Prolog

268 20 0
                                    

Hari demi hari aku menunggumu. Menatap jendela rumah dari terbit hingga terbenamnya mentari. Mengharapkan kau kembali dan dengan cinta mengetuk pintu rumahku.

Aku, Gwen, yang mengharapkan kedatangan dia seperti saat sebelum aku mengungkapkannya.

Ya, Dia, Gery, Sahabatku semasa SMP dan sekaligus orang yang kucintai dalam diam.

Namun semenjak aku mengatakan,
"Gery, aku gak tau kenapa dan bagaimana. Tapi aku ga bisa terus begini. Aku ga bisa bohongi hatiku saat aku bilang cieee waktu kamu dekat dengan Nola. Aku tau. Kamu cinta dia. Tapi kamu harus tau siapa yang mencintaimu!"

Mendengar itu, wajahnya seketika berubah. Seperti ada petir di siang bolong. Dia pun pergi. Meninggalkanku. Tanpa meninggalkan sepatah kata pun.

Haiii! Thanks ya udah lihat ceritaku. Bantu vote and komen. Scroll terus ke bawah. Masih ada lanjutannya 😉

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang