Sebelumnya maafin aku ya... Lama banget lanjutin ceritanya. Hmmm... Iya. Lg banyak tugas loo. Maklum anak kelas 9. Yang mau lulus itu looo... Hehehe. Ywd mau aku lanjutin kan? Okeyy!
Tik... Tok... Tik... Tok...
Aku meratapi jam dinding di kamar ini. Ya... Aku masih di rumah sakit. Tapi, tak ada yang menemaniku. Mereka sibuk sendiri. Gery sedang latihan basket dengan Genta. Nadia di rumah membantu mama untuk jualan. Rey? Ahhhh... Jangan sampai dia. Terus?? Nola? Hahh? Nola? Tak mungkin! Bisa-bisa aku perang lagi dengan Gery seperti 1 minggu yang lalu."Mau ngapain ya sekarang?"
"Gangguin Genta ahh..."
Gwen : Gen... Blm siap lo mainnya?
Genta : belum Gwen. Emngnya knp?
Gwen : bosan... Ga ad yg nemenin gua di sini.Genta : Ciuss? Mi apaa? Nadia mana?
Gwen : yaa... Masa sih lu gtw klo jam segini dia dimana...
Genta : o gitu.
Gwen : iya. Gery mana?
Gwen : oiii!!!
Gwen : balas njirrr
Gwen : dimanee loo
Kesal.
Sudah tak ada yang menemani, di kacangi lagiii...Tokk tokkk tokkk
"Haii peri cantik yang kesepiann..." tiba-tiba Gery datang dan membawa bubur ayam kesukaanku.
"iiiii... Lo lama bgt sih main basketnya!" kesalku pada Gery.
"maap maap." Gery tersenyum padaku sambil mengelus rambutku perlahan.
Aku cuma diam sambil memajukan bibirku. Ceritanya aku lagi pura - pura ngambek.
"oh ga di maafin? Ya udah... Aku plg ya... " kata Gery sambil bangkit dari kursi.
"eeeehhhhh... Jgn jgn...." teriakku.
"Gitu donkkk" Gery tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine
Teen FictionCerita ini aku tulis karena terinsipirasi dari teman sekelasku. Sebut aja namanya Gwen. Dia memiliki seorang sahabat bernama Gery. Gery menyayangi Gwen, bukan mencintai. Lalu, terjadilah konflik.