Part 4 - Satu Syarat?

804 41 3
                                    

Sarapan ya?...........
.

.

.

.

Mendengar kata 'Sarapan' rasanya jantungku langsung berhenti.

Aku mengingat-ingat kapan terakhir sarapan dirumah.

Dan itu sudah lama sekali.

Lama sekali.

"oke. Setelah sarapan aku langsung menjemputmu oke"

❤❤❤

"pagi bi" ucapku kepada pembantu rumah tanggaku.

"pagi tuan" jawabnya binggung.

Entah kenapa wajah pembantuku kelihatan binggung.

'tumben pagi-pagi gini tuan david ga nanyain orang tuanya dann....

Kenapa sepertinya ada yang beda dengan tuan david?

Kenapa wajahnya tersenyum dari tadi?

Tidak seperti biasanya'

Ucapan pembantu itu didalam hati.

'ahh sudahlah. Lebih baik tuan david seperti ini. Dari pada harus marah-marah setiap hari'

"bi, sarapannya mana?" tanyaku.

"ahh. Iya saya lupa tuan. Sebentar ya. Saya siapkan?"

"baiklah"

Aku menghabiskan sarapan pagiku dengan lahap.

Walau tanpa ada satu orang pun yang menemani makanku.

Aku berusaha tersenyum.

Dan mengingat bahwa aku punya orang yang aku cintai saat ini.

Orang itu.....
.

.

.

.

.

Adalah karin.

Dia yang merubahku menjadi seperti ini.

Aku harap bisa terus bersamanya.

Sampai kapanpun.

Selamanya.

❤❤❤❤❤ Rumah karin ❤❤❤❤❤

Aku sudah sampai didepan pagar rumah karin.

Menunggu kedatangan orang yang ku cintai itu.

Membuat jantungku berdetak kencang.

'akhh, kenapa aku jadi dek-dekan gini'

Your Smile [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang