Part 7 - Binggung

643 29 0
                                    

Setelah kejadian sore itu aku dan karin semakin dekatan 

Dan aku semakin menyayangi karin.

Karin sudah sangat berarti bagiku.

Entah kenapa rasanya aku ga mau buat jauh dari dia.

Satu hari saja ga liat dia rasanya mau mati saja hahaha.

Kata-kataku sudah mulai seperti seorang pesair.

Kini.

.

.

.

Tepat 2 bulan aku menjalin kasih dengan karin.

Aku tengah sibuk membuatkan kejutan untuknya.

Agar dia tidak bisa melupakannya.

❤❤❤

"bagaimana dengan mawar merah? Ahh. Mawar putih juga bagus" ucapku pada diriku sendiri sembari menunjuk bunga mawar merah dan putih dihadapanku.

Entah apa yang sedang ku lakukan saat ini.

Aku malu mengatakan bahwa sekarang aku tengah berada di toko bunga.

Menimang-nimang bunga mana yang akan ku berikan pada kekasihku malam ini.

"ahh" aku meringis kebinggungan.

'apa yang harus ku pilih. Merah atau putih? ' aku menggaruk belakang kepalaku yang tak terasa gatal.

Melihatku yang tengah kebinggungan. Seorang pegawai di toko tersebut mendekat ke arahku.

"ada yang bisa saya bantu?" tanyanya padaku.

Aku mengalihkan pandanganku ke arahnya.

Ahh.

Bukan kearahnya melainkan ke arah tag namanya.

'ohh namanya Jahira'

"jadi begini mbak jahira. Saya sedang mencari bunga mawar. Tapi saya binggung mau memilih bunga mawar merah atau putih" terangku.

Pegawai tersebut melihat ke arah bunga mawar yang sedari tadi ku pandangi dan ia mengangguk pelan.

Entah apa arti dari anggukan itu.

"ohh seperti itu. Tapi kalau boleh tau. Bunga mawar merah yang mas beli untuk pacar mas dalam rangka apa ga?" tanyanya.

Aku binggung untuk apa pegawai ini menanyakan hal tersebut.

Aku berdeham pelan.

"sebenarnya..... Malam ini saya ingin memberikan kejutan kepada pacar saya untuk perayaan hari jadian kami" jelasku dengan malu.

"ahh seperti itu ternyata. Kalau menurut saya lebih baik memilih bunga mawar merah mas" ucap pegawai yang namanya jahira tersebut sembari mengangkat beberapa tangkai bunga mawar merah.

Aku berdeham pelan sembari memikirkan apa hal itu tepat?.

Sebenarnya aku belum tau apa-apa mengenai pacarku saat ini.

Perkenalan kita pun singkat.

Dan siapa yang menyangka bahwa dia mau menjadi pacarku.

"bunga mawar merah memiliki filosofi tentang kegairahan cinta dan kebahagian. Berbanding terbalik dengan bunga mawar putih mas" terang jahira padaku.

Aku kebinggungan dengan penjelasan yang diberikan jahira "maksudnya?"

" seperti ada suka, ada benci. Ada laki-laki, ada perempuan. Dan begitu pula bunga mawar ini. Bunga mawar merah memiliki arti kebahagiaan. Tetapi sebaliknya dengan bunga mawar putih yang memiliki arti kesedihan"

Aku mengangguk pelan setelah mendengar penjelasab dari jahira. "baiklah. Saya pilih bunga mawar merah. Tolong di bungkus dengan cantik ya"

"baik mas" jahira berlalu pergi dari hadapanku.

Aku mengulas senyum.

'ahh. Pasti dia suka'

❤❤❤

Langit biru terang kini telah berganti dengan gelapnya malam.

Dan waktu telah menunjukan pukul 7 malam.

Saatnya untuk menjemput wanita yang sangat ku cintai itu.

Aku tengah bercermin memasang kancing-kancing kemejaku.

Melihat bayanganku dicermin yang begitu berbeda dari biasanya aku pun tersenyum pelan.

'terima kasih karin. Sudah mau mengubahku menjadi pribadi yang lebih baik'

Glek..

.

.

.

.

Hayolohh suara apaan tuh haha.
Yukss lanjut ke part selanjutnya.

Jangan lupa likenya ❤

Your Smile [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang