Tiffany Pov
Setelah gelas pecah aku menangis tersedu sedu terus menyalahkan diri sendiri "ais cho mal eottoke, disaat seperti ini saja aku terus merepotkan orang lain " kulihat siwon terbangun dan berkata sedikit tinggi tangis ku semakin pecah bukan itu maksud ku bukan tak ingin dirawat oleh seorang namja bernama choi siwon yang kini berstatus menjadi suamiku hanya saja aku tak ingin merepotkannya lebih apalagi saat ku perhatikan tidurnya sangat pulas di wajahnya nampak sekali bahwa ia lelah sebab itu aku tal berani membangunkannya tapi ia sudah salah paham ia memutuskan keluar kamar disela tangis ku aku tak berhenti meminta maaf pada siwon tapi apalah daya ia pergi "chongmal mianhae siwon chongmal mianhae ".
Tak berapa lama pintu terbuka aku segera melihat ku kira siwon tapi ternyata ajumma "ajumma " ucapku pada nya "ne nyonya" ucapnya sambil mendekatiku "Ajumma " ucapku lagi lalu ajumma segera memelukku dan ia berkata "menangislah nona, menangislah sepuas mu jika itu bisa membuat mu lebih baik" aku segera membalas pelukannya mengeratkan pelukanku padanya aku menangis dan menangis dengan harapan besok menjadi lebih baik dan aku janji akan menjelaskan semuanya pada siwon".Siwon pov
Aku terus mendengar suara tangisan bahkan sekarang aku rasa semakin keras tangisannya apa terjadi sesuatu pada tiffany aku segera menuju kekamar yabg tiffany tempati tapi pada saat aku memegang pintu akan membukanya aku mendengar percakapn tiffany dengan ajumma "Ajumma" ucap tiffany memanggil "ajumma" ucap tiffany lagi kulihat ajumma mendekat dan segera memeluk tiffany "menangislah nona, menangislah jika itu membuat mu lebih baik" ucap ajumma menenangkan tapi tiffany terus menangis dan yang aku lihat tiffany menangis dengan perasaan yang sangat sakit "begitu tersiksanya tiffany kau hidup bersama ku?" bahkan dimalam pertama pernikahan kita kau malah tersiksa tidak seperti pasangan pasangan yang menikah pada umumnya yang sangat merasakan kebahagiaan berdua "Mianhae yo, tiff" aku mengurungkan niat ku untuk masuk kamar lalu aku menuju dapur untuk mencari makanan kurasa perut ku lapar dan perlu di isi dan saat aku menutup kulkas "Tuan" ucap ajumma tiba tiba "ah kamjagia , ajumma kau mengagetkan ku" ajumma hanya tersenyum "mianhae tuan" "oh ia ajumma bagaimana keadaan tiffany" ucap ku penasaran "nyonya sudah tidur tuan jangan khawatir ia akan baik baik saja besok " ucap ajumma menenangkanku "semoga ajumma dan gumawoyo ajumma "