Hari demi hari aku menunggumu. Menatap jendela rumah dari terbit hingga terbenamnya mentari. Mengharapkan kau kembali dan dengan cinta mengetuk pintu rumahku.
Aku, Gwen, yang mengharapkan kedatangan dia seperti saat sebelum aku mengungkapkannya.
Ya, Dia, Gery, Sahabatku semasa SMP dan sekaligus orang yang kucintai dalam diam.
Namun semenjak aku mengatakan,
"Gery, aku gak tau kenapa dan bagaimana. Tapi aku ga bisa terus begini. Aku ga bisa bohongi hatiku saat aku bilang cieee waktu kamu dekat dengan Nola. Aku tau. Kamu cinta dia. Tapi kamu harus tau siapa yang mencintaimu!"Mendengar itu, wajahnya seketika berubah. Seperti ada petir di siang bolong. Dia pun pergi. Meninggalkanku. Tanpa meninggalkan sepatah kata pun.
Haiii! Thanks ya udah lihat ceritaku. Bantu vote and komen. Scroll terus ke bawah. Masih ada lanjutannya 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine
Teen FictionCerita ini aku tulis karena terinsipirasi dari teman sekelasku. Sebut aja namanya Gwen. Dia memiliki seorang sahabat bernama Gery. Gery menyayangi Gwen, bukan mencintai. Lalu, terjadilah konflik.