Nine

76 8 7
                                    

"Gen... Kenapa Gery lama bgt baliknya?" tanyaku dengan sangat lemah karena terkapar selama 3 hari di rumah sakit.

Genta tidak mendengarkan pertanyaanku. Ternyata dia sedang chatting-an dengan Gery. Dia tak memberi tahuku.

Genta: bro!
Genta: lo dimana?
Genta: udah 2 jam lo ninggalin kita

Gery: sbb gen...
Gery: gua habis berantam sama Rey

Genta: kok bisa?

Gery: lo sekarang ke kantin RS biar gua ceritain sama lo.

Genta: sip. Otw

Genta pun memasukkan HPnya ke dalam saku celananya. Lalu, ia memandangiku. Ia memegang keningku untuk memastikan apakah aku demam atau tidak.

"masih anget badan lo. Lo mau makan apa? Biar gua ke kantin ni" tanya Genta sambil berdiri dari kursi.

"Hmmmm... Pengen puding. Yang coklat ya." ucapku dengan tertawa kecil.

"Genn... Ikutannn." rayu Nadia.

"Ihh... Jagain tuh kakak lo. Masa ikutan terus. Tenang gua ga akan selingkuh kok. Palingan singgah sebentar di kamar sebelah. Kan di sebelah itu cewe cantikkkk" sambil tersenyum nakal.

"aahhh... Genta jahattt!" kesal Nadia sambil melipat tangannya di depan dada dan memajukan mulutnya.

"Tuu kan ngambek." lemas Genta.

"Ya udah... Pergi sana. Aku bisa kok sendiri." kataku sambil tersenyum.

"okeee... Kalau ada apa2 langsung pencet bel ya biar susternya datang." kata Nadia padaku.

"Sipp"

Genta dan Nadia pun pergi meninggalkanku sendiri di ruanganku. Tanpa mereka sadari, ternyata Rey mengintip mereka dari sudut lorong. Setelah Rey memastikan mereka benar-benar pergi, Rey masuk ke kamarku.

"Haloo, Gwen. Udah enakkan?" tanya Rey sambil berjalan dan duduk di sebelah tempat tidurku.

"udah lumayan sih. Cuma masih pusing aja." kataku sambil tersenyum kecil.

"btw, lo kok sendirian?" tanya Rey sambil melihat ke arah sekitar.

"Ohh... Gery belum balik pas dia pergi sama lo tadi. Genta dan Nadia pergi ke kantin." jelasku. "Lo tadi ngapain? Kok bisa lebam gini pipi lo?" tanyaku sambil keheranan.

"Hahh?? Hihii... Iya nih. Tadi Gery ninju pipiku gitu. Ter..."

"Hah? Gery ninju pipi lo? Gimana ceritanya?"

"ini yang mau gue bilang sama lo" sebentar berhenti untuk membuang nafas. "Gua sayang sama lo. Jadi gua kasih tau ini biar lo ga terluka" sambungnya. "Gery itu pernah pacaran sama Nola. Dia putusin Nola karena dia suka sama lo."

"Hah? Seriusan? Tapi dia ga suka sama Nola lagi kan?" tanyaku yang menjadi kebingungan

"ini yang mau gua bilang. Dia masih komunikasi sama Nola. Setiap hari mereka chatting-an kok. Mereka saling sayang." kata Rey. "Makanya Gery selalu takut kalau lo dan Nola bertemu pas d puncak itu. Dia ga bisa bagi waktunya untuk lo dan Nola." tambah Rey.

"Stopppp Reyyy!!!!"

***

"Sampai juga lo pada" kata Gery.

"Iya. Ada apa kok lebam bibir lo?" tanya Genta.

Gery pun menceritakan apa yang terjadi dengannya dan Rey.

"Whattt? Dia ngancam lo?" Genta terkejut. "Hati-hati lo. Ini masalah besar. Gua nyesal dia ikut sama kita hari itu. Maaf guys" sesal Genta.

"seriusan? Kakakku harus tau" tambah Nadia.

"Nad. Tahan. Bukan sekarang waktunya." kata Gery.

"Tapi, dia harus tau kalau Rey itu jahat!" sentak Nadia.

"Nad... Tahan!" kata Gery sekali lagi. "sekarang kita ke ruangan Gwen aja." tambah Gery.

***

"Gwen... Gua harus pulang. Lo sabar ya menghadapi sahabat lo itu" kata Rey.

"Iya. Panggilin suster ya. Gua drop" kataku sambil melemas.

Rey pun memanggil suster. Ia tak kembali lagi ke ruangan Gwen. Ia langsung pulang dengan hati yang ceria. Ia merasa berhasil menjadi Perusak Hubungan Orang.

Gery, Genta, dan Nadia pun tiba di kamarku. Mereka heran kenapa tiba-tiba banyak suster yang mengerumuniku.

"Sus... Ini kenapa ya?" tanya Gery sambil ketakutan.

Aku tahu itu suara Gery. Aku marah. Sangat marah. Emosiku kini sudah di tingkat tertinggi.

"Pergiiii lo Geryy!!!! Pergiiii!!! Kaliann jahatttt!!! Pergiiiiiiii!!!" teriakku di ruangan itu.

Suster pun menyuntikkan bius padaku. Aku pun tak sadarkan diri.

"Sus... Dia kenapa?" tanya Gery sekali lagi.

"Tadi ada seorang anak laki-laki yang memakai topi dan jaket. Ia yang mengatakan bahwa Gwenny menjadi drop" kata suster itu.

Rey!
Serentak mereka bertiga.

"ya udah makasih sus" kata Nadia.

Gery: woii bangsatt!
Gery: lo dimana njing?
Gery: apa yang lo buat sama Gwen?
Rey: haiii pangeran Gwenny...
Rey: kemenangan di tangan saya.
Rey: yuhuuuu

Gery: jangan pengecut lo ya!

Rey: Gwenny Pricilla jatuh ke pelukan Reynold Bastian. Thank you!

Gery: woy anjing!
Gery: gua ga akan tinggal diam ya!
Gery: lo bilang lo buat apa sama dia?
Gery: woyyyyy


Tidak ada jawaban lagi dari Rey. Namun, pesan Gery sudah di baca oleh Rey. Gery sangat marah. Ia berulang kali meninju dinding depan kamar Gwen. Ia tak mau masuk ke kamar Gwen. Dia menyesal. Sangat menyesal. Kenapa dia pernah mengenal Nola dan Rey?









......................................
Awwww... Makin ngeri.
Ada yang makin benci sama Rey dan Nola? Hargai pemikiran penuli dengan Vote dan komen ya.
Thanks
I love u all

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang