Sudah 10 bulan semenjak kepergian karin
Itu berarti sudah setahun hubunganku dengannya.
Rasanya masih ga percaya dia sudah pergi.
Setiap malam aku terus memimpikan karin dengan senyuman manisnya itu.
Rindu?
Yaa.
Aku sangat merindukannya.
Jadinya aku disini sekarang.
Di depan pusaran karin yang telah dipercantik secantik yang memiliki.
Aku menaruh pelan buket bunga mawar merah yang sudah aku bawa sedari tadi.
Aku mengulas senyuman sembari terus memperhatikan pusaran karin
"happy Anniversary sayang"
❤❤❤
Aku melepas dengan malas sepatu yang tadi ku gunakan.
Berjalan pelan ke arah kasurku dan ku jatuhkan tubuhku pada kasur itu.
Ku bentangkan sejauh-jauhnya tangaku dan.
.
.
.
.
Tanganku menyentuh sesuatu yang membuatku terbangun.
Aku menatap barang yang tadi ku sentuh.
Buku.
Iya itu buku.
Bukunya karin.
Bukunya karin yang diberikan oleh ibunya waktu itu.
Sampai sekarang aku belum membukanya.
Bukan karena aku tidak mau.
Tapi aku takut.
Takut jikalau aku membaca hal yang tidak-tidak disana.
Dan membuat aku tidak merelakan kepergian kekasihku itu.
.
Setelah lama ku tatap buku itu Aku pun memberanikan diri untuk mengambilnya.
Aku duduk di pingir kasurku menatap dalam-dalam buku berwarna pink milik karin.
Aku membuka halaman pertamanya.
Deg.
Hatiku berhenti berdetak sejenak.
Aku melihat tulisan tangan karin menulis namaku dengan besarnya dibuku itu.
Bukan nama panggilan.
Melainkan nama lengkapku.
Aku semakin penasaran dengan isi buku itu.
Dilembar kedua.
Aku melihat tulisan tangan karin.
Lebih tepatnya seperti curahan hatinya.
5 july 2014
Dear diary.
Ahh. Aku sangat bahagia karena bisa merasakan menjadi anak SMA.
Aku rasa aku harus mencari pacar.
Agar masa SMA ku tidak berlalu begitu saja.Ahh.
Aku baru ingat kalau minggu lalu aku ulang tahun. Rasanya ga nyangka bisa hidup 1 tahun lebih lama dari ucapan dokter waktu itu. Pasti dokter waktu itu bohong hahahaAku terkekeh membaca diary karin dilembar pertamanya itu.
Dilembar kedua...
10 july 2014
Dear diary.
Bahagiaanyaa akuuu.. Hari ini adalah hari pengenalan sekolah kepada siswa /i baru dan ini awal dari kehidupan SMA ku haha.
Oh iya. Tadi aku tidak sengaja bertabrakan dengan seorang laki-laki. Dia sangat tampan. Bahkan menolongku untuk bangun dari jatuhku. Ahh. Aku harus mendapatkannya. Dia pasti sangat bagus jika ku jadikan pacarku. Hahah.
Aku kembali terkekeh membaca diary kekasihku itu.
Berlembar-lembar curahan hati kekasihku itu ku baca.
Sampailah aku di lembar kesekian kalinya.
Aku melihat bercak darah disana.
14 september 2014
Dear diary.
Ga kerasa banget. Sudah dua minggu hubunganku dengan david. Dia semakin sayang padaku hahaha pede banget ya aku.
Tapi, aku takut. Aku takut meninggalkan dia. Meninggalkan dia selamanya. Beberapa hari yang lalu aku tubuhku mulai semakin lemah. Aku ga berani buat ngomong sama orang tuaku. Aku takut mereka tidak membolehkanku untuk pergi sekolah. Dengan begitu aku ga bisa ketemu david. Uu aku binggung...
'Tulisan karin di diarynya kali ini menggantung. Aku mengingat kembali kejadian dimana Karin izin untuk ke WC. Aku rasa karena darah ini dia izin ke WC. Aku mengelus pelan permukaan kertas buku diary karin itu.
Merasa bagaimana sakitnya karin waktu itu.
Dan dia menutupi semuanya.
Aku mulai membaca kembali buku diary karin.
Dia terus saja menulis segala tentangku dibuku itu.
Sampai dikertas terakhir karin mencurahkan segala isi hatinya yang sangat gembira karena akan kencan denganku.
Tetesan air mataku pun mulai turun.
Aku menatap kosong buku itu.
Merasakan begitu bahagianya karin saat itu.
Merasakan bahwa karin bahagia karena aku.
Aku membuang nafasku kasar.
Dan menyeka tangisanku.
"aku ga boleh sedih lagi. Karin disana pasti bahagia melihatku tegar dan selalu menyayanginya"
Aku berdiri dan berjalan ke arah jendela kamarku.
Menatap langit senja yang sangat indah itu.
"Aku sangat mencintaimu Karin"
Sekuelnya ga banget yaa hahah.
Udh usaha paling max ini mah ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Smile [End]
RomanceSenyuman itu.. Masih membekas dihatiku.. Apa ini rasanya cinta?