***
#SHINA POV
Keesokan paginya, aku terbangun karena cahaya masuk dari celah korden. Aku segera bangun dan bersiap, tapi sesampainya aku di dapur tidak ada siapa pun disana kecuali maid yang bertugas membersihkan lantai 1. Aku dengan sedikit kesal, naik kembali ke lantai atas untuk membangunkan semuanya. Tak butuh banyak waktu, aku kembali ke lantai bawah dan semua namja yang ku 'bangunkan' tadi berjalan di belakangan dengan sempoyongan kecuali Akashi yang memang sudah rapi.
"Aku tidak ingin hal ini terulang lagi, paham!"ucapku dingin dan tegas, mereka mengangguk setuju. Ya, aku membangunkan mereka dengan cara yang masih lembut lho.
"Shinacchi, appoyo. Bangunkan dengan halus dong-ssu"ucap Kise menggosok-gosok kepalanya yang menjadi sasaranku untuk membangunkannya tadi.
"Kise, itu sudah cara paling halus lho. Atau ingin ku mutilasi"ucapku dingin, Kise bergidik ngeri dengan ucapanku.
"Ok, kajja kita sarapan"ucap Akashi mengubah topik, aku yang sudah duduk di bangku ku segera mengambil sarapan.
***
Setelah itu, kami bersiap-siap untuk misi selanjutnya. Aku memasuki kamarku untuk beraksi. Aku memakai pakaian biasa untuk pekerjaan.
"Heh, ini...."ucapku datar ketika menemukan selembar foto yang membuat ku kesal saja. Aku merobek-robek foto itu dan membakarnya di halaman belakang. Aku masuk ke ruang bawah tanah, seperti biasa baru ada Kagami dan Kuroko.
"Shina, jangan merepotkanku nanti ya?"ucap Kagami yang ingin menyentil dahiku.
"Tidak mungkin, Kagami. Mungkin sebaliknya, kau yang akan merepotkanku"ucapku dingin dan datar
"Cih. Tapi itu membuatku semangat, kau sudah kembali Shina"ucap Kagami
"Hm, jangan halangi aku ne?"ucapku dengan tersenyum miring, Kagami hanya mendecih.
"Shina-san, gwenchana?"ucap Kuroko khawatir,
"Cih, Kuroko kau jangan mengkhawatirkan aku lagi, aku bukan anak kecil. Dan jangan ajak bicara dulu, aku lagi kesal"ucapku dingin sedingin es dan sedatar ekspresi wajah Kuroko.
Kuroko hanya mengangguk mengerti, aku masuk ke ruang latihan di sebelah ruang peralatan. Aku mengambil sebuah pisau dan melemparkannya ke target, dan pas. Aku terus melakukannya dan tak lama setelah itu Midorima masuk. Aku hanya melirik sebentar lagi dan kembali fokus ke target. Kurasakan langkah kakinya mendekat, aku menghela nafas lelah dan meletakkan pisau yang ingin ku lempar tadi.
"Kau kenapa,nanodayo? Bu...bukan..berarti aku peduli atau apa ya, aku hanya ingin misi ini tidak gagal karena sikapmu"ucap tsundere Midorima.
"Aku tak apa, Midorima. Hilangkan sifat tsunderemu dengan ku"ucapku dingin,
"Ekhem, apa kau ingin cerita sebelum mulai misi, Shina?"ucap Midorima yang berusaha menghilangkan tsunderenya
"Hah, aku memang gak bisa bohong dengan mu dan Akashi. Jadi tadi aku tak sengaja menemukan foto keluarga, Midorima. Jadi itu yang membuatku kesal"ucapku kesal,
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Brother's P (KNB X OC X BTS)
FanfictionPembunuh bayaran yang melupakan kasih sayang dan cinta, ia hanya tau membunuh dan bersandirawara di depan publik. Banyak hal yang ia sembunyikan dari teman-teman barunya di SMA Cheonhan. Masih banyak yang ia sembunyikan bersama dengan sang Oni-sama...