Setelah kejadian tadi Arela mengurungkan niatnya untuk pergi ke kantin, Arela juga tidak kembali ke kelas, ia lebih memilih pergi ke perpustakaan dan menenangkan dirinya.
sesungguhnya Arela ingin menangis saat ini, ia sangat menyesali tindakannya tadi, ia sangat menyesal sudah memanggil laki-laki yang bernama Bagas itu.
"Andaikan tadi gue gak manggil cowok itu pasti kejadian itu tidak akan pernah terjadi"
Arela berbicara dalam hati sambil menengkulapkan kepalanya di atas meja perpustakaan. Arela merasa harga dirinya baru saja di injak-injak karena diikatai nafsuan liat dada cowok, Arela tidak pernah bermaksud seperti itu.
Saat itu perpustakaan sedang sepi hanya ada beberapa murid yang berada di dalam perpustakaan, kebanyakan dari mereka yang berada di perpustakaan sedang bermain dengan gadget dan laptop mereka masing-masing. Arela tau tujuan murid-murid itu datang ke perpustakaan, Wifi.
Arela mengakui bahwa wifi yang berada di perpustakaan sangatlah bagus, bahkan tak jarang Arela dan teman-temanya berkunjung ke perpustakaan hanya untuk mencari Wifi dan mendownload Drama Korea kesukaannya.
Drtt.. Drtt...
Arela merasakan getaran yang berasal dari saku roknya, ia yakin itu berasal dari Line teman-temanya yang menanyai keberadaannya karena bel masuk kelas sudah bersuara sejak 10 menit yang lalu.
Arela mengeluarkan handphone-nya dan mengirimkan pesan kepada teman-temanya.
Arela Nath : Gue di uks, bilang maag gue kambuh. Sekalian tolong kumpulin tugas gue yaa.
Setelah itu Arela pergi ke uks dan memilih untuk beristirahat disana, alangkah terkejutnya Arela saat melihat Bagas berada di uks.
Pada awalnya Arela berniat untuk meninggalkan uks namun Arela tetap mencari aman dengan tetap masuk ke uks daripada ia pergi dari uks dan tertangkap oleh guru piket karena berada di luar kelas saat jam pelajaran sedang berlangsung.
Bagas menyadari keberadaan Arela namun ia hanya memperhatikan gerak-gerik Arela, sedangkan Arela memilih duduk di pojokan yang bersebrangan dengan Bagas.
Arela memilih menjaga jarak sejauh-jauhnya dengan Bagas.
"Woy, cewe aneh!" Bagas memanggil Arela namun Arela tidak merespos dan tetap melanjutkan aktivitasnya dengan handphone miliknya.
"Cewe aneh jangan pura-pura budeg lo, sini!" Bagas memanggil Arela lagi
"Gue?" Arela bertanya karena Bagas hanya memanggil cewe aneh bukan namanya dan Arela tidak merasa aneh.
"Iyalah elo emang siapa lagi yang ada di uks selain lo sama gue?!"
Arela dengan malas berjalan ke arah Bagas.
***
Bagas (ketua paskib) or Bagas yang baru ketemu Arela?
Aaa akhirnya bisa update lagi ditengah-tengah tugas yang sangat menumpuk 😱😭😭.
Chapter ini lebih pendek dri pada chapter" sebelumnya😊, maaf ya ini karena waktu yang tidak memungkinkan unk menulis terlalu lama😅😅.
Jangan lupa kritik dan sarannya unk chapter ini.
Maaf klo chapter ini sedikit gaje, ehh ralat sangat gaje 😭😭😭😭
Thanks 😍😍😍😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Andaikan
Teen FictionArela sudah sangat kebiasaan mengatakan andaikan di setiap kejadian yang ia lalui, sampai pada akhirnya seorang laki-laki membantu Arela menghilangkan kebiasaannya itu Hidupku dipenuhi kata 'Andaikan' andaikan kata 'Andaikan' bisa hilang dari hidupk...