Waktu terus berlalu sangat cepat tanpa semua orang sadari. Begitu juga bagi Taeyong dan Jisoo yang kini sedang akan melaksanakan upacara kelulusan.
Jisoo berjalan bersama Nayeon dan Sojung menuju Performance Hall, tempat dimana upacara kelulusan akan dilaksanakan.
"Jisoo-ya, kau jahat sekali tidak memberitahuku soal hubunganmu dengan Taeyong" ucap Nayeon.
Jisoo tersenyum. "Bagaimana jika kau tersakiti? Aku jadi tidak enak" ucap Jisoo.
"Tetapi jika kau berbohong, aku lebih kesal" ucap Nayeon. "Arraseo, aku minta maaf" ucap Jisoo.
Mereka langsung mencari tempat duduk mereka dan mereka bertiga duduk.
"Aku tidak menyangka bahwa kita sudah akan lulus lagi" ucap Sojung melihat para murid seangkatannya sudah pada duduk dan para orang tua mulai masuk.
Jisoo juga melihat Taeyong masuk bersama Seungcheol dan diikuti oleh Jinhoo.
"Kau sudah bertemu dengan Jisoo?" tanya Jinhoo. Taeyong menggelengkan kepalanya.
Seungcheol mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto yang tersebar di grup angkatan.
"Mungkin ada beberapa murid yang mengikutimu bersama Jisoo maka dari itu, foto ini ada" ucap Seungcheol.
"Biarkan saja. Lagipula, aku harus apa. Aku tidak akan melakukan apa-apa jika Jisoo baik-baik saja" ucap Taeyong tenang.
"YO!" ucap Youngho yang baru saja datang dan langsung ber-tos ria bersama teman-temannya itu.
"Kau terlihat sangat senang" ucap Seungcheol. "Karena hari ini kita semua lulus" ucap Youngho.
Ketika semua murid dan orang tua sudah masuk acara kelulusan pun dimulai. Sambutan oleh kepala sekolah dan menyanyikan hymne sekolah dilanjutkan oleh pengumuman siswa terbaik di beberapa pelajaran dan seterusnya.
Taeyong menjadi salah satunya yaitu mendapat nilai kelulusan tertinggi untuk semua pelajaran dan siswa teladan.
Semua murid bersorak ria ketika Taeyong naik ke atas panggung untuk mendapatkan piagam.
Jisoo juga ikut tersenyum dan bersorak.
......
Acara kelulusan selesai dan para murid bertemu dengan orang tua mereka masing-masing.
Jisoo juga berfoto bersama kedua orang tuanya begitu juga Taeyong.
Jisoo dan Taeyong bertemu begitu juga dengan Eomma Taeyong dan orang tua Jisoo.
"Aku belum mengucapkan selamat. Jadi, selamat untukmu Lee Taeyong-ssi. Aku yakin kau bisa masuk SNU" ucap Jisoo mengulurkan tangannya.
"Terima kasih tapi aku yakin aku akan masuk" ucap Taeyong tenang. Jisoo hanya bisa menunjukkan wajah kesal.
Taeyong tersenyum lalu mencubit pipi Jisoo.
"YA! Sakit" ucap Jisoo mengelus pipinya. Ketiga orang tua yang berdiri bersama mereka hanya bisa tersenyum.
"Kalian berdua berfoto terlebih dahulu" ucap Appa Jisoo sudah siap dengan kameranya.
Taeyong dan Jisoo berfoto bersama. Mulai dari hanya berdiri bersama, saling merangkul, dan terakhir Jisoo mencium pipi Taeyong.
"Kalian seharusnya seperti mereka. Ah, Seungcheol dan Nayeon" ucap Eomma Taeyong menunjukkan pasangan yang sedang berciuman dan terlihat lewat jendela.
"Kami pergi menemui orang tua yang lain dulu" ucap Eomma Jisoo pergi diikuti Appa Jisoo.
Taeyong berdehem.
"Apa?" tanya Jisoo. "Haruskah kita mengikuti saran ibuku?" tanya Taeyong.
"Ouh. Tidak disini" ucap Jisoo. Taeyong langsung menarik Jisoo ke tempat yang lebih sepi.
"Kau serius?" tanya Jisoo. Taeyong mengangguk lalu mengeluarkan sebuah kalung berbandul angka 0701 yang merupakan ulang tahun Taeyong sekaligus tanggal mereka resmi bersama.
"Rambutmu" ucap Taeyong meminta Jisoo mengangkat rambutnya lalu Taeyong memakaikan kalung tersebut untuk Jisoo.
"Jisoo-ya, kalung ini aku beli menggunakan uangku sendiri. Dari uang yang aku dapatkan dari perlombaan berkuda dan menembak. Jadi kau harus menjaganya" ucap Taeyong.
Jisoo tersenyum. Taeyong ikut tersenyum melihat Jisoo bahagia.
"Kau tidak akan menciumku?" tanya Jisoo. "Aku kira kau tidak mau" ucap Taeyong.
"Tidak mau jika bukan darimu" ucap Jisoo. Taeyong tersenyum lalu menarik Jisoo mendekat dan menciumnya.
Taeyong melepaskan bibirnya lalu tersenyum.
"Kenapa?" tanya Jisoo. Taeyong menggelengkan kepalanya lalu mencium Jisoo lagi.
Taeyong melepaskan dirinya.
"Kenapa lagi?" tanya Jisoo. "Aku harus menarik diriku" ucap Taeyong.
"Kenapa?" tanya Jisoo. "Karena aku mungkin kehilangan kendali dan melakukan hal yang mungkin sekarang akan kau bayangkan" ucap Taeyong tepat di telinga Jisoo.
Tubuh Jisoo membeku dan ia pun berlari sebelum Taeyong benar-benar kehilangan kendali.
Taeyong hanya tersenyum melihat Jisoo berlari pergi. Tapi memang benar Taeyong harus menarik diri, siapa yang akan tanggung jawab jika dia kehilangan kendali? Tentu saja dirinya sendiri.
"Jisoo-ya! Aku tidak akan melakukannya!" teriak Taeyong mengikuti Jisoo.
"Lee Taeyong! Pikiranmu sangat kotor!" teriak Jisoo balik.
"Semua pria seperti itu!" teriak Taeyong lagi dan terus mengikuti Jisoo dengan senyuman di wajahnya.
Sebuah senyuman yang mungkin bermakna apapun yang ada di pikirannya sekarang.
..........
Woah! Akhirnya aku selesai nulis cerita ini!!! Makasih yang udah setia baca cerita. Makasih juga yang udah ngevote. Pokoknya makasih buat semua reader cerita ini. Aku sekarang lagi nulis fanfic taeyong-jisoo lagi jadi di tunggu aja yah. Maaf juga kalau ada salah dan part yang kurang dimengerti. Jangan lupa vote+comment untuk chapter ini :) sampai kita bertemu lagi di fanfic taesoo yang lain :)
- freakingdaydreamer
KAMU SEDANG MEMBACA
come to me
Fanfiction. . . . . there's no need to explain, the title says it all Happy reading! Jangan lupa vote+comment nya :)