Chapter 3

46 1 0
                                    

Hy,reader's Sinta back. Moga gak bosen sama cerita ini ya.

Happy Reading ~

Shina terus membrowsing semua tentang keluarga Bang. Tak terasa sudah jam 4 sore, Shina langsung beranjak mengambil jaket putihnya. Shina berjalan menuju cafe dekat apartemennya. Ia duduk di dekat jendela untuk melihat orang berlalu-lalang. Tak lama kemudian, ada seseorang yang mendekati Shina dari belakang, Shina sudah bersiaga dan ingin membanting orang itu jika dia menyentuh Shina.

  "Yo...."ucap orang itu dengan menepuk pundak Shina. Dan dengan langsung Shina memegang tangan orang itu untuk membantingnya.

***

   Tapi ia mengurungkan niatnya,
  
   "Appo...Appo Shina-ya"ucap Jimin. Ya orang yang menepuk pundak Shina adalah Jimin. Shina langsung melepaskan tangan Jimin.

  "Yak,hyung!! Kau mengagetkanku. Mian hyung untuk yang tadi"ucap Shina menyesal.

  "Tak apa Shina-ya, tapi tadi sangat kuat. Padahal aku sudah memiliki 6 abs"ucap Jimin yang menduduki bangku di depan Shina.

  "Ah,itu. Aku sudah belajar bela diri dari kelas 4"ucap Shina

  "Pantas saja"ucap Jimin, tak lama kemudian 2 buah minuman datang menyapa kami. Shina dan Jimin mengangguk dan pelayan tersebut pergi.

  "Ah, iya. Hari minggu ini kau free?"lanjut Jimin setelah mencicipi sedikit minumannya.

  "Hem,,sepertinya hyung. Wae?"ucap Shina

  "Begini, Namjoon hyung menyuruhku mengajakmu untuk bermain bersama di rumah Tae-ya" ucap Jimin

  "Boleh juga hyung"ucap Shina sambil meminum es vanilla lattenya.

  "Ok,kalau begitu aku jemput jam 8 pagi ya. Dan jangan lupa membawa baju ganti, sepertinya kita akan bermain air disana"ucap Jimin lalu bangkit untuk pergi. Kembali lagi Shina duduk sendirian disana, dengan memikirkan cara untuk menghabisi Bang Yongguk malam ini. Tak terasa sudah 2 jam ia memikirkan itu. Shina langsung mengambil handphone untuk memastikan Yongguk ada dirumah. Setelah itu ia mengambil handphone khususnya, dan membuat teror dengan alasan kakaknya Bang Minah yang meninggal 1 bulan lalu. Shina mengajak Yongguk bertemu di tempat Minah terbunuh jam 11 malam. Yongguk menyetujuinya, setelah itu kartu dari handphone itu dipatahkan oleh Shina. Shina tidak memberikan syarat apa pun seperti tidak boleh mengajak orang lain. Karena berapa pun orang yang dibawa pasti akan bernasip sama dengan majikannya. Seperti pengawal-pengawal Minah bulan lalu. Sekitar ada 40 orang pengawal, Shina habisi dengan berbekal 2 bilah pisau dan 1 samurai yang masih tertutup. Setelah itu Shina kembali menuju apartemennya untuk bersiap.

   Di apartemen Shina langsung memasukkan barang-barang yang mungkin akan ia butuhkan. 1 buah pistol dan 10 buah pisau, Shina merenung sebentar.

  "Ah,aku hampir lupa kalau Yongguk ikut club menembak. Pasti dia membawa sniper"gumam Shina dan mengambil senapan laras panjangnya untuk berjaga-jaga. Sebenarnya sebuah pisau bisa saja membunuh sniper itu, tapi Shina ingin membekali agar tidak gagal. Merasa persiapannya lengkap, Shina langsung saja pergi ketempat itu dengan motor sport yang ia dapat untuk menjalankan misi. Sesampainya disana Shina memakai hoodie yang sama seperti 1 bulan lalu dan juga topi. Kira-kira 20 menit kemudian sebuah mobil sport terparkir di depan gang tersebut. Shina melihat Yongguk tanpa ada pengawal yang menjaganya. Shina memperketat penyiagaannya. Dan setelah melihat sekilas ke atas gedung supermarket di depan, ternyata disana ada sniper. Shina tersenyum misterius, Yongguk berjalan memasuki gang dan berhenti tepat dibawah lampu remang-remang tempat Shina berdiri ketika membunuh Minah sebulan lalu.

Two Brother's P (KNB X OC X BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang