Deg.
..
.
Rasanya jantungku sekarang berhenti berdetak.
Rasa tak percaya pun muncul dibenakku.
Tubuhku rasanya melemah.
Kakiku sudah mulai tidak bisa menahan tubuhku.
Aku terjatuh dengan penuh kesedihan.
Air mataku jatuh dengan derasnya.
Aku tidak menyangka kekasih yang sangat ku cintai kini telah tiada.
❤❤❤
Aku memberanikan diri untuk masuk kedalam ruangan rumah sakit itu.
Sebenarnya aku enggan untuk melihat kekasihku yang kini telah terbujur kaku.
Rasa tidak percaya terus muncul didalam benakku.
Tidak mungkin karin meninggalkan ku secepat ini.
Bahkan saat aku sangat mencintainya.
Aku melangkahkan kakiku mendekat ke arah tempat tidur yang ditiduri kekasihku itu.
Aku membuka pelan kain yang menutup wajah cantiknya itu.
Air mataku kini menetes kembali.
Aku tidak bisa menghentikannya.
Bahkan saat aku tengah melihatnya sudah tidak bernyawa.
Senyuman manis terukir indah di wajah karin yang kini Telah berpulang ke sisi Tuhan.
Senyuman itu masih sangat indah untuk dilihat.
Walau kenyataannya karin telah tiada.
Kedua orang tua karin yang sedari tadi melihatku kini mendekat kearahku.
"kamu David kan?" tanya ibu karin dengan senyuman yang dipaksakan.
Mereka masih bisa tersenyum bahkan saat anak mereka telah tiada.
"ini buat kamu" ibu karin menyodorkan sebuah buku ke arahku.
Aku menatap buku itu dengan tatapan binggung.
"ini buku dari karin. Dia mau saya memberikan ini kepada kekasihnya yang bernama david. Dan itu kamu kan"
Aku mengambil buku yang diberikan ibu karin.
Ibu karin mengulas senyum diwajahnya.
"saya ga pernah melihat anak gadis saya begitu sangat bahagia saat menceritakan seorang pria kepada saya dan ayahnya" ibu karin menoleh kearah ayah karin.
Ayah karin menggengam erat tangan istrinya.
Seakan memberi kekuatan untuk istrinya itu.
" bahkan beberapa jam yang lalu dia sangat sibuk memilah-milah baju yang akan digunakankan untuk menemui kekasihnya itu. Dia berjam-jam duduk didepan meja riasnya memoles wajahnya. Dia sangat bahagia menantikan malam ini. Bahkan dia memilih untuk jalan sendiri tanpa diantar untuk kencannya dan ternyata begini jadinya" jelas ibu Karin.
Aku terteguh mendengar ucapan ibu karin.
Air mataku kini menetes kembali.
"aduhh. Jangan nangis dong" ibu karin mengelus pelan pucuk kepalaku.
Aku sangat tau bahwa ibu karin kini menahan kesedihannya dihadapanku.
Ayah karin yang sedari tadi tidak bersuara kini mengeluarkan suaranya "karin sudah bahagia disana". Ia mengulas senyuman diwajahnya.Mengartikan bahwa semuanya baik-baik saja.
"iya. Karin sudah bahagia disana Nak. Dia sudah ga sakit lagi. Dia sudah bahagia disana" ucap ibu karin.
Aku kebinggungan mengartikan ucapan ibu karin tadi.
"mak- maksud tante?" suara ku bergetar seakan merasa ada yang janggal.
Ibu karin mengulas senyuman lagi.
Aku binggung mengapa kedua orang tua karin seakan tidak sedih saat kehilangan anak mereka.
"karin belum cerita ya?" ibu karin menarik tanganku pelan mengajakku untuk berbicara di luar ruangan karin.
.
.
.
.
Sad ending banget ya ini 😭😭😭
Selanjutnya part terakhir yaa.Jangan lupa likenyaa ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Smile [End]
RomanceSenyuman itu.. Masih membekas dihatiku.. Apa ini rasanya cinta?