Setelah puas menghabiskan seharian dengan jalan-jalan berdua, siwon dan tiffany sampai rumah pukul 21:30.
Setelah sampai mereka sibuk membersihkan diri masing-masing dan beranjak tidur.
Siwon tak henti-hentinya tersenyum Mengingat Kaelakuan tiffany saat berjalan jalan dengannya tadi. Tiffany memesan begitu banyak makanan dan menghabiskannya sendiri, siwon sempat merasa heran kenapa porsi makan tiffany mendadak besar, tapi ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri mungkin tiffany lapar karna sebelum pergi mereka tak sempat sarapan.
Mereka pun tidur.Jam menunjukan pukul 23:00 yah sekarang jam sebelas malam, tiffany gelisah dalam tidurnya ia terus menerus terbayang dengan makanan yang tidak sempat ia beli. Ya ia melihat Tteopbokki dijalan tadi, sebenarnya ia ingin bicara dan meminta ijin pada siwon untuk membelikannya tadi, tapi tiffany mengurungkan niatnya pasti siwon tidak akan membelikannya apalagi keadaan dua hari ini tiffany tak berhenti muntah-muntah dipagi hari.
Dengan perlahan tiffany terbangun, lalu mengambil handphone, mantel tebalnya juga kunci mobil, tiffany berjanji ia akan pulang sebelum siwon bangun agar tiffany tidak Dimarahi siwon. Dan juga tiffany tidak ingin merepotkan siwon untuk keinginannya lagi, apalagi ini tengah malam tadi siang sudah cukup siwon cape untuk memenuhi semua keinginannya.
Tiffany pergi mengendarai mobilnya, ia sangat senang dan bersyukur karena kedai yang menjual Tteopbokki masih buka sehingga ia tidak perlu repot mencarinya. Tak butuh waktu lama tiffany sudah kembali dirumahnya ia mengendap-endap saat sampai diruang tamu "cklek" suara saklar lampu yang menandakan lampu dinyalakan oleh seseorang.
Saat tiffany akan melangkahkan kakinya lagi suara berat itu menginstrupsi
"Dari mana saja kau tiffany!!!" suara itu terdengar biasa tapi penuh tekanan
"Mati sudah kau tiffany.." runtuk tiffany pada dirinya sendiri
"Oh oppa kau bangun malam-malam?? A-aku tidak dari mana mana oppa, aku sudah mengambil air minum aku haus, yah benar aku haus" jawab tiffany gugub
"Kau berbohong,, kenapa kau menggenggam kunci mobil, membawa tteopbokki, juga mengenakan mantel" ucap siwon dingin
"Ahhha....(ketahuan kau !!!) Neee aku keluar untuk membeli ini tadi oppa" ucap tiffany menyodorkan tteopbokki pada siwon
"Kau mau oppa??" tawar tiffany
Tapi siwoj segera menepis tangan tiffany membuat tteopbokki yang ada ditangan tiffany jatuh berserakan dilantai, melihat itu tiffany juga siwon terdiam, lalu tak lama tiffany menangis kencang juga duduk dilantai menghentak hentakan kakinya "huuaaa, tteopbokki ku oppa kau jahat, kau tau oppa?? Aku dengan susah payah mendapatkannya"
"Huaaa, bahkan aku belum Memakannya sedikitpun"
Melihat tiffany menangis, siwon kaget
"mianhe,mianhee tiff maafkan suamimu yang nakal ini yah, sugguh aku tak bermaksud membuat tteopbokki mu tumpah,chakamman, tunggu tunggu dulu tunggu disini" ucap siwon menenangkan
Tangis tiffany sudah mulai reda, siwon berlari kekamar mengambil mantelnya
"kajja, kita beli ayo bangun cup,cup jangan menangis lagi sayang maafkan aku nee"Siwon pun mengendarai mobilnya dengan tiffany duduk disampingnya, tiffany masih menangis sesegukan. Tak lama mereka sudah sampai dikedai tteopbokki siwon segera memesan tapi saat pesanan datang ajumma yang mengantar pesanan ke meja bertanya kepada tiffany
"Kau?? Bukankah kau sudah membelinya tadi?? Apa masih kurang nyonya"
"Ania, yang tadi tumpah ajumma oleh seseorang yang jahat" Jawab tiffany sambil melirik siwon
Siwon hanya bisa tersenyum, niatnya sih tadi akan memarahi tiffany karna keluar malam tanpa pamit juga meminta izin padanya, tapi saat melihat tiffany menangis niat awalnya pun menghilang dan ya sekarang berakhir dengan menemani tiffany makan.Dengan menahan kantuknya, siwon memerhatikan tiffany makan.
" sudah selesai?? Kajja pulang kau dan aku harus segera tidur besok kita berdua harus bekerja" ucap siwon
Tiffany segera berdiri dan meninggalkan siwon ia masih marah dengan siwon.
"Aiggo, dia masih marah rupanya" siwon menggelengkan kepalanya lalu membayar tteopbokki nya.
"Kau masih marah?? Mianhee tiff oke ayolah jangan diamkan aku seperti ini tif, lebih baik pukul aku dari pada kau mogok bicara seperti ini" ucap siwon dengan menyentuh dagu tiffany.Tiffany tetap diam, siwon menyerah lalu meljukan mobilnya untuk pulanh tapi saat dijalan tiffany melihat kedai es cream, tiffany berbinar ia ingin itu sekarang. Tiffany segera melirik siwon dan berbicara padanya dengan nada manis
"Oppa, aku ingin itu,nee belikan aku satu saja oppa, please , jaebalyo"
"Itu apa ?? Apa hemm??" ucap siwon Dengan mata masih fokus ke jalan saat ia melihat dan Mmh ngerti apa yang tiffany mau, siwon membulatkan matanya
"Mwo?? Yang benar saja, kau ingin es cream dijam segini, jelas aku tidak akan belikan, itu dingin tiffany dan kau baru makan yang pedas, perut mu akan sakit, mianhee yeobo aku tidak akan menuruti mu kali ini" ucap siwon lagi panjang lebar dan jelas ia menolak itu dingin dan cuaca juga sedang tidak baik ia tidak akan membiarkan tiffanu sakit.Tapi setelah itu terdengar isakan dari mulut kecil tiffany
"Baiklah, kajja kita beli tapi satu yah tidak ada kata nambah untuk kali ini" ucap siwon pasrah dan ia segera memutar balikan laju mobil nya menuju kedai ice cream
"Yeeey, ice cream im comingg" jerit tiffany senangSetelah semalam puas berjalan jalan kini siwon dan tiffany melanjutkan aktivitasnya kembali siwon ke kantor dan tiffany kerumah sakit.
Dirumah sakit saat tiffany menuju kantin untuk makan siang tapi saat bertemu Yoona, Yoona bertanya "tif kau hamil??" ucap yoona teman tiffany juga sekaligus dokter kandungan dirumah sakit ini
"Hamil??" gumam tiffany