Van? {Prolog}

1K 16 0
                                    

"Vanesagitha. Gak dipisah. V-a-n-e-s-a-g-i-t-h-a. Panggil saya Vanes" kata cewek itu tersenyum sesudah mengenalkan diri.

'Vanesagitha? Nama yang bagus sesuai sama mukanya' pikir seorang cowok yang duduk di pojok tersenyum.

"Vanesagitha"

"Vanes aja bu" kata Vanes tersenyum hormat.

"Nes- eh Vanes, kamu dapat duduk di.." Bu Raya berpikir sambil melihat lihat semua anak didiknya itu.

"Sebelahnya Kiriya. Kosong kan?" Tanya Bu Raya pada Kiriya.

"Ih ibu, Riya aja bu, gausah pake 'ki' " sahut Riya jengkel.

"Iya iya maaf, duh nama doang, sebelah kamu kosong kan?"

"Iya, ibu tercintaku"

"Lucu kamu. Vanes, kamu duduk situ ya"

Vanes yang dari tadi hanya menyimak pun mengangguk.

"Makasih bu"

Vanes pun duduk di samping Kiriya. 2 dari paling belakang, di pojok kanan kelas.

"Ibu keluar ya, mau ngurusin Mos"

"Dadah ibu! Muah muah" kata anak anak sambil tertawa.

Dari kelas 10 mereka memang dekat sama Bu Raya, gayanya yang masih kayak ABG padahal umurnya udah 25tahun.

"Nes- eh"

"Vanes aja" kata Vanes dingin.

"Uh, okay. Gue Kiriya Shafira. Panggil Riya aja" kata Riya tersenyum.

"Salam kenal Riya"

'Gitu banget sih' pikir Riya.

"Eh Nes..."

Nesa mengacuhkannya, ia tidak bergeming dan tetap fokus ke i-phone nya.

'Kacang woy!' Teriak Riya kesal, dalam hatinya.

"Yah dikacangin" kata seorang cowok di belakang Riya sambil tertawa.

"Apa lo Stevano Genta?" Kata Riya sinis menyebutkan nama lengkap.

Seketika Vanes tertegun.

'Namanya Stevano Genta? Kok ada 'Vano' nya sih? Namanya mirip sama nama gue" Pikir Vanes sambil mengerutkan dahinya.

Van? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang