#Epilog 13

9.7K 301 10
                                        


"Cepat lah hani hari ini aku sibuk sekali"

Dia begitu sibuk sampai tidak ada waktu untuk menemaniku ke dokter kandungan.  Jika saja waktu itu aku tidak sedikit memaksanya seungjo mungkin lupa, hfttt oh kandungan ku?  Perut ku sudah jauh lebih besar dari sebelum nya yaa sekarang kemunggkinan sudah memasuki 32 minggu, da aku sudah sulit sekali bernafas dan benar saja setiap detik aku bisa merasakan gerakannya yang berubah ubah,
"oh tenanglah sayang kau akan segera keluar "ucap hani dengan mengusap perutnya

'pintu kamar terbuka terdengar suara denyitan pintu
"ya oh hani bagaimana kau masih di situ dan belum beranjak sama sekali, cepat lah, atau ku tinggal

Mendengar suara seungjo hani pun terkejut dan memang benar ia belum melangkkah kan kaki nya kemana pun  ,dan masih berada di depan cermin, dari sebelum seungjo keluar kamar

"oh baiklah,omo! Lihat lah ini kau semakin membesar oh aku terlihat seperti seorang model yang membesarkan payudarah nya dengan suntikan! Haaha " gerutu hani yang masih di depan cermin.

"apa yang kau katakan barusan? "
ucap seungjo yang ternyata masih di balik pintu .

"oh tidak" hani yang langsung mengambil tas nya dengan asal tanpa tau ternyata kartu untuk periksa kandungan nya terjatuh.

............
#Dimobil

"seungjo mengapa kita memilih dokter kandungan yang jauh sekali dari rumah? "

"aku sudah menanyakan tentang dokter sepesialis kandungan yang terbaik dengan beberapa rekan dokter ku, ya walaupun itu sedikit jauh, tapi tak apa demi dia." ucap seungjo  sambil mengarah ke perut istrinya.

"ohhhh aku sangat tersanjung dengan kata kata mu barusan seungjooo! Ooh kau calon ayah yang baik! " ucap hani yang langsung memeluk tangan suaminya yang sedang menyetir.

"oooh reaksi mu terlalu berlebihaaan istrikuu. "seungjo yang langsung menyanggah tangan hani.

"oh! Kau tidak melupakan kartu periksa mu kan?

"oh, tentu saja tidak aku sudah memasukinya tadi. " ucap hani dengan meronggok isi tas nya.
Mimik wajah nya seakan langsung berubah saat menyadari di dalam tas nya tidak menemukan kartu tersebut.

"biar ku lihat! "

"hehehe, sebentar",hani langsung menggeledah isi tasnya, daan yap semua sudah di keluarkan dan hasilnya nihil.

"dimana? "

"heheh mungkin terjatuh di rumah" ucap hani dengan senyum bersalahnya.

"oh hanii!!!!!! "

.
.
.

Setelah kejadian itu seungjo memutuskan untuk berhenti di pinggir jalan, aku tau ia masih menahan emosinya agar tidaak berlebihaan memarahiku, memang aku merasa bersalah sekarang.

" maaf" ucap hani dengan muka sedikit ingin menangis.
"maaf aku terlalu teledor menjadi istri mu.  Bahkan aku sampai menyianyiakan waktu praktek mu di rumah sakit,  maafkan aku belum bisa memperbaiki sifat ku yang satu ini" . Hani yang sudah tidak bisa menahan air matanya, yang sekarang sudah di biarkan mengalir dengan deras di wajahnya.

"hai,  sudaah lah jangan menangis, baiklah aku tidak akan memarahi mu lagi, " seungjo langsung menatap hani dan menghapus air matanya kemudian ia mengecup dahinya dalam sekejap dan langsung menariknya dalam pelukan hangatnya.
..
..
..
..
#dirumahh

"bagaimana? Apa yang dikatakkan dokter? " ucap ibu yang langsung menyambut nya dengan beribu pertanyaan.

" kita tidak jadi kedokter ibu, hani tidak membawa kartu periksanya" ucap seungjo yang langsung beralih menaiki tangga dan tidak mempedulikan pertanyaan ibu.

Hani langsung menatap ibu dalam lesu.
"oh tenanglah tidak apa!  Ini hanya masalah kecil" ibu yang langsung menarikknya dalam pelukan.

.
.
.
.
.

Aneyong!!!!  Author udah balik yaaa dengan seribu janji, wkwmw makasih yang udah setia dengan cerita abal abal ini, tapi cuma mau ingetin kemungkinan cuma sampe ep 16/17 jadi jangan pada baper duluan yaaa, wkwkw bhaaay!
- Xoxo-
Voment!!!!!

Naughty Kiss (Epilog)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang