25. Bunga Yang Terselubuk

9.6K 1K 43
                                    

VOTE nya coba sebelum baca










Empress Yue
Bunga Yang Terselubuk

Gebrakan meja itu terdengar mengsi ruangan sempit namun penuh kemewahan tersebut. Kaisar, pelaku yang menggebrak meja itu terlihat menggeram marah menahan kekesalanya.

"Apa katamu.? Dia pergi keluar Istana secara diam-diam.?" Mantan perdana mentri hanya mengagguk menjawab pertanyaan dari sang junjungan. Matanya melirik kepalan jari Kaisar yang mengeluarkan darah saat kuku tajamnya menancap telapak tanganya sendiri.

"Bagaimana sekitarnya.?, tidak ada yang mencurigakan.?" Nada bicara Kaisar mulai kembali normal dan perkataan tidak dari mantan perdana mentri terdengar sebagai jawaban.

"Awasi dia" ujar Kaisar yang langsung diangguki oleh mantan perdana mentrinya itu.

__________


Shan melambaikan tanganya lagi sebelum pandanganya dengan Da Chan hilang dipersimpangan. Mata Da Chan terpejam saat merasakan angin malam yang terasa begitu dingin menusuk kulitnya.

Mungkin jika memeluk tubuh kakaknya didalam selimut dengan peraduan yang dipasang kelambu akan lebih membuatnya terasa hangat.

"Oh astaga apa ini gara-gara tadi aku mengucapkan pada kakak ku sudah dewasa sehingga-" ucapan Da Chan terpotong oleh fikiranya yang sudah mulai melayang.

'Sejak kapan aku jadi semesum ini, oh astaga harus pergi. Benar harus pergi sebelum Suyin yang akan jadi-'

'Oh astaga apa yang aku fikirkan'

Da Chan mengerutuki kebodohanya dan memukul kepalanya pelan sambil menggeleng berulang kali.

"Berakhir, berakhir. Itu semua sudah berakhir" Da Chan kembali menggelengkan kepalanya sambil menjauh dari kedai mewah yang menjadi tempat tinggal sementaranya.

Shan bersenandung dan tampak begitu bahagia saat ini. Tapi perutnya terasa lapar, benar benar lapar.

"Ayo kita makan semangkuk sup burung, sepertinya enak" Dai Yu menatap Shan heran dan binggung.

"Anda tidak suka daging burung nona" Shan mengetupkan bibirnya singkat. "Tapi mereka memakanya dengan lahap dan itu terlihat enak" Shan menunjuk para pengunjung disebuah kedai Sup burung puyu yang ramai pengunjung.

"Ahh astaga, baiklah ayo" Dai Yu mengikuti langkah Shan dan berjalan tepat dibelakang Shan. "Hamba akan pergi membeli beberapa barang yang hamba perlukan, bolehka Selir Yue.?" Tanya Zonya dengan ragu-ragu.

"Oh astaga tenang saja, tapi jangan datang terlalu terlambat atau makananmu bisa dihabiskan Daiyu" Zonya tertawa pelan dan mengagguk bahagia mendengar penuturan Shan.

Shan tampak duduk di pojokkan kedai dan Daiyu tampak mengikutinya dengan setia. Tiga sup tampak terhidang dan Shan memakanya dengan lahap hingga Daiyu heran melihatnya.

"Nona apa kau sehat.?" Shan mengagguk dan menatap Daiyu heran penuh kebinggung. "Ah tidak-tidak, lanjutkan saja makanya" Shan tersenyum dan kembali memakan supnya.

Tiba-tiba Shan menaruh sendoknya dan meminum air minumnya lalu menatap Daiyu dengan tatapan yang hanya dimengerti olehnya.

"Oh astaga kenapa disaat seperti ini" gerutu Daiyu kesal saat tau situasi yang ada saat ini. Daiyu mengambil sumpit dan melempar ke arah belakang Shan dan mengenai mata pria dibelakang Shan.

Empress Yue [END] [2016-2018]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang