Nobility's School telah menyediakan asrama untuk murid yang bersekolah di tempat itu. Dalam setiap kamar asrama yang di bangun cukup luas, telah disediakan khusus untuk sepasang murid agar dapat menempati tempat yang sama. Ranjang kecil juga sudah disediakan dan dibagi menjadi dua sisi yang diletakkan berseberangan. Disamping itu, setiap mereka diberi meja kayu sederhana--yang di atasnya terdapat beberapa alat tulis dan kertas.
Setelah selesai mendengarkan pidato dan peraturan sekolah yang cukup panjang, setiap pelayan telah diperintahkan untuk mengantar lord maupun lady--yang sudah di data untuk menduduki satu kamar yang sama.
Jack saat ini sudah tiba di dalam kamar asramanya, bersama dengan salah satu bangsawan yang telah ditetapkan menjadi teman sekamarnya, yaitu Carlos Langston, Earl of Northampton. Mereka berdua belum saling memperkenalkan diri, karena selama perjalanan menuju kamar asrama, mereka tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Hal itu disebabkan karena Jack terlihat gelisah dan tidak fokus, sehingga Carlos sendiri enggan untuk menyapa pria itu.
Carlos langsung mengambil tempat yang akan ditidurinya dan menyerahkan dirinya dengan pasrah ke atas ranjangnya, sementara Jack hanya duduk di tepi ranjang dan melirik jam yang tergantung di dinding kamar tersebut.
Carlos yang merasa tidak nyaman dengan keheningan yang tak sengaja diciptakan oleh mereka berdua, pun berguling menyamping dan melihat Jack yang masih sibuk melamun. Akhirnya, daripada dirinya terus merasa penasaran, dia beranjak duduk di tepi ranjang.
"Ada apa denganmu?" tanya Carlos. "Dari tadi kau terus kelihatan gelisah. Apa ada yang mengganggu pikiranmu?"
Jack menoleh, menatap Carlos yang duduk di tepi ranjang--tepat berhadapan dengan dirinya. "Maaf, apa aku mengganggumu?"
"Tentu saja. Kau mengganggu pemandanganku."
"Maafkan aku," sesal Jack.
"Memangnya ada apa?" tanya Carlos, semakin penasaran.
"Aku ... hanya sedang mengkhawatirkan adikku," jawab Jack.
"Adikmu?"
"Ya. Dia saudara kembarku," jawab Jack. "Aku khawatir padanya. Dia tidak pernah bepergian sendirian tanpaku. Aku hanya takut, jika sesuatu akan terjadi padanya."
"Oh, begitu. Adikmu sekolah di sini juga?" Carlos mengangguk pelan. "Lalu, kenapa kau tidak meminta guru-guru itu untuk membiarkanmu sekamar dengan adikmu saja?"
"Dia seorang Lady," jawab Jack. "Aku tidak mungkin membawanya bersamaku."
Carlos akhirnya mengangguk paham. "Tenang saja, kau tidak perlu khawatir, dia pasti akan baik-baik saja di sana. Sekolah ini sudah menyediakan yang terbaik buat semua bangsawan yang bersekolah di sini."
"Ya, semoga saja seperti itu."
"Memang seperti itu. Kau tidak perlu mengkhawatirkannya berlebihan seperti ini. Tapi jika kau masih tidak tenang seperti ini ...," Carlos memainkan jari telunjuknya di dagu--terlihat berpikir. Lalu dia menjentikkan jarinya. "Baiklah, aku akan membantumu untuk memastikan keadaan saudara kembarmu di sana."
"Bagaimana caranya?"
"Besok akan kutunjukkan caranya padamu," Carlos menampilkan seringaian kecilnya. "Oh ya, perkenalkan, aku Carlos Langston, Earl of Northamphon."
"Aku Jack Cecil, Earl of Salisbury."
**
Kyna baru saja tiba di depan kamarnya, bersama dengan seorang lady yang sudah ditetapkan untuk menjadi teman sekamarnya, yaitu Quella Rowell, anak dari Duke dan Duchess of Surrey.
"Silahkan masuk ke kamar kalian, My Lady." Pelayan itu lalu membuka pintu kamar mereka.
Quella yang sudah merasa sangat lelah mendengarkan ocehan di ruangan pidato tentang peraturan sekolah sejak pagi, langsung mengambil duduk di atas ranjangnya. Sementara itu, Kyna melangkah masuk ke dalam kamar tersebut dan berdiri di membelakangi pintu, menatap dekorasi kamar asrama yang akan dia tempati bersama Quella selama bersekolah di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinginnya Sang Hati Series 2
Historical FictionPada abad ke-18 atau disebut zaman pencerahan, perbedaan kedudukan sosial antara pria dan wanita masih juga terasa, sementara perbedaan antara kulit putih dan kulit hitam, masih ada, tetapi tidak terlalu mencolok. James dan Kiana berhasil mend...