9

1K 37 0
                                    

"Ve! Tunggu sebentar!" teriak Rio sambil mengejar Ve yang berjalan di lorong sekolah.

Ve menghentikan langkahnya saat mendengar seseorang memanggilnya.

"Ve! Lo tahu dimana Mita? Gue cari ke kelas kok gak ada, ya?" tanya Rio.

"Jelas gak ada! Mita aja gak masuk sekolah!" jawab Ve dengan rasa sebal dan marah.

"Lo tahu kenapa dia gak masuk?" tanya Rio lagi.

"Gue gak tahu! Gak ada kabar izin dari keluarganya!" kata Ve.

"Gue yakin! Sekarang, Mita pasti lagi memikirkan masalahnya denganmu," Ve kembali mengungkit masalah Mita dengan Rio dan Fani.

"Ve! Tolong dengarkan penjelasan gue dulu! Gue mau menjelaskan semuanya kepada lo sama Mita! Gue sudah menjelaskan semuanya kepada Fani!" pinta Rio.

"Apa yang mau lo jelasin?! Lo gak tahu tentang hal apa yang terjadi di belakang lo antara Fani dengan Mita! Hatinya Mita pasti sekarang ini tengah hancur lebur!" kata Ve.

"Apa maksud lo? Apa...apa....yang disembunyikan antara Mita dan Fani?!" tanya Rio penasaran.

"Gue bisa menjelaskan semuanya, tapi lo jangan menyela!" pinta Ve.

"Baiklah!" jawab Rio.

"Sekarang, ayo ikut gue ke perpustakaan!"

Di dalam perpustakaan yang sepi, Ve dan Rio memilih meja yang berada di pojok dengan membawa beberapa buku.

"Mita bercerita ke gue kalau dia didesak oleh Fani untuk keluar dari tim basket cewek sekolah ini!"

"Apa alasan Fani untuk mengeluarkan Mita?" tanya Rio.

"Sudah gue bilang! Lo jangan menyela!" Ve memarahi Rio.

"Maaf," jawab Rio.

"Seharusnya lo sadar sejak awal, kalau Fani cemburu karena lo dekat dengan Mita! Dan ditambah lagi kedekatan lo dengan Mita itu! Membuat Mita sendiri merasa yakin kalau lo itu mencintai dia!" Ve menjelaskan kepada Rio.

"Waktu Mita melihat lo lagi berdebat dengan Fani! Mita sebetulnya akan menyatakan cintanya kepada lo! Karena dia sudah tidak kuat menahan rasa cintanya sama lo! Tapi bagi Mita, ternyata semuanya telah terlambat!" kali ini Ve menjelaskan dengan rasa sedih.

"Tapi, gue...gue...gak menyangka kalau Mita suka sama gue! Gue menganggap dia sebagai sahabat dan adik gue sejak dari SMP!" Rio bingung dengan penjelasan yang diberikan oleh Ve.

"Satu lagi yang perlu lo tahu! Mita sudah berjanji kepada Fani untuk tidak ikut bermain basket lagi dan tidak akan ikut dalam pertandingan basket selanjutnya! Kalau lo memang sahabat atau kakaknya, lo pasti tahu dia bukan orang yang mudah untuk menarik janjinya lagi!" Ve kembali menjelaskannya dengan gamblang.

"Gue harus berbicara dengan Fani, kenapa dia memojokkan Mita seperti itu!" Rio sedikit marah kepada Fani.

Dia pun berdiri dari tempat duduknya dan mau mencari Fani, namun Ve mencegah Rio terlebih dulu.

"Tunggu!" kata Ve sambil memegang tangan Rio.

"Gue harap lo jangan marah sama Fani! Meskipun ini sulit, gue akan mencoba mempertemukan lo dan Fani dengan Mita! Karena masalah ini harus kita omongin bersama-sama!"

"Gue setuju! Gue mohon bujuk Mita untuk menemui gue dan Fani! Kalau ada apa-apa dengan Mita, tolong kasih tahu gue!" pinta Rio.

"Tenang saja! Sekarang lo masuk ke kelas, gih! Takut kalau Fani curiga" kata Ve mengakhiri pembicaraan mereka.

Cinta Bola BasketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang