Hal yang Mungkin Ingin Kamu Ketahui

1.3K 144 16
                                    

Aku meninggalkan ruangan dengan perasaan agak kesal. Kami baru saja menyelesaikan tour keliling dunia, lalu album baru,tour lainnya, dan yang terakhir, aku disuruh untuk pura-pura pacaran dengan Kendall. Oh iya, dan mereka bilang kami harus rekaman untuk album baru lagi. Bukannya kami baru saja merilis album beberapa bulan yang lalu? Aku mengacak-acak rambutku. Bisakah mereka memberi kami libur sebentar? Aku gak keberatan dengan masalah rekaman baru, cuma masalah publicity stunt dengan Kendall yang aku gak suka. Aku butuh liburan.

Aku memutar gagang pintu kamar mandi. Membuka bajuku dan ripped jeans yang kupakai dan memutar keran shower. Air pun mengalir keluar dari shower. Aku duduk di bawah shower dan berpikir.

Aku merasakan air mengalir di rambutku lalu di tubuhku. Rasanya segar. Tiba-tiba mataku membelalak.

AHA. AKU AKAN KABUR DARI SINI. AKU AKAN PERGI KE TEMPAT YANG GAK ADA SEORANG PUN YANG TAHU. TEMPAT YANG INDAH. TAPI KEMANA AKU HARUS PERGI? HAWAII? MALDIVES? DUBAI? 
Tapi pasti aku akan mudah ditemukan disana. Hal yang sulit. Aku menyeringai.

Aku memutar keran shower. Bershower selalu sukses membuatku mendapatkan ide bagus. Aku mengambil ponselku yang kusimpan di dalam saku jeansku. Aku membuka browser dan mengetikkan kata 'tempat wisata terbaik di dunia' di Google. Sambil menunggu halaman terbuka, aku kembali memakai bajuku. Kuotaku tinggal sedikit lagi jadi koneksinya agak lemot (yeee curhat).

Aku memainkan ponselku. Indonesia? Hm boleh juga.

***

" Dia tampak kesal " kata Niall dengan nada yang khawatir.

Aku berjalan masuk ke ruangan tempat mereka berada. Mereka berempat memandangku.

" Ada apa denganmu, huh?" tanya Zayn.

" Kepo" 

Zayn memandangku dengan heran. Louis langsung memegang keningku. "Pantes aja. Seseorang panggilkan dokter! Harry demam!" 

 "Knock knock" kataku dengan suara melengking.

Liam langsung membekap mulutku dengan tangannya.

" 10 poin untukmu, Payno!" kata Niall sambil mengacungkan jempolnya. Liam mengedipkan sebelah matanya pada Niall. Aku mencoba melepaskan bekapan tangan Liam pada mulutku tapi gagal karena bekapannya benar-benar kuat.

" Errhr Mheawmh Paynm" kataku yang artinya adalah 'lepaskan aku Payne'.

Mereka terkekeh.


***

Aku memutuskan untuk berangkat ke sebuah kota di Indonesia. Kota bernama Yogyakarta. Aku membaca artikel-artikel tentang Yogyakarta di internet, kukira itu tempat yang cukup bagus untuk menenangkan diri. Rencananya begitu aku mendarat di Jakarta, ibukota Indonesia, aku bakal naik kereta ke Yogyakarta. Tadinya aku mau menghabiskan waktuku di Jakarta, tapi kukira Jakarta bukan tempat yang tenang dan aku takut banyak orang mengenaliku. Memang sih bukan berarti orang-orang di Yogyakarta gak tau tentangku, tapi entahlah sepertinya kota itu cocok untukku.

Ah kukira aku harus menyamar. Percuma aja kan jauh-jauh tapi akhirnya ketahuan juga?. Aku mengerucutkan bibirku. Aku harus memalsukan identitasku. Aku merogoh dompetku dari saku dan mengeluarkan kartu tanda penduduk milikku. Aku harus merubah kartu tanda pendudukku dan paspor. Tapi gimana caranya? Dan apa aku akan ditangkap polisi kalau memalsukan identitasku?

Apa aku harus mengeluarkan kemampuan mengeditku?

Aku menggeleng. Aku bisa ditangkap kalau memalsukan identitas. Ok kalau aku pergi ke luar kota dan memalsukan identitas itu gak masalah, tapi kalau pergi ke luar negeri? itu beresiko. 

Lost in Bandung/ h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang