Aku menelponnya saat aku bangun dari tidurku.
" Um, siapa ini" Suara serenyah kulit ayam krispi terdengar dari ponselku.
" Apa kau sudah pikun? Ini aku, Raisa"
Terdengar suara seperti orang keselek.
" Hey, Harry, kamu gak apa-apa kan?"
"Nope. Halo Raisa, aku udah sampai dan aku baik-baik saja. Percayalah"
Aku tersenyum. Tingkat kegeeran pada bocah ini benar-benar tinggi.
"Ok baguslah. Dah"
"Hey hey jangan buru-buru dong Raisa"
" Apa kamu gak sibuk? Member boyband selalu sibuk kan" kataku pura-pura malas mengobrol dengannya padahal aku benar-benar ingin mengobrol dengannya.
" Yah, aku memang sibuk. Bersyukurlah kau karena seorang yang sesibuk aku rela untuk meladeni teleponmu"
" Ok ok gimana keadaan keluargamu dan teman-temanmu dan Kendall?"
" Mereka semua baik-baik saja" kata Harry pendek, padahal pertanyaan yang kuajukan membutuhkan setidaknya satu halaman jika itu dituliskan. "Oh ya, Raisa. Aku punya sesuatu untukmu"
"Apa?"
" Beri aku alamat rumahmu"
" Heh apa?"
" Beri aku alamat rumahmu"
Aku menyerah. Aku memberinya alamat rumahku.
" Ok, kau tunggu saja ya. Mungkin besok atau lusa 'itu' akan datang"
Panggilan pun diputus secara ketidakperiteleponan oleh Harry.
***
" Raisaaaaaaaaaaaa! Ini ada kiriman untuk kamu!"
Aku buru-buru turun dari lantai atas dan menghampiri Mama. "Apa itu dari Harry?". Mama mengamati kiriman untukku itu, sebuah amplop coklat yang diberi pita merah. Benar-benar norak. Aku merebut amplop itu dari Mama dan membaca alamat pengirimnya.
Edward Twist
Coral St. 2
London, UK
Aku tertawa. Aku buru-buru membukanya karena penasaran apa yang dia berikan padaku. Aku membuka amplop coklat itu dan menemukan beberapa kertas. Well, mungkin dia ingin mengirimkan leluconnya yang bodoh.
Aku membaca sebuah kertas yang diawali dengan kata "RAISA BACA INI"
Halo Raisa, ini aku Harry Styles.
Apa kamu masih ingat aku? Aku harap kau tidak diserang amnesia mendadak setelah menelpon denganku. Aku sangat senang bisa bertemu denganmu dan aku juga sangat senang bisa kembali ke London. Aku menceritakan semuanya pada keluargaku dan mereka semua menjewerku dan menertawakanku karena kebodohanku. Mereka bilang mereka ingin bertemu denganmu. Jadi kukira aku akan mempertemukan kau dengan keluargaku.
Mereka bilang kau sangat baik karena kau tidak ingin imbalan apa-apa. Tapi tenang saja, kau akan tetap dapat imbalan. Memang sih bukan 30 juta euro tapi kau dapat LIBURAN KE LONDON SELAMA SEMINGGU DAN AKOMODASI DAN TRANSPORTASI 100% DITANGGUNG OLEHKU.
Jangan pingsan, Raisa. Jangan.
Ok sekarang cepat kemas-kemas dan sampai ketemu di Bandara x
HARRY (yang ganteng) XX
P.S : ini musim panas di London (siapa tahu kau bawa sepatu boots atau semacamnya)
Aku tidak percaya ini. Aku mengeluarkan semua kertas yang dikirimkan Harry. Betapa kagetnya aku saat melihat tiket penerbangan ke London. Harry memesan penerbangan untuk hari Kamis (Ini hari Selasa, jadi berarti besok lusa aku pergi) dan dia memesan kelas EKSEKUTIF. OH MY GOD MANA SEMINGGU LAGI.
Aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak berteriak.
Aku bertemu dengan Harry Styles, Harry Styles menginap di rumahku, Harry Styles memberikan nomor teleponnya padaku, dan sekarang DIA MEMBAYARKANKU LIBURAN KE LONDON.
OK, SEE YOU HARRY
ok ini emang garing banget.
maaf.
terimakasih buat yang udah vote sama comment. terimakasih buat yang udah baca ini. terimakasih buat yang udah lama nunggu buat akhir dari cerita ini. maaf kalau mengecewakan.
tadinya mau buat akhirnya ada Kendall nyusul kesini terus bikin ribut tapi gak jadi ah takut jadi gak nyambung...... tadinya juga mau buat akhirnya Harry diculik sama orang pas mau pergi tapi gak jadi ah takut kesannya maksa banget.
:3
![](https://img.wattpad.com/cover/11559970-288-k579266.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in Bandung/ h.s
FanfictionHarry Styles, seorang member dari boyband tenar, One Direction, merasa jenuh dengan kehidupannya sebagai member boyband. Dia memutuskan untuk kabur dan menyamar menjadi seorang backpacker bernama Edward Twist. Harry memutuskan untuk "menyepi" di kot...