-09-

1.8K 333 4
                                    

Hari ini adalah hari ulang tahun sekolah dan sekolah mengadak festival kreativitas dan pertandingan olahraga.

Jisoo membeli sebuah minuman lalu pergi ke tribun penonton untuk menonton pertandingan basket.

"Apa Taeyong bukan manusia? Kenapa dia masih terlihat tampan bahkan saat berkeringat dan berolahraga?" tanya Nayeon di sampingnya.

"Kalau dia bukan manusia lalu apa?" tanya Jisoo. "Hm... alien" ucap Nayeon tiba-tiba.

Jisoo hanya tersenyum. Dalam pikirannya, mana mungkin ia memacari seorang alien. Pandangan Jisoo hanya terfokus pada Taeyong dan ia terjatuh pada lamunan.

Dan tanpa sengaja.

BUK!

Kepalanya terkena bola basket dan ia meringis. Posisi duduk Jisoo yang berada pada barisan ketiga dari lapangan membuatnya mungkin terkena bola basket yang salah sasaran. Taeyong salah sasaran namun ia tersenyum ketika melihat Jisoo meringis.

"KIM JISOO! GWAENCHANA?" teriak Taeyong dari bawah. Jisoo mengangkat kepalanya.

Jisoo mengangguk. "MIAN!" teriak Taeyong lagi lalu pertandingan dilanjutkan.

"Apa kau mau ke UKS?" tanya Nayeon. "Tidak, aku baik-baik saja" ucap Jisoo tersenyum.

Jisoo memasang wajah kesal.

.............

Jisoo pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka ditemani Sojung.

"Pertandingan tadi bagaimana? Aku tidak bisa menonton karena Jinhoo bermain voli air" ucap Sojung.

"Seperti biasanya tapi sepertinya Taeyong sengaja melemparkan bola kepadaku" ucap Jisoo.

"Kau tertimpuk bola basket? Itu sangat sakit" ucap Sojung. Jisoo mengambil tisu lalu mereka berdua keluar.

"Tentu saja dan Taeyong bahkan belum menemuiku setelah pertandingan" ucap Jisoo selagi mereka berjalan.

"Dia sedang berganti baju mungkin" ucap Sojung.

"Kalian akan kemana?" tanya Seungcheol yang telah berjalan bersama keduanya.

"Cafeteria" ucap Sojung. "Aku ikut" ucap Seungcheol.

Mereka bertiga duduk bersama.

"Taeyong dimana?" tanya Jisoo lalu menyuapkan sup ke mulutnya.

"Aku tidak tahu. Mungkin, di perpustakaan? Kelas? Atau di UKS bersama Nayoung? Molla" ucap Seungcheol. Jisoo hanya mengangguk.

"Kau mencariku? Mian" ucap Taeyong duduk di hadapannya.

"Kau darimana?" tanya Jisoo. "Kau tidak akan mau tahu" ucap Taeyong lalu menyuapkan sosis ke mulutnya.

"Memangnya kemana?" tanya Jisoo sambil menyampurkan nasi dengan sup.

"Sesuatu dengan Nayoung. Aku tidak akan berbicara panjang karena kau akan sangat berisik. Pertama, aku tidak melakukan apa-apa dengannya dan kedua, kau adalah hidupku bukan Nayoung" ucap Taeyong.

"Lee Taeyong, rajanya" ucap Sojung lalu ia memasukkan kimbap ke mulut Taeyong.

"Tapi kemana Nayeon?" tanya Seungcheol. "Tadi ayahnya menjemputnya, mungkin ada sesuatu" ucap Sojung.

Mereka melanjutkan makan.

......

Taeyong menyenderkan tubuhnya di tembok sebelah pintu toilet wanita. Ia sedang menunggu Jisoo.

Jisoo keluar. "Ayo kita pulang" ucap Taeyong langsung menggenggam tangan Jisoo.

"Kita masih di sekolah" ucap Jisoo menatap Taeyong. "Aku lelah dan sepertinya kau juga tidak tahan jika aku berdekatan dengan wanita lain jadi biarkan murid perempuan yang lain tahu bahwa aku milikmu" ucap Taeyong lalu tersenyum.

Jisoo hanya mengangguk.

Dari saat itulah, banyak yang mulai berbisik. Taeyong tahu begitu juga dengan Jisoo tapi harus bagaimana.

"Ayo kita beli es krim terlebih dahulu" ucap Jisoo melihat truk es krim. Taeyong mengikutinya.

Jisoo membeli rasa vanilla dan Taeyong membeli rasa cokelat. Jisoo mulai memakan es krim nya itu.

Taeyong melihat es krim di bibir Jisoo. Ia tidak tahu bahwa Jisoo tidak bisa bertingkah seperti wanita saat makan es krim.

Jisoo berjalan mendahuluinya sedangkan Taeyong mengikutinya dari belakang dengan sebuah senyuman.

"Apa kau sekarang lebih lambat dariku?" tanya Jisoo. "Sejak kapan? Itu tidak akan pernah terjadi" ucap Taeyong.

Taeyong tiba-tiba menarik tangan Jisoo yang membuat Jisoo jatuh ke dekapannya dan ia langsung menciumnya. Lebih tepatnya membersihkan es krim yang ada di bibirnya. Jisoo terkejut.

Taeyong melepaskan. Wajah Jisoo memerah dan ia segera melepaskan dekapan Taeyong dan berjalan duluan.

"YA! Ayo kita jalan bersama!" teriak Taeyong melihat Jisoo pergi berjalan menjauh karena malu. Taeyong hanya terkekeh. Kenapa Jisoo harus berlari? Bukankah dia sengaja membiarkannya agar dicium oleh Taeyong? Atau mungkin Taeyong sudah gila berpikir seperti itu?

**********

Hai! Aku udah update lagi hihihi maaf yah bikin nunggu kemarin kan UN terus juga aku nya stuck tidak ada ide tapi alhamdulillah bisa update hari ini :) Jangan bosen yah :) Makasih yang udah setia baca ini :) Jangan lupa vote+comment :) 

- freakingdaydreamer

come to meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang