Delapan

1.1K 191 12
                                    

Hujan di pagi hari adalah nikmat kecil yang diberikan tuhan.

SinB masih terlentang dikasur ketika suara ketukan brutal terdengar dari pintunya.

Matanya terbuka sedikit lalu ia kembali terlelap.

"SinB kamu libur sekolah!!!? Jhope nunggu di bawah dari tadi! " teriak ibu SinB.

Mata SinB langsung terbuka lebar.

"Astaga!!" Pekiknya.

SinB berlari ke kamar mandi, mencuci muka lalu menggosok giginya dengan ekstra cepat.

Setelah itu dia mengganti pakeannya.

"SinB!!"

"Iya bu.. dua menit lagi aku keluar."

Dia melihat kecermin.

Matanya menyipit ketika melihat penampilannya seperti orang sehabis tauran.

SinB mengikat rambutnya ke atas.

"Bodo amat yang penting gak telat." keluhnya.

Dia berlari menuruni tangga dengan rusuh.
Lalu SinB Melihat ke ruang tamu ada Jhope dan kedua orang tuanya sedang berbincang - bincang.

"Pagi..." sapa SinB dengan cengiran lebar.

"Harapan berangkat yoo."

"Harapan?" Tanya kedua orang tua SinB bersamaan.

"Jhope maksudnya.. yo akh hop. "

Jhope bangkit berdiri lalu berpamintan dengan kedua orang tua SinB.

Mereka melangkah keluar bersamaan.

"Hujan." ucap SinB antusias.

"Iya,  kenapa gitu? mau main ujan - ujanan?" Tanya Jhope.

Mereka berdiri diteras rumah SinB.

"Iya mau!" ucap SinB.

"Lo mau sekolah."

"Tapi hujannya indah."

"Hujan mah dimana - mana juga buat lo basah.. indah dari mananya coba?"

"Dari sini. " ucap SinB lalu menyentuh dadanya.

"Lebay.."

"Akh.. pacar kaya lo jarang bisa di ajak romantis - romantisan."

Jhope nyengir lalu membuka jakernya.

"Kenapa buka jaket? orang dingin juga." ucap SinB.

Tangan SinB ditarik setelah Jhope meletakan jaketnya untuk melindungi SinB dari hujan.

Mereka memasuki mobil dengan langkah cepat.

"Anjir! lo ngagetin?!"

"Liat jam deh bi.."

SinB menurunkan jaket Jhope dari kepalanya dan meletakanya di bangku belakang.

"Jalan buruan!" ucap Sinb begitu mengetahui jam sudah menunjukan pukul tujuh.

Jhope melajukan mobilnya dengan kecepatan kencang, karena keadaan jalan tidak cukup ramai.

Jhope menggigit bibirnya kuat ketika rasa sakit kembali menyerang tubuhnya.

"Hope lo kenapa?"

"Em gak..gue engak pa - pa." ucapnya.

SinB mengangangguk - anggukan kepalanya.

Keheningan menyelimuti mobil itu, keduanya sama-sama diam enggan untuk mengatakan apapun bahkan Sampai mobil memasuki kearena sekolah.

"Hope gue sekolah dulu."

"Iya lah masa mau clubbing."

"Tai.."

Sebelum SinB turun, dia menarik tangan Jhope.

"Dingin banget... ac mobilnya matiin aja. " ucap SinB

"Siap boss."

SinB keluar dari mobil dengan cepat karena hujan masih lumayan deras.

Ketika SinB sudah sepenuhnya hilang dari penglihatan Jhope.

"Argh!!" Erangnya

Dia menggigit bibirnya sampai mengeluarkan darah.

Jhope mencengkram stirnya dengan sangat kuat sampai kukunya memutih.

Dia menarik nafas dan mengeluarkanya perlahan.

Lalu dia merogoh obat yang ada dalam dashboard mobilnya.

Mengambil dua pil dan menelanya tanpa air, rasa pait memenuhi tengorokannya.

Dia terdiam sampai rasa sakitnya mereda, lalu memarkirkan mobilnya meninggalkan sekolah SinB.

Last Dance (Sinb × Jhope)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang