#Epilog 17

9.8K 275 6
                                    

Semua berjalan begitu cepat,  ia masih tidak percaya akan hal ini.  Apa sekarang benar benar ia menjadi seorang ibu? Bahkan sampai saat ini ia masih tidak bisa menjaga Seungha dengan baik.
Ia menjadi gadis yang pintar seperti ayahnya. Hani bersyukur akan hal itu ,karna tidak menuruni kebodohan yang ia miliki.

Denyitan pintu terbuka dan terdengar hentakan kaki yang semakin mendekat
"apakah ia sudah tertidur? "
Hani yang sedang menidurkan seungha pun ikut terlelap sebentar, bahkan ia terkejut dengan adanya suara seungjo.
"hmhm,aku fikir begitu, apa kau ingin ku buatkan sesuatu?

"aku fikir tidak usah,.... (hening sejenak)  hmhmh Hani.., ada yang ingin aku bicarakan, kita bisa bicarakan ini di luar. "

Hani pun langsung bangkit dari posisinya,  dan mengikuti Seungjo yang sudah berjalan ke luar.

Disini lah sekarang mereka, berdiri dengan fikiran masing masing. 
"ada apa? " Hani mencoba meminimalisir kesunyian, dan mencoba mendekati Seungjo secara perlahan.

" Hani..,aku akan di tugaskan di pulau somaemuldo untuk beberapa bulan ke depan.. "

Hani yang semula berada di dekat Seungjo,secara perlahan mulai menjauh.
Ntah apa yang bisa di lakukan seungjo saat ini,  ia bisa melihat wajah istrinya itu yang sangat terkejut, ia tau Hani akan sulit menerima hal ini, bahak tidak cuma Hani yang terkejut Seungjo pun merasa terkejut setelah mendapat surat dinas yang sudah terletak di meja ruang kerjanya.

..........

"untuk berapa lama? " Hani masih dalam posisinya yang mengahadap halaman rumah mereka, tanpa bergerak sedikitpun menatap Seungjo.

"mungkin 3 bulan jika di sana pekerjaan ku sudah selesai, namun jika belum kemungkinan akan memakan waktu 1 tahun. "

"lalu...  Kau...  Akan meninggalkan aku dan Seungha sendirian? " Hani mulai sedikit menaikkan nada suaranya.

"kau tidak akan sendirian,disini masih ada ayah dan ibuku, bahkan ada ayahmu, kau tidak akan pernah sendirian Hani."

Seungjo tau Hani sudah mulai tidak dapat mengkontrol emosinya, namun ia masih menanggapinya dengan tenang.

" aku tau ada mereka semua disini, bahkan jika aku di temani oleh satu juta orang yang ada di dekatku, itu tidak akan ada artinya Seungjo!! Jika tidak ada dirimu!  Bahkan, kau tau aku tidak bisa hidup tanpa mu, bahkan 1 hari pun.... " Hani sudah tidak dapat menahan air mata nya agar tidak terjatuh, namun sayang nya itu semua tanpa sepengendali dirinya.

Seungjo langsung menarik tubuh Hani ke dalam pelukannya.
"aku tahu, siput kecil ..
sejujurnya  aku juga tidak mampu meninggalkan kalian berdua di sini, tapi mau bagaimana pun, aku harus tetap berangkat minggu depan. "

"tidaak, (Hani melepaskan pelukannya,)  tidak kau tidak akan pergi, atau aku yang akan ikut dengan mu! " Hani langsung masuk ke dalam kamarnya dan meninggalkan Seungjo yang mulai bingung.

Keesokan harinya semua di mulai tanpa ada satu kata yang keluar dari mulut Hani, kecuali sekedar di butuhkan saja .
Sudah 3 hari tidak ada saling sapa maupun sekedar berbincang sebelum tidur,  oh bahkan beberapa hari ini Hani sering tidur dengan Seungha.

Situasi yang semakin menonjol membuat ibu penasaran, akhirnya ia menghampiri Seungjo yang hendak akan berangkat ke Rumah sakit,

"Seungjo... "

Ia hanya membalasnya dengan melihat ibunya sejenak,

"Apakah kau sedang ada masalah dengan Hani?  Ibu lihat belakangan ini ia sering tidur dengan Seungha? "

"aku fikir begitu bu. "

"memangnya ada apa?  Kau bisa ceritakan sedikit pada ibu? " dengan hati hati ibu menanyakan nya agar persoalan ini tidak semakin sulit.

Akhirnya tubuh yang awalnya membelakangi ibunya itu pun berbalik.

" aku akan di tugaskan untuk membantu klinik bahkan rakyat kecil yang tinggal di pulau dan juga perdalaman,karna ada beberapa pulau yang di desanya sedang maraknya terkena penyakit Mers. "

"oh begitu, tapi berapa lama kau akan di tugaskan? "

"aku bahkan tidak tau berapa lama aku akan tinggal di sana,  semua tergantung situasi disana, ada kemungkinan hampir 1 tahun aku akan tinggal, karena penyakit itu masih sangat jarang obatnya, kemungkinan pihak rumah sakit pun hanya memberikan obat pereda. "

"lalu bagaimana dengan Hani dan Seungha?"

"hhmh,  aku juga sedang memikirkannya bu,  aku tidak mungkin membawa mereka, karna situasi di sana tidak memungkinkan, apalagi bagi Seungha. "

"oh jadi itu sebabnya, yang membuat kelakuan kalian aneh akhir akhir ini,  baiklah aku akan coba bicara dengan Hani soal masalah ini, oh dan kau tau aku sering memergokinya sedang menangis di kamar Seungha setelah kau pergi kerja, aku merasa kasihan padanya, ia sangat tertekan sekali Seungjo! "

Setelah mendengar hal itu Seungjo bahkan tidak bisa melihat istrinya terus menerus seperti itu, bagaimana ini? Apa yang harus ia dahulukan? Pekerjaan atau keluarga? .

#TBC

Hehe maap baru bisa update,  ayoooo cepetan bacaa tinggal 2 part lagi, hehe
-xoxo-

Naughty Kiss (Epilog)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang