Van? {Epilog}

297 18 1
                                    

"Mbak Vanesa, ini desain dari orang yang tadi ya" kata salah satu asisten gue.

Gue ngambil lalu mengeceknya.

"Kasih ke Kiriya aja. Biar dia yang nanganin ya" kata gue.

Kiriya tuh asisten pribadi gue.

Iya, si Riya, temen gue pas SMP dulu. Kita bahkan gak ada rencana buat kerja bareng disini.

Tiba tiba dia ngelamar disini, gue ambil aja jadi asisten pribadi.

Sandra sekarang jadi bu dokter. Sering sih dia kesini.

'Toktoktok'

Seseorang membuka pintu.

Maya.

"Mbak Vanesa, ada tamu" katanya

"Mau bikin baju ya? Suruh ketemu sama Zefa aja ya. Saya capek banget nih, May" kata gue ke Maya.

Zefa kerja disini juga. Udah lulus dia. Baru lulus bulan lalu sih.

"Tapi dia maunya ketemu sama mbak Vanesa"

"Siapa? Mariam?"

"Bukan bu. Cowok"

Ooh palingan Fathan.

"Yaudah suruh masuk aja"

Maya keluar. Gue pun ngambil iphone gue lalu mengecek twitter. TL penuh guys, mention juga, biasa, designer famous, eh? Wakakak.

Ada orang buka pintu.

"Duduk aja" kata gue gak melepas pandangan dari timeline twitter.

Terdengar suara kursi yang udah diduduki.

"Vanes" kata orang didepan gue. Suaranya berat, familiar.

Gue menoleh kedepan.

Seseorang yang sangat gue rindukan.

Wajahnya gak berubah, tapi sekarang udah makin dewasa.

"Vano?" Tanya gue masih gak percaya.

Airmata gue turun.

"Kok nangis sih" kata Vano.

Gue mendekatkan diri ke Vano. Lalu memeluknya erat.

"I miss you, so much" kata gue sambil terisak.

"Enak aja peluk peluk. Gue udah punya calon istri tauk"

Gue langsung melepas pelukan gue.

Gamungkin.

Ini gamungkin.

Dia kan yang suruh gue nunggu dia?

"lo mau merit?" Tanya gue. Dada gue sesak.

"Iya. Sama lo. Inget gak janji gue dulu?"

Mendengar jawabannya. Gue langsung nangis lagi.

"Inget banget" kata gue menangis terharu.

"Yaudah. Gue mau lo rancang gaun pernikahan lo, sama tuxedo gue nanti ya. Gue percaya kok sama lo" kata Vano.

"Lo belom ngelamar gue, Vano" kata gue sambil memutar bola mata.

"Oh iya lupa. Ngebet banget nih gue pengen merit sama lo. Will you be my princess? For forever?" Tanyanya.

Gue ngangguk.

Vano lalu mendekatkan wajahnya.

"Boleh gue ngambil ciuman ketiga lo? Sebelum kita ciuman lagi di hari pernikahan kita?" Tanyanya.

Gue ngangguk.

Then he take my third kiss.

Rencana Tuhan emang lebih indah, sangat indah.

-FINISH-

Akhirnyaaaa selesai juga. Jari pegel

Makasih buat siapa aja yang baca cerita iniyaampun ganyangka bisa selesain ini AAAAAAAA INI CERITA PERTAMA GUE GUYSSSSS

Vote+comments? Gue cerita selanjutnya bakal bikin cerita series okay?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Van? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang