menunggu

19.4K 867 38
                                    

Jungkook melihatnya lagi duduk di halte bus siang itu. Tepat pukul dua,berulang setiap hari. Jam-jam segitu memang pelanggan jarang berdatangan. Mereka lebih memilih pagi atau sore untuk menikmati secangkir kopi dan sepotong kue,atau hanya memesan untuk dibawa jalan-jalan di sekitar pertokoan itu. Pemilik kafe akan menghitung pengeluaran di belakang meja kasir sambil menyesap segelas es kopi,santai dan kalem. Tak terburu-buru. Para pegawai di belakang layar juga mendapat waktu lebih banyak untuk sekedar mengambil nafas. Ada juga yang ijin keluar sebentar untuk menjemput anak atau adik mereka di sekolah. Dan Jungkook,yang tugasnya berhadapan langsung dengan pelanggan bisa beristirahat sambil mengelap meja yang kosong dan mengisi ulang tisu meja. Serta diam-diam mengamati si pemuda tak dikenal diluar sana.

Orang itu selalu ada di sana,duduk sendirian di halte bus seberang jalan. Seorang pemuda yang akhir-akhir ini selalu mencuri perhatian Jungkook. Awalnya Jungkook tak menyadari ada satu sosok yang terus berada di sana sejak jam dua hingga dua atau tiga jam kemudian. Namun belakangan ia menyadarinya. Sosok itu datang,duduk disana entah menunggu siapa lalu pergi lagi ke arah dimana ia datang tanpa melakukan apapun kecuali duduk diam. Berpuluh-puluh bus dan kendaraan lain berlalu lalang namun ia tak berkutik. Jungkook sering mencuri lihat saat melayani pelanggan di bagian luar kafe. Baru dua bulan ia bekerja disana namun fokusnya sudah tercuri pada hal lain sejak tujuh minggu lalu.

"Kau melihatnya lagi!"

Jungkook terkesiap. Ia hampir saja melemparkan lap meja di tangannya pada seseorang yang tiba-tiba saja muncul didepan pintu. Seorang pemuda berpipi gembil tersenyum jahil sambil menatapnya. Disebelahnya seorang anak kecil berseragam TK meronta-ronta minta dilepaskan tangannya. Matanya yang bulat bergerak liar mengelilingi kafe.

"Ah,Minseok hyung...kau baru saja menjemput Ziyu?"

Pemuda itu terkekeh. Si bocah TK yang tadi digandengnya melesat ke arah meja kasir setelah genggamannya terlepas,seperti belut lolos dari cengkraman. Bocah itu melonjak-lonjak senang saat si pemilik kafe menundukan badannya dan mengelus rambutnya sayang. Yang terdengar setelah itu adalah tawa riang anak-anak memenuhi ruang.

"Ya,Luhan terlalu sibuk menghitung uangnya!"

Jungkook tertawa kecil saat bosnya berseru tak terima dari balik meja kasir dan Minseok memutar bola matanya bosan.

"Daripada membahas itu,bagaimana hari ini,apa orang yang ia tunggu sudah terlihat?"

"Siapa?"

"Pemuda di halte bus itu, kau tahu siapa yang kumaksud!"

Minseok menarik sebuah kursi,duduk di sana mengamati Jungkook yang terdiam dengan lap di tangan kanan dan kotak tisu di tangan kiri. Jungkook sendiri menghela nafas panjang, dua bulan saling mengenal Jungkook sadar Minseok punya mata yang cermat untuk seorang pria. Dia teliti,percuma berpura-pura didepannya.

"Hyung,aku heran.Sebenarnya siapa orang itu? Hyung kan sudah dua tahun kerja disini,kau tahu siapa dia?"

Jungkook ikuti Minseok yang memandang keluar jendela. Mengamati pemuda itu yang masih saja duduk di bangku halte.

"Namanya Kim Taehyung!"

Jungkook menoleh cepat menatap Minseok tak percaya. Ia tak begitu berharap seniornya itu tahu mengingat pemuda yang kini mereka bahas terlihat sangat tertutup,introvert.

"Yang kutahu namanya Kim Taehyung. Dulu saat aku baru bekerja disini ia masih menjadi murid SMU, terkadang dia datang kesini. Hanya sekejap,memesan segelas kopi susu,membayar dan melesat pergi. Aku tak pernah sempat mengajaknya bicara,namun aku tahu namanya Kim Taehyung. Itulah keuntungan seragam sekolah!"

Jungkook mengangguk-angguk. Kim Taehyung. Namanya bagus juga. Dan jika anak itu memang masih menggunakan seragam tahun lalu-dan jika anak itu tak pernah tinggal kelas atau semacamnya- Jungkook perkirakan usia anak itu sekitar delapan belas atau sembilan belas tahunan. Lebih muda dua tahun dari Jungkook.

Ff KookvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang