"HARRY STYLES DIKABARKAN MENGHIILANG. DIRECTIONER GEMPAR"
"RAISA, GIMANA KALAU HARI INI KITA WISATA KULINER" kata Edward dengan nada bule yang melengking (author note: bayangin aja lah bule ngomong pake bahasa Indonesia terus cempreng). Kami berdua sedang asyik menonton TV di rumah.
"Huh? Wisata kuliner?" aku melirik sedikit ke arahnya.
Edward mengangguk.
"Apa yang kamu baca di internet?" tanyaku.
"Makanan" seringai Edward.
Aku mengganti channel tv dan mendekati Edward. Dia sedang membaca artikel tentang makanan khas Bandung. Aku mendeham.
"Ya, ya? Aku bakal traktir kamu deh. kemarin lusa kan kamu udah bayarin aku makan"
Perkataan Edward mengingatkanku pada kejadian tempo hari. Pertemuan dengan Dio di cafe. Aku gak tahu bagaimana kelanjutan nasib bon makanan yang kupesan kemarin. Ya semoga aja si Dio mau ngebayarin.
" Ok. Mandi sono" kataku.
Edward sibuk mengotak-atik hp-nya kembali. Bule gendeng, disuruh mandi malah makin asyik main hp.
"Um, pardon me?"
" Go to shower right now, Edward" Diam-diam aku curiga kalau Edward tadi sibuk ngetranslate apa yang aku bilang. Edward tersenyum dan masuk ke dalam rumah.
***
"Aha, Raisa, aku mau makan lontong kari disini nih" Edward menunjukkan sebuah artikel tentang lontong kari padaku. Di artikel itu disertakan alamat tukang lontong kari itu berjualan. Jujur saja, selama aku tinggal di Bandung aku belum pernah mendengar alamat tukang lontong kari itu.
" Sini pinjem dulu hpnya" Aku merebut hp Edward dan berlari ke arah dapur. Mungkin Mama tahu tempatnya dimana. Aku menanyakan alamat itu pada Mama, tapi hasilnya nihil. Mama gak tahu tempat itu dimana.
" Um, Edward, Mama dan aku gak tahu dimana itu berada" kataku.
" Ah, Edward, kalau mau eat lontong kari mah di depan komplek juga ada!" timpal Mama.
" Bener tuh kata Mama, aku anterin kesana aja deh" ujarku.
Edward tampak menimbang-nimbang. Segitu pengennya kah bule ini makan di lontong kari yang tempat keberadaannya pun tidak diketahui?. Dia memainkan hp-nya kembali dan mengabaikan aku dan Mama.
" It's ok, Raisa. We can use GPS to find that place. Its easy"
Sial nih bule pinter juga.
" Ok ok ayo kalau gitu"
***
Kami pergi ke tempat lontong kari dengan naik sepeda. Dengan dipandu GPS dari hp Edward, kami bersepeda menuju tukang lontong kari. GPS itu membawa kami ke tempat yang gak aku kenal. Jadi curiga juga kalau ini akal-akalan si Edward doang. Jangan-jangan nih bule pengen ngapa-ngapain aku.
" Edward, masih jauh gak?" keluhku.
Edward mengecek hpnya. "Sepertinya sih gak"
Dari jalan raya besar, GPS Edward membawa kami ke jalan yang semakin kecil dan semakin kecil lagi. Kami dibawa ke gang-gang yang udah macem labirin saking banyaknya. Makin lama makin takut si Edward sebenernya niat nyulik dan bukan niat traktir makan lontong kari. Mana dari tadi jalanan sepi lagi.............
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in Bandung/ h.s
Hayran KurguHarry Styles, seorang member dari boyband tenar, One Direction, merasa jenuh dengan kehidupannya sebagai member boyband. Dia memutuskan untuk kabur dan menyamar menjadi seorang backpacker bernama Edward Twist. Harry memutuskan untuk "menyepi" di kot...