Enam

1.3K 201 20
                                    

"Bi balik yuu."

SinB yang sedang sibuk dengan rumput dikakinya menolehkan kepalanya menatap Jhope.

"Males akh."

"Gue mau kuliah nih."

"Yaudah tinggalin aja gue disini."

"Enak aja. gue yang bawa lo kesini, masa ia gue ninggalin lo sendirian, mangnya gue cowok apaan?"

"Yaelah santai aja kali hope."

"Udah akh, ayo pulang."

"Gak mau."

"Pulang!!" Jhope menarik lengan SinB.

"Iya.. Iya... Ikh kaya om mesum lo."

Sinb membersihkan sisa - sisa debu yang menempel diroknya.

Mereka melangkah meninggalkan lapangan basket.

Begitu sampai dimobil, SinB memandang Jhope.

"Kenapa?" tanya Jhope pada SinB.

"Bukain hehe."

"Mangnya gue supir lo." gerutu Jhope, tapi dibukain juga pintunya.

"Makasih kuda." ucap SinB lalu mencubit pipi Jhope keras sampai meninggalkan bekas merah di pipinya.

"Sialan."

               --------------------------------
                       Last Dance
               --------------------------------

Perjalanan ke rumah SinB tidak perlu memakan waktu yang lama, begitu Jhope masuki gang blok kompleknya SinB berseru.

"Gue turun disini aja."

"Gak bisa, gue harus liat lo masuk ke dalam rumah dengan selamat sentosa. "

"Yaelah." SinB menghentakan kepalanya ke kiri.

"Gue gak mau ngerepotin elo hope."

"Gue gak ngerasa di repotin, lagian gue belum izin sama nyokap lo bawa lo pergi, mangkanya sekalian gue mau minta maaf bawa putri ajaibnya pergi dan telat pulang ke rumah."

"Putri ajaib? mangnya gue pak tarno."

"Lo bukan pak Tarno tapi Sumanto."

"Enak aja..  gue gak makan daging manusia ya."

Jhope tertawa lepas.

SinB iseng membuka dashboard mobil Jhope.

Dia merogoh benda yang berbentuk lonjong lalu mengeluarkannya.

"Obat apaan nih?" tanya SinB

Jhope memalingkan mukanya dia tampak kaget lalu mimik mukanya dia ubah dengan sangat cepat agar Sinb tidak curiga.

"Vitamin." ucap Jhope

"Vitamin? Jangan bilang lo pake obat - obatan terlarang?!"

"Gila aja lo Bi, nuduh gue yang engak - enggak."

"Hehe piss bos, becanda kali." SinB mengembalikan lagi Obat itu.

"Gue turun ya?" ucap SinB ketika mobil Jhope sampai di depan pagar rumahnya.

"Sana, tapi gue mau ngomong sama mamah lo."

"Gak perlu, mamah gue ada dikantor kayanya, tar gue jelasin sendiri aja."

"Yehh gak bisa gitu."

"Rempong banget lo, gak usah deh Hope.. dia percaya sama gue lahir batin kok."

"Siniin hape lo kalau begitu."

SinB merogoh saku seragamnya lalu mengeluarkan benda tipis itu.

"Nih."

Jhope mengetik sesuatu dan deringan ponsel terdengar memenuhi kesepian di dalam mobil Jhope.

"Udah, itu nomer gue."

"Hmmm.. btw makasih kuda see you." ucap SinB dengan senyuman lebar.

Dia turin dari mobil dan memutup rapat pintu mobil Jhope.

SinB melambaikan tanganya lalu masuk ke dalam rumah.

Jhope masih setia melihat ke arah rumah SinB, senyumnya mengebang dengan sangat lebar.

"Mungkin sekarang alasan gue harus hidup itu elo Bi." gumanya.

BERSAMBUNG...

Last Dance (Sinb × Jhope)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang