Karin berlari meninggalkanku kembali.
'ini anak kenapa sih' aku mengerutu didalam hati.
Aku terus melihat tubuh karin yang telah meninggalkanku untuk kedua kalinya.
Aku binggung harus mengejarnya atau tidak.
Tiba-tiba karin membalikan tubuhnya dan...
.
.
.
.
.
Mengeluarkan lidahnya seakan mengejek ke arahku.
"cieee. Mau aja dikerjain sama pacar sendiri" teriak karin yang berhasil membuatku tersenyum.
Ulahnya memang sangat mengesalkan.
Tapi...
Kenapa aku begitu menyayanginya.
"waah. Kamu ngerjain aku ya. Oke. Kalau sampai aku dapat kamu. Aku bakal ngehukum kamu" teriakku sembari berlari ke arah karin.
Tidak tinggal diam.
Karin pun berlari menghindari aku yang tengah mengejarnya.
Kejar-kejaran ku dengan pacarku kini sudah ke arah lapangan sekolah.
Padahal tadi kami sedang ada di dalam kelas.
Akhirnya aku mendapatkan tubuh karin setelah berlarian mengejarnya "yaa. Akhirnya dapat juga kan kamu" aku mengelitik tubuh karin sebagai hukuman untuknya.
Karin hanya tertawa kegelian karena kelakuanku.
"sudah-sudaah david. Aku capeee" ucap karin sembari menjauhkan tanganku dari tubuhnya.
Aku pun menghentikan aktifitasku.
Ku lihat karin sudah bermandikan keringat.
Aku dan karin kelelahan setelah kejar-kejaran tadi dan kini kami tengah duduk di tengah lapangan.
Aku meregangkan tubuhku dan membaringkan tubuhku dilapangan itu sembari menatap lekat-lekat langit siang itu yang sangat terik.
Titttt..
Tittt...
Tittt..
Suara bell masukan pun terdengar.
Karin menoleh kearahku yang tengah asik menatap langit. "daviddd"ucap karin sembari mengoncang tubuhku.
Aku hanya berdeham.
Melihat reaksiku yang seakan enggan diganggu karin pun berdiri dan menarik tangaku. "ayo kekelas. Udah bell masukan"
Aku hanya mengangguk pelan dan berjalan berdampingan dengan karin yang masih mengengam tanganku.
❤❤❤
Kami pun tengah asik mendengar penjelasan guru didepan.
Karin yang disebelah kiriku tengah asik menulis sesuatu di bukunya.
Aku pun enggan melihatnya.
Takut guru yang sedang mengajar menegurku.
Selang 20 menit pelajaran tengah berjalan karin izin ke WC.
Ga biasanya karin izin ke wc.
Dan dia menutup hidungnya.
'ahh. Mungkin dia lagi pilek. Tadi aku pegang tangan dia dingin banget'
Berapa menit kemudian karin kembali kekelas dengan senyuman yang khasnya.
Aku pun melihat karin kembali sangat senang.
Entah kenapa aku selalu bahagia saat bersamanya apalagi ditambah dengan senyumannya.
❤❤❤
Aku dan karin tengah ada didepan rumah karin.
Seperti biasanya.
Aku mengantar karin pulang dengan selamat.
Dan balasan nya karin selalu memberikan senyuman manisnya padaku.
Karin memang tidak tau dari awal aku mengenalnya aku selalu menunggu senyuman itu dilemparkan padaku.
Rasanya detak jantungku mulai tidak karuan ketika itu terjadi.
"aku pulang dulu ya" ucapku pada karin.
"ga mau mampir dulu?"
"ahh. Engga deh lain kali aja ya. Lagi pula udah mau ujan. Takutnya kehujanan lagi akunya hehe"
"yaudh. Hati-hati ya"
Karin membalikan tubuhnya berniat untuk masuk kedalam rumahnya.
Aku menarik pelan tangannya.
"aku cinta kamu karin"
Karin membalikan tubuhnya kembali ke arahku. "aku juga cinta kamu davidd"
Lagi-lagi karin melemparkan senyuman manisnya itu.
Detak jantungku makin ga karuan.
Ahh.
Biarlah.
Yang penting aku mimpi indah malam ini.
Haha.
.
.
.
.
End part kali ini ga banget ya hehe.
Dipart selanjutnya bakal lebih seru kok hehe.Jangan lupaa likenya yaa ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Smile [End]
RomansaSenyuman itu.. Masih membekas dihatiku.. Apa ini rasanya cinta?