Hari ini semua murid kelas 8 akan melaksanakan Ujian Semester 2. Semua berkumpul di lapangan sekolah untuk mendengar arahan dari Pak Michael, Kepala Sekolah, dan Papa Gery.
"Nama depan dari A sampai N berada di ruang 301 dan nam..."
Yeaayyyyyyyyyy!
Teriak 3G"Heyy... Sopan ya. Mau ujian bukan mau main - main keles..." Teriak Pak Michael.
Pak Michael terkenal sebagai guru yang tegas namun humoris. Ya... Gitu deh. Buah jauh gak jauh dari pohonnya. Itu yang selalu dikatakan oleh Gery.
***
"Gery! Genta! Kalian bisa gak tadi?" tanyaku dengan senyum yang tulus.
"Bisa kok. Semua yang keluar di ujian itu udah kamu ajarin semalam." Kata Gery dengan gembira.
"Yoi, kakak ipar! Tha..."
"Elehh... Orang sok pintar gini nih..." Tiba - tiba Nola and the genks memutuskan perkataan Genta.
"Bising oiii! Gak urusan lo! Cabut cabut!" Teriak Gery.
"Eh, lo kira ni sekolah punya bokap lo?" Kata Nola.
"IYA! EMANG PUNYA BOKAP GUE! LO MAU APA?" Teriak Gery sambil maju dan menantang Nola.
"Fak yu menn! Ga usah sombong!" Teriak Nola sambil menunjukkan jari tengah.
"Heyy! Kenapa ini?" Teriak Bu Tesa dari kejauhan lalu menghampiri mereka bertujuh. "Lagi-lagi Nola and the genks" sambil menggelengkan kepala. "Ikut Ibu ke ruangan kepsek!"
Tegasnya. "SEMUANYA!"***
"Ada apa ini Ger?" Tanya Pak Michael
"Gini pa. Nola bilangin aku, Gwen, dan Gery sok pintar. Dia nantang papa. Katanya "Ini sekolah punya bokap lo apa?" Yang parahnya dia bilang F**k yu men! Dia bilang gitu sama papa" Kata Gery.
"Whatt? Betul itu? Hah?! Jawab saya Nola!" Tanya Pak Michael.
"Loh, Bapak tanya dulu lah anak Bapak!" Kata Nola sambil merasa tak bersalah.
"Jangan melawan kamu ya! Anak saya tak pernah berbohong! Benar kan Gwen dan Genta?" Sentak Pak Michael.
"Benar Pak!" Jawab kami dengan serentak."Saya gak mau tau, kamu, Nola dan genk kamu itu. Besok gak usah masuk sekolah lagi! Surat DO nanti saya kasih. Kalian seperti tak berpendidikan." Sentak Pak Michael sambil marah.
"Jangan pak. Nanti mami sama papi marah. Gimana tu?" Kata Nola sambil merengut.
"Itu bukan urusan saya! Keluar kalian!" Sentak Pak Michael. "Gwen dan Genta. Silahkan pulang ke rumah. Jangan lupa belajar. Ger... Papa pulangnya agak telat ya..."
"ok pa." kata Gery.
***
Besok ujian terakhirku. Ya. Biologi. Susahnya bukan main. Apalagi itu pelajaran Bu Tesa. Guru Killer. Jadi, hari ini bergadang untuk belajar.Aku stay di depan buku. Hp? Di cas aja deh.
Gery: Hai Gwenny!
Gery: kangen niii
*read*Gery: Gwennyy...
Gery: Halooooooo... Where are u now when i need you? :'vGwen: Sbb. Tadi belajar.
Gwen: Kenapa?Gery:
Gwen: Ya ampun anjayy... Bikin baper aja loo... Datang aja kali.
Gery: serius? Nanti gua ga di kasih masuk gimana tuh?
Gwen: tapi udah malemm... Besok aja lahh...
Gery: Gak mauuu. Kangen!
Gwen: Lo mau naik apa? Ini dah jam 12, pintar...
Gwen: rumah orang miskin aja di cariinGery: Anjayy lo.
Gery: Gue cinta sama lo kan dengan tuluss... Awwww...Boooommm!
"Aku mimpi gak sihh?" menepuk pipi
"Ya ampun... Gery bilang itu sama aku? Jadi Gery suka sama aku juga? Berarti gak sia-sia perasaanku semenjak mos itu"Aku menghempaskan badan ke kasur kecilku lalu membuka HP yang notifnya udah 9x panggilan tak terjawab.
Gery: woi!!!
Gery: lo kok ga angkat telepon?Gery: heyyy kacamata!
Gery: readd donk
Gery: salah gua apa sih njirr?
Gery: 😭😭😭😭*10 menit kemudian
Gwen: sbb lagi. Ga salah kok.
Gery: jangan menghilang donk. Udah tau gua kangen.
Gwen: anjayy lu ahh. Sok blg kangen, sok blg cinta.
Gery: Cuma kamu yang di hati 😘
Gwen: Kamu siapa?
Gery : kamu, iya, kamu, yang baca ini. Iya loh... Kamu sayang
Gwen: anjay. Baper gua. Namanya?
Gery: GWENNY PRICILLA 😍
Gery: Cwek tercantik dan terpintarGwen: auu ahh. Yakali. Ntar si Nola.
Gery: Cuma Gwenny kok 😍
Gwen: udah ahh. Mau bobo gua.
Gery: Pap dulu donk!
Gwen: magerr. Lo aja
Gery: ya udh
Gery: Nih. Gery CoganGery: ya udh. Gud night! Sweetdream! 😘
Gwen: too 😂😂
"Aaaaauuuuuuu
Baper to the max akunya. Auu ahh... Moga mimpi diaa" sambil tersenyumBaper kannn??? Aku jugaa...
Gtw dee nih aku mau lanjutannya gimana. Wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine
Teen FictionCerita ini aku tulis karena terinsipirasi dari teman sekelasku. Sebut aja namanya Gwen. Dia memiliki seorang sahabat bernama Gery. Gery menyayangi Gwen, bukan mencintai. Lalu, terjadilah konflik.