sepuluh

1.1K 187 8
                                    


SinB sesekali mengecek jam yang melingkar di tangganya, setelah kepergian umji sekitar tiga puluh menit lalu Jhope tidak muncul juga.

"Si kuda kemana si?!"Gerutunya kesekian kali.

Dia duduk lagi di kursi halte yang sekarang terasa sangat dingin karena gerimis kecil tidak urung reda sedari tadi.

"Lo belum balik Bi? " suara berat peria terdengar dari arah kiri.

"Waes bro," SinB berdiri lagi lalu mengangkat tanganya ke atas dan tos dengan Taehyung layaknya sobat lama.

"Tae ayam lo juga belum pulang?"lanjutnya, kini mereka duduk berdua memandang kubangan air yang ada dihadapan mereka.

"Belum, tadi ada pelajaran tambahan, maklum lah gue bentar lagi Ujian,"

SinB kembali memandang Taehyung dari samping.

"Kok lo masih disini si? perasaan kan bel pulang udah setengah jam yang lalu." tanya Taehyung.

"Jemputan gue belum dateng."

Taehyung mengangguk - anggukan kepalanya.

"Lo nunggu jemputan Juga?" Kini giliran SinB angkat bicara.

"Hooh kaka gue mau jemput katanya."

"Ohh."

Percakapan berhenti sampai disitu, kini gemercik air makin terdengar karena gerimis sekarang berubah jadi hujan yang lumayan lebat.

Kubangan air makin meninggi seperti danau kecil dihadapan halte.

Dari arah kiri jalan ada motor yang melaju dengan sangat kencang dan motor itu menginjak kubangan di hadapan halte.

Taehyung menarik SinB untuk berlindung dibalik tubuhnya.

"Anjirr!!" Teriak Taehyung.

Pelukan Taehyung tidak terlepas, SinB diam dan bingung harus apa pikirannya bleng seketika.

Sampai suara klakson mobil melepaskan pelukan Taehyung.

SinB mengarahkan pandanganya pada mobil hitam yang sekarang sudah berhenti di hadapan halte.

Kaca mobil di turunkan, Jhope mengacungkan lenganya dan menunjuk - nunjuk Jam yang melingkar di tanganya.

SinB berdiri lalu menatap Taehyung.

"Ng.. tae gue duluan."

Taehyung menganggukkan kepalanya dengan kikuk.

"Makasih." ucap SinB pelan dan hampir tidak didengar oleh Taehyung.

Ia melangkah dan masuk ke dalam mobil Jhope.

Taehyung masih duduk lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Hmm aiss." ucapnya.

Dia mengarahkan lengannya ke depan.

"Tanggan ini barusan meluk cewek, " ucapnya pada dirinya sendiri.

"Gila. "  sambil geleng - geleng kepala.

"Lo yang gila. " suara itu berasal dari depan tubuh Taehyung.

"Ekh kak Baekhyun. "

"Ngapain lo mandangin lengan lo kaya orang gila? "

"Nehehe gak kok kak, tadi ada nyamuk." bohongnya.

Taehyung cengengesan ke arah kakanya.

"Kayanya lo sakit jiwa beneran deh Tae."

               --------------------------------
                       Last Dance
               --------------------------------

"Hope kenapa lo diem aja?"

"Ngomong dong hope, lo sakit?"

"Hope kok muka lo pucet?"

"Hope lo congean?"

SinB dari tadi mengeluarkan pertanyaan yang tidak dijawab oleh Jhope sama sekali.

"Lo marah ya?"

"Marah kenapa? Salah gue apa?"

Jhope masih diam dan memandang fokus lurus ke depan.

"Hope lo kecepirit apa gimana?"

Jhope pun tidak tahan dan memandang SinB lekat.

"Hope gila lo mau mati muda! liatin jalan aja, gue gak bakal kabur kok tenang aja."

Jhope meminggirkan mobilnya ke tepi jalan.

"Lo gak nyadar bi?"

"Nyadar apaan si?"

"Lo pelukan tadi sama cowok lain, lo pacar gue kalau musti gue ingetin."

SinB mengangkat alisnya dan detik berikutnya SinB menepuk jidatnya.

"Aiss tadi itu temen gue hope."

"Ia gue tau tapikan samaa aja dia itu lawan jenis lo, cinta itu berawal dari temen kalau gue musti ingetin lo lagi."

"Lagian Taehyung tadi bantuin gue supaya gak kena air kubangan."

Jhope memandang SinB.

"Gue takut.".suaranya berubah jadi pelan.

"Takut apaan si?"

"Takut lo ninggalin gue."

Jhope mempersempit jarak di antara ia dan SinB.

"Kok jadi melow gini."

"Gue takut lo pergi Bi." ucap Jhope lagi.

"Gue gak akan pergi."

'Tapi kayanya bentar lagi gue yang pergi bi' guma Jhope dalam hati.

SinB menempelkan kedua lengannya dipipi Jhope.

"Badan lo dingin banget kayanya lo lagi sakit ya?"

"Enggak."

"Bibir lo juga pucet, bohong ya lo?!"

"Gue bilang gak sakit Bi."

"Alah lo sakit juga... biar gue aja yang nyetir."

"Gue gak mau mati cepet."

SinB menyunggingkan senyum.

"Jangan bohong sama gue ya Hope, kalau lo sakit bilang aja jangan di tahan."

"Ngomong apa si lo?"

"Menurut analisis yang gue dapet dari mata lo, lo banyak nyimpen dan nyembunyiin rahasia deh."

"Sok tau loh."

"Capek debat sama lo."

Tangan SinB masih dipipi Jhope.

"Ngedeket lo." ucap SinB galak.

Jhope mengerenyitkan dahinya, tapi ia menuruti ucapan SinB.

SinB langsung mengecup singat dahi Jhope.

"Maafin gue karena gue pelukan sama cowok lain." ucap SinB setelah melepaskan kedua tanganha dari pipi Jhope.

Jhope tidak bicara hanya diam mematung di temparnya.

BERSAMBUNG...

Last Dance (Sinb × Jhope)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang