Gue jalan di koridor, sendirian. Bingung mau ngapain.
Tiba tiba gue liat seorang cewek, sedang ketawa bareng temennya....... LOH ITU KAN SI ASHLEY! SEPUPU GUE
Yaampun, kenapa temen dia imut banget ya Tuhan.
Gila, kelas berapa tuh cewek?
Adek kelas ya?
Gue pun menghampiri cewek itu.
"Em- hai" kata gue canggung.
Cewek itu menoleh ke Ashley. Ashley mengangkat bahu lalu mereka tertawa.
"Ada apa kak?"
"Lo adek kelas?"
"Iya kak"
"Kelas?"
"Bang! Penting banget ap- aw!" Teriak Ashley. Lengannya dicubit sama cewek itu.
"Sopan sama kakak kelas" bisik cewek itu tapi kedengaran sama gue.
"Eh eh! Udah! Gue sepupunya nih bocah, Ashley. Salam kenal, gue Stevano Genta" kata gue memasang senyum paling cool.
Nih cewek langka, man! Imut banget!
"Yaampun kak, satu sekolah juga tau nama kakak kali" balas cewek itu tertawa.
Ashley memutar bola matanya.
"Nama lo? Kelas?" Tanyaku pada cewek itu.
"MODUS LO MODUS! JANGAN MODUS SAMA TEMEN GUE!" Teriak Ashley.
Bacot! Gila! Malu gue punya sepupu kayak dia!
"Ashley udah! Nama aku Zefanya Laudya. Panggil aja Zefa. Kelas 7-A" kata Zefa tersenyum.
Godaan iman, ya Tuhan.
Anjrit cantik banget.
Trus kita tatap tatapan.
"Udah ish! Ayo, Zef! Balik!" Sumpah Ashley bacot banget!
"Duluan, kak Vano" Zefa tersenyum sebelum Ashley menariknya ke atas.
Gue harus baik baikin Ashley!
Supaya bisa modus ke sohibnya.
***
"HUS! Kayak orang gila lo senyum senyum sendiri!" Tegur gue pada Vano.
Vano mencibir.
"Iri aja lu, Van! Lo juga tadi pagi senyum senyum sendiri! Geblek" balas Vano.
"Gue kan mikirin cowok!" Sahut gue.
muka Vano mendadak kaku.
"Gue juga mikirin cewek!" Balas Vano.
Ish! Siapa coba ceweknya! Jangan jangan pacarnya!
NGAPAIN GUE PIKIRIN SIH?!
"Cantikan juga cewek gue dari lo, Vanesagitha" kata Vano tiba tiba
'CEWEK GUE' ?!
'CEWEK GUE' ?! OMG!
Lidah gue kelu.
Tenggorokan gue tercekat.
APA PEDULI GUE COBA?! JADIAN JADIAN AJA!
Eh?
"Gantengan cowok gue, Stevano Genta!" Teriakku gamau kalah!
Ekspresi Vano berubah. Gatau kenapa.
"Emang cowok lo siapa?" Tanya Vano mencibir.
"Cewek lo siapa hah?" Balasku dengan mencibir juga.
"Gaada sih" kami berdua mengucapkan kata yang sama.
"Goblok lu. Ngaku ngaku" kata gue mencoba tertawa, tapi failed.
"Lo juga, goblok"
"Cie samaan" kata gue godain Vano.
"Jodoh dong"
Eh?
***
Vanes tampak gelisah. Dia pun mengambil iPhonenya dan mengklik bbm
vanesagitha: Ri, gawat!
Kiriya Shafira: Gawat apaan?
vanesagitha: Kayaknya gue suka sama....
Kiriya Shafira: Sama siapa?!
vanesagitha: Gamungkin gue kasitau di bbm. Gaseru -_-
Kiriya Shafira: yaudah. Bonyok(re: bokap nyokap) dirumah lo ga?
vanesagitha: Ada adek gue sih. Tapi gapapa deh.
Kiriya Shafira: gue ke rumah lo. Ganyampe 5 menit!
Gue ngelempar iPhone ke kasur.
Gila! Gila! Gila! Gamungkin ini gamungkin!
Ada bunyi bel.
Gue berlari turun tangga.
"Mbak! Biar aku aja yang buka. Mbak siapin cemilan ntar anter ke kamar aku ya?"
"Iya, Van" kata Mbak lalu masuk ke dapur.
Gue ngebuka pintu rumah. Trus lari ke pagar. Pagarnya kekunci.
Gue ngambil remote control trus mencet tombol open, tak lama, gerbangnya kebuka. Motor Riya ditaro di halaman.
"Masuk, Ri"
Gue lalu menutup pagar.
***
"Cie Vanes cie"
"RIYA DIEM ISH! NTAR ADA ORANGNYA!" Teriak Vanes panik.
Riya tertawa dalam diam.
"Lagian lo bisa suka sama Stevano. Kocak gila"
"Bodo" Vanes mencibir.
Tak lama Stevano dateng.
"Cie Vano telat" goda Vanes.
"Cie Vanes" goda Riya lalu berlari keluar kelas.
"Eh?" Ucap Vano dan Vanes bersamaan.
Krik.
Vanes berbalik menghadap papan tulis.
'Mampus gue. Riya mana sih. Awkward kan' batin Vanes.
-Tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
Van? (Completed)
Fiksi RemajaAnak baru yang bernama Vanesagitha, menyukai seorang cowok yang sering menjailinya, cowok itu bernama Stevano.