Aku menaikkan alisku.
Benarkah Edward yang selama ini tinggal di rumahku adalah Harry Styles, member dari boyband One Direction yang hilang itu?
Aku menopang daguku. Pantas saja rasanya wajah Edward familiar. Tentu saja, karena dia mirip atau mungkin benar-benar Harry Styles.
Mataku membelalak. Pantas saja Edward selalu bertingkah aneh setiap ada yang menyebut kata 'Harry Styles'. Hmm apa jangan-jangan dia sengaja menumpahkan kopinya ke laptopku karena dia lihat aku cari tentang Harry di internet? Awas saja kau Edward, kalau kau benar-benar Harry Styles kau harus ganti laptopku dengan MacBook terbaru!!!!!!!
Ok
Aku harus telusuri lebih jauh tentang ini. YOSHHHHHHHH~~
***
Aku membuka pintu kamar Edward.
" KYAAAAAAAAAAAAAAAA" teriakku. Aku menutup mataku.
" KETOK DULU KEK SEBELUM BUKA PINTU!!!!" maki Edward.
" Aku....aku kan gak tahu kamu lagi te.....telanjang"
Yak, Edward benar-benar telanjang bulat saat aku membuka pintu kamarnya. Mana saat itu posisi Edward sedang menghadap pintu kamar lagi. Aku sempat melihat seluruh tato di dadanya dan perutnya dengan sangat jelas.
Aku buru-buru mundur dari posisiku sekarang yang sedang berdiri di bibir pintu kamar Edward sambil masih menutup mata.
" TUTUP PINTUNYA" teriak Edward.
Aku buru-buru menutup pintu dengan satu tangan dan satu tangan laginya buat nutupin mata. Setelah yakin pintu sudah tertutup rapat, aku langsung membuka mata. Aku merogoh sakuku dan mengeluarkan kertas yang sudah dikuwel kuwel. Aku membukanya. Itu foto Harry Styles yang sedang shirtless.
Aku sempat pergi ke warnet dan ngeprint foto Harry Styles yang sedang shirtless.
" Gak salah lagi. Harry Styles"
***
" Uh um, aku ingin kau menjelaskan sesuatu, Styles" kataku dengan nada penjahat-penjahat di film. Aku menaikkan kakiku ke atas meja ruang keluarga. Lampu ruang keluarga sengaja kumatikan walaupun ini sudah jam 7 malam. Sebuah lilin kunyalakan untuk menambah kesan misterius.
Mata Edward membelalak. Kaget kali dia pas aku nyebut nama 'Styles'.
" What?" Edward memutar matanya. Dia segera duduk di sebelahku.
" Ngomong-ngomong, ini kenapa gelap-gelapan gini?"
" Udah lah gak usah kepo gitu " kataku.
Aku menyalakan senter dan menyorotkannya ke arah mukaku. Walaupun silau tapi gak apa-apalah, biar tambah mirip film-film.
" Nah sekarang jawab pertanyaanku. Jawab dengan sejujur-jujur-jujur-jujur-jujur-nya"
" Raisa, ini apa-apaan sih?"
Aku menyorotkan senter ke arah Edward. Otomatis mata Edward langsung merem sama dia langsung mencak-mencak. "Jauhkan senter itu dariku!" Aku mematikan senternya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in Bandung/ h.s
FanfictionHarry Styles, seorang member dari boyband tenar, One Direction, merasa jenuh dengan kehidupannya sebagai member boyband. Dia memutuskan untuk kabur dan menyamar menjadi seorang backpacker bernama Edward Twist. Harry memutuskan untuk "menyepi" di kot...