambil menunjuk ke arah sebrang tempatku berdiri.

"Oh terimakasih, Pak!" kataku. Petugas itu mengangguk dan melanjutkan perjalanannya yang sempat kuhentikan tadi. Buru-buru aku pergi ke arah yang ditunjukkan petugas itu.  Aku berdiri di dekat kereta yang baru sampai. Tampak penumpang kereta turun dari kereta. Aku memasang mataku baik-baik pada kerumunan penumpang itu.

" Raisa ! " 

Aku menengok ke belakang karena namaku dipanggil. Tapi gak ada siapa-siapa disitu. Aku menoleh ke arah depan.

" Eeeeh....... Mama" kataku kaget. 

Mama hanya terkikik. Dia memelukku dan aku balas memeluknya.

" Gimana kabarnya kamu?  baik-baik aja kan? oh ya kamu kesini naik apa?" Mama membanjiriku dengan pertanyaan.

" Ahahaha Raisa baik baik aja kok. Naik mobil, kan sekarang dede udah bisa naik mobil" cengirku sambil menunjukkan kunci mobilku.

" Waah kok Mama baru tau sih? Hebat nih kamu" katanya sambil memukulku berkali-kali dengan majalah yang sedari tadi ia pegang. Aku hanya menggaruk kepalaku.

"Oh ya, de, Mama pengen ke kamar mandi dulu nih. Udah dari kemarin malem belum pipis" 

" Lho kenapa ditahan-tahan sih, Ma? Mama juga kan suka ngasih tau supaya gak suka nahan kencing" ujarku.

" Mama gak bisa pipis di toilet kereta api. Mama gak bisa bayangin air kencing Mama jatoh di rel di antah berantah" cengirnya. Aku hanya memasang tampang datarku dan mengantarkannya ke kamar mandi di dekat tempatku tadi menunggu Mama. Aku membawa bawaan Mama dan duduk di kursi tunggu di dekat toilet. Aku melirik ponselku. Masih juga sepi. Aku menghela nafas panjang dan memasukkan ponselku ke saku jaketku. Aku memandang sekeliling tempatku berada. Mataku tertarik pada seseorang yang kelihatannya adalah bule. Dia memakai beanie dan kacamata hitam, tapi tetap saja dari perawakannya dia bukan berasal dari Asia. Bule itu sedang mengamati peta yang sedang ia pegang dan dia kelihatannya...............kebingungan.

" Raisa! Hayu! Ai kamu teh ngeliatin apa sih?"

Teriakan Mama membuyarkan lamunanku. "Eeeh udah selesai, Ma?"

" Udah atuh

Mama mengambil tas ransel miliknya dariku. "Udah kamu mah bawain tas Mama yang itu aja lah" Mama menunjuk tas jinjingnya yang kusimpan di kursi disebelah tempatku duduk. Aku mengangguk dan membawanya.

"Um excuse me, ma'am"

Aku terkejut karena ada seseorang yang menepuk bahuku. Untung saja aku saat itu tidak dalam keadaan 'kosong', mungkin si penghipnotis itu sukses menggasak barang-barangku. Aku menoleh ke belakang.

Ternyata di belakangku ada si bule yang memakai beanie tadi. Kontan saja aku terkejut.

" Eeeeh i'm sorry i thought you were a pickpocket"

Lost in Bandung/ h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang