Happy Birthday

8.5K 340 66
                                    

Typo masih berterbangan sayang, neti lagi males ngedit nya Hihi

So enjoy guys!

---*---

Malam ini rasanya Jungkook merasakan semua persendian tulanganya berasa patah. Setelah menjalankan segala aktifitas yang ia lakukan di sekolah kini dengan wajah yang sangat lesu Jungkook berjalan dengan langkah gontai menyusuri satu gang kecil lagi untuk sampai pada rumahnya

Ralat, sebenarnya bukan rumahnya sih, tapi lebih tepatnya rumah dirinya dan seorang yang sudah menjadi bagian hidupnya selama 3 tahun terakhir ini.

Tapi sayang seribu sayang orang itu sudah lebih jauh dan sukses di bandingkan Jungkook yang hanya seorang pelajar menengah akhir seperti ini.

Langkah kakinya terhenti ketika ia sudah sampai pada gerbang rumah berwarna coklat kayu, dengan malas dirinya membuka gerbang tersebut

Sepi

Itu adalah kesan pertama yang Jungkook dapat kala dirinya masuk ke halaman rumahnya. Kemudian matanya sedikit mendongak kala melihat butiran salju yang datang untuk kesekalian kalinya.

Merasa kedinginan, dirinya pun akhirnya segera melangkahkan kakinya untuk masuk segera kedalam rumah.

Namun sebelum Jungkook berhasil menyambutkan kata ‘Aku pulang’
Jungkook segera terpaku pada satu titik di mana disana dirinya melihat beberapa orang yang tangah duduk diruang tamu dengan sebuah topi pesta yang bertengger di atas kepala mereka, dan sebuah kue coklat yang tidak terlalu besar menghiasi meja ruang tamu.

“Owh kau sudah pulang?” tiba tiba saja suara berat itu membuyarkan rasa bingung Jungkook, dan matanya beralih menatap wajah lelaki yang lebih tampan dan tegas di bandingkan dirinya.

“Eum..kau-“ belum sempat dirinya menyelesaikan kalimatnya, sebuah tepukan itu memberhentikan mulutnya

“Hari ini ulang tahun ku, mereka merayakannya sedikit”
Sungguh! Bolehkah Jungkook tenggelam di dalam dasar bumi? Bagaimana ia bisa melupakan hari yang sangat penting bagi orang yang sangat penting pula bagi dirinya?

Dengan wajah terukir senyum Taehyung menatap Jungkook lembut, seolah hal seperti ini tidak terlalu penting bagi dirinya.

“Kau pasti lelah sekolah tadi, istirhatlah” ucap Taehyung dengan tangannya mengusap lembut rambut hitam kelam Jungkook.

Jungkook hanya mampu menundukkan kepalanya seraya mengangguk kecil tanpa mau menatap wajah Taehyung. Ia segera pergi berlari menaiki tangga dan memasuki kamarnya

---*---

Salju sudah mulai reda, tergantikan dengan celah silau mentari yang mulai memasuki setiap inci ruangan yang berada pada rumah sederhana milik Taehyung dan Jungkook.

Pagi yang aneh

Bagi Jungkook lebih tepatnya, karena tidak seperti biasanya ia mau mengerjakan segala aktifitas pagi. Biasanya yang lebih bekerja soal rumah adalah Taehyung, Jungkook hanya membantu sedikit walau pada kenyataannya tidak membantu sama sekali.

Pagi ini dirinya bangun lebih awal di bandingkan Taehyung, kemudian setelah mandi pagi yang membuat badannya serasa mati kedinginan.

Langkah kakinya pun segera turun menuju dapur membuat sarapan, walau hanya sebuah roti panggang dan susu cokelat sekaligus black coffe kesukaan Taehyung kala musim dingin menyapa negaranya.

Dan sekarang disinilah mereka berhadapan dalam satu meja makan, saling berdiam diri satu sama lain. Namun mata Jungkook tak pernah diam sedari awal mereka sarapan.

BullshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang