-04-

2.9K 466 23
                                    

Kelas olahraga akan segera dimulai. Pelajarannya untuk minggu ini adalah basket. Taeyong dan Seungcheol diminta untuk memperagakan teknik-teknik basket yang benar.

"Baiklah, Kim Jisoo dan Kim Nayoung ke depan" panggil Kang Sonsaengnim, guru olahraga mereka.

Mereka diharuskan untuk men-dribel bola lalu memasukan bola tersebut ke dalam ring dari arah pinggir.

Jisoo melakukannya terlebih dahulu dan ia berhasil.

Kini giliran Nayoung yang akan melakukannya. Lemparan tidak sesuai target dan bola tersebut menuju ke Jisoo.

BUGH!

Kening Jisoo berdarah dan Jisoo langsung dibawa ke UKS untuk beristirahat dan diobati oleh penjaga UKS.

Taeyong tidak bereaksi apa-apa. Ah, dia ingin membantu tapi nanti hubungannya akan terbongkar. Taeyong hanya berdiri melihat teman-teman sekelasnya membantu Jisoo berdiri. Taeyong melihat Nayoung meminta maaf padahal tadi adalah sebuah kesengajaan.

"Baiklah, ayo kita lanjutkan" ucap Kang Sonsaengnim melanjutkan pelajaran sampai akhirnya bel istirahat.

.......

Jisoo sudah diobati dan dia pergi membeli snack lalu menonton murid-murid yang sedang bermain basket salah satunya Taeyong.

"Ya, Lee Taeyong sangat menarik bukan? Dia bisa semuanya" ucap Nayeon tiba-tiba di sebelahnya.

"Aku tahu, kau mengulangnya berkali-kali" ucap Jisoo tanpa menatap Nayeon sedikitpun meminum susu pisangnya.

Jisoo tidak peduli seberapa banyak orang yang menyukai Taeyong. Taeyong itu miliknya, Masalah selesai.

"Kau pulang malam lagi hari ini?" tanya Nayeon. Jisoo berpikir. Jisoo mengangguk.

"Arraseo, kau memang sibuk" ucap Nayeon. "Ey, bukan begitu, aku harus mencari konten untuk makalah bahasa Inggris" ucap Jisoo.

"Tetapi itu masih lama" ucap Nayeon. Memang makalah tersebut akan dikumpulkan setelah liburan musim panas selesai.

"Agar aku mempunyai waktu istirahat saat liburan musim panas nanti" ucap Jisoo. Nayeon hanya mengangguk lalu pergi.

..........

Jisoo langsung pergi ke perpustakaan saat yang lain pulang. Perpustakaan adalah rumah kedua baginya, dia merasa nyaman disana.

"Sampai jam berapa kau akan disini?" tanya Taeyong tiba-tiba.

"Kau tidak ada latihan?" tanya Jisoo sambil mencari buku-buku yang ia perlukan.

"Tidak ada" ucap Taeyong mengikut Jisoo mencari buku-buku.

"Kau tidak membuat makalah? Atau nanti?" tanya Jisoo berjalan terus menerus melihat rak satu per-satu.

"Sudah, aku sudah menyelesaikannya di Amerika" ucap Taeyong. Jisoo membalikkan tubuhnya dan tidak percaya.

"Yang benar saja" ucap Jisoo tidak percaya. "Benar. kebetulan sekali aku sedang di Amerika jadi aku mendapat banyak bantuan disana" ucap Taeyong.

"Lalu untuk apa aku disini? Mencari buku dan menyalin panjang-panjang" ucap Jisoo kembai berjalan.

"Aku tidak akan membiarkanmu mencontek jadi memang sudah seharusnya kau disini" ucap Taeyong. Jisoo hanya bisa menghela nafasnya.

"Taeyong-ah, tolong ambilkan buku itu yang berwarna biru muda diatas" ucap Jisoo. Taeyong mendekat dan mengambil buku tersebut.

Wajah Jisoo memerah.

"Wae?" tanya Taeyong melihat Jisoo memerah. Jisoo langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat.

Mereka akhirnya duduk bersama.

"Apa keningmu sudah membaik?" tanya Taeyong melihat plester di kening Jisoo.

"Aku juga tidak tahu" ucap Jisoo memakai kacamatanya lalu membuka satu persatu buku yang ia ambil dan mulai mencari hal-hal yang penting.

Taeyong menatap Jisoo yang sedang serius. Taeyong tersenyum hanya dengan melihat Jisoo saja.

"Wae?" tanya Jisoo merasa dilihat oleh Taeyong. "Ani, teruskan saja" ucap Taeyong kembali menatap Jisoo yang sedang fokus terhadap pekerjaannya itu.

Jisoo yang sedang fokus dan memakai kacamata adalah hal yang Taeyong sukai. Dengan hanya menatap wajahnya yang sedang serius membuatnya tersenyum senang tanpa alasan.

Jangan lupa vote+comment :)

come to meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang