Sigh niat pergi ke Yogyakarta, malah tersesat di tempat yang tidak dikenal kaya gini. Aku mengucek-ngucek rambutku yang ikal. Aku menatap langit-langit kamar yang sekarang kutempati.
" Ah, tapi yang jelas, mereka gak akan bisa menyusulku kesini" seringaiku.
****
" Raisa! bangunin atuh si Edward! Suruh sarapan! " perintah Mama. Aku yang sedang nonton TV langsung menggeleng. Mama langsung melontarkan pandangan tak setuju.
" Ntar juga dia bangun sendiri kok, Ma. Lagian gak enak juga ngebangunin dia" kataku sambil memakan nasi gorengku.
" Eeeh Mama udah buat nasi goreng sangat spesial buat dia. Yeuh telorna ge dua!" kata Mama sambil memegang dua butir telur.
" Dia masih capek kali, Ma. Jetlag " kataku acuh.
" Jetlag? kan si Edward naek kereta"
" Ya mungkin dia kena trainlag" kataku asal.
" Udah bangunin aja sana! ketok aja kamarnya yang gede ntar juga bangun" kata Mama sambil memukulku berkali-kali dengan spatula yang dia pegang.
" Aw iya iya" kataku menyerah. Aku segera beranjak dari sofa dan naik ke lantai atas. Aku mengetok pintu kamarnya.
Tok Tok Tok
" Edwaaaard! Wake up wake up!"
Tidak ada jawaban.
TOk TOk TOk
" Edwaaaard!!!!!"
Masih gak ada jawaban. Aku mengetok pintunya dengan volume yang lebih besar dari yang sebelumnya. Dan masih belum ada jawaban. "Duh itu bule kebo amat" gumamku. Aku berdiri di depan pintunya selama beberapa saat.
Dan sebuah ide melintas di kepalaku. Aku mengeluarkan ponselku dari saku dan membunyikan ringtone bunyi mobil polisi.
"Edward! Edward! These police force me to open your door ! They will arrest you" teriakkku. Aku menirukan suara bapak-bapak untuk menciptakan kesan kalau ada polisi disana.
" Eeeh Raisa! Eta teh suara naon?!" kata Mama riweuh.
Terdengar suara gagang pintu dibuka. Itu Edward. Dia kelihatan kebingungan. "Um what's happening"
Aku mematikan bunyi ringtone ponselku. "Hi Edward. Good morning" cengirku.
" Um? Morning" dia kelihatan bingung dan seperti orang biasanya yang baru bangun tidur.
" It's time for breakfast, Edward" cengirku lagi. Edward hanya menatapku sambil mengguliat. Aku menariknya ke lantai bawah. Nyawanya belum terkumpul semua sepertinya. Aku mengajak Edward duduk di sofa ruang TV.
" Eeeh udah bangun. Good morning and this is nasi goreng special for you" kata Mama sambil menyodorkan sepiring nasi goreng.
Edward tersenyum. "Good morning. Ah thank you"
Edward mengacak-acak nasinya dengan sendok. Kelihatannya dia bingung makanan apa yang diberikan Mama padanya.
" Itu nasi goreng. Makanan Indonesia. Enak banget lho" kataku sambil mengacungkan jempolku.
" Nesi Goreng?" ulang Edward dengan nada yang sangat bule. Mama terkekeh mendengarnya.
" Ahahaha it's nasi goreng. sudah makan aja dulu, ntar juga ketagihan" kataku. Edward menyuapkan sesuap nasi ke mulutnya lalu mengunyahnya. Sadar kalau aku dan Mama mengamatinya, dia mengacungkan jempolnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in Bandung/ h.s
FanfictionHarry Styles, seorang member dari boyband tenar, One Direction, merasa jenuh dengan kehidupannya sebagai member boyband. Dia memutuskan untuk kabur dan menyamar menjadi seorang backpacker bernama Edward Twist. Harry memutuskan untuk "menyepi" di kot...