Asyiknya Bersepeda

1.5K 157 5
                                    

Ok, gak ada yang penasaran sama kelanjutan ff ini. Tapi ya udah lah ya aku lanjutin aja HAHAHAHAHAHAHA. Bagian awal dari chapter ini (bagian Louis, Zayn, Niall, Liam) memang agak sulit 'dicerna'. Jadi sebaiknya kalian ngebayangin mereka berempat berdiri di depan pintu kamar mandi dan melakukan hal-hal yang ada di bagian ini. Aku sendiri awalnya ngebayangin itu pas lagi melamun dan ok, itu susah banget dijadiin ke bentuk tulisan, malah jadi macam drama. Hehe comment aja ya kalau ada yang gak kalian ngerti, aku berusaha untuk benerin bagian ini. Oh iya anggap aja ya Harry/Edward, Louis, Zayn, Niall, Liam ngomongnya pake bahasa inggris lol. Makasih buat yang udah baca :)

London, 26 Juli 23:00

"Ngomong-ngomong, Harry kemana ya?" Niall melahap oreo yang ada di tangannya.

"Huh? Bukannya dia tadi ada di kamar mandi?" ujar Liam sambil meregangkan tubuhnya. Niall, Liam, Zayn dan Louis masih asyik duduk di sofa merah besar, mendiskusikan tentang album baru mereka.

" Masa dia semaleman di kamar mandi sih?" Niall tampak kebingungan. Louis dan Zayn mengangguk.

" Ayo kita periksa kamar mandi" kata Liam pelan. Liam beranjak dari sofa merah besar dan memberi aba-aba pada yang lainnya untuk mengikuti. Setelah melintasi sebuah koridor besar, mereka sampai di sebuah pintu berwarna biru tua; pintu kamar mandi. Mereka saling berpandangan.

" Harry" panggil Louis.

Gak ada jawaban. 

"Harry, kamu sedang apa?!" kata Niall dengan suara yang melengking.

Masih gak ada jawaban. Zayn mencoba untuk membuka pintu kamar mandi. Susah. Sepertinya pintu itu dikunci dari dalam. Zayn memandangi ketiga temannya.

"Coba kita dobrak pintunya" usul Louis. Louis mendekatkan tubuhnya ke pintu kamar mandi, dia mencoba untuk mendobrak pintu kamar mandi. Tanpa alasan yang jelas, tiba-tiba Liam langsung menarik tubuh Louis menjauh dari kamar mandi.

" What "  Louis kelihatan bingung. Zayn dan Niall saling berpandangan.

" Gi...gi...gimana kalau saat pintu berhasil didobrak, Harry sudah........................K.O?"

Terjadi keheningan.

" Apa maksudmu?" tanya Niall dengan sedikit perasaan gak enak mengganjal di perutnya.

Liam berdeham. " Gimana kalau................. Harry ditemukan tewas di kamar mandi ini"

Terjadi keheningan lagi.

" Jangan konyol, Payno" sergah Louis (walaupun diam-diam dia merasa gak enak).

" Terus kenapa dia belum keluar kamar mandi dari................................" Liam memanggil kembali ingatannya. " Oh crap, dia udah ada disana dari kemarin"

Terjadi keheningan sekali lagi.

" Ya udah daripada penasaran, kita dobrak aja yuk yuk yuk" ujar Niall. Mereka berempat saling berpandangan dan mengangguk setuju. Louis kembali mendekati pintunya dan mendobrak pintunya. Setelah beberapa kali mencoba, pintunya akhirnya terbuka.

" HEEEE KEMANA DIA?!"

Gak ada apa-apa disana. Gak ada mayat Harry seperti yang dikatakan Liam (hal yang cukup membuat Louis kecewa, walaupun dia sendiri gak mau Harry meninggal). 

" Aku bersyukur kita gak menemukan mayatnya tergeletak disini. Tapi kemana perginya dia?!" tanya Niall.

" Jendelanya terbuka. Kukira dia kabur lewat jendela" Zayn menunjuk ke arah jendela di atas kloset.

Lost in Bandung/ h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang