Siwon Pov
Selama aku menemuinya di kamar ia tak berhenti bertanya dan selama itu pula aku melihat raut khawatir di wajahnya "ah gomawo yo tiff kau sudah mengkhawatirkan keadaan ku " ucapku dalam hati setelah itu ia terus bertanya apakah aku baik baik saja lalu ku genggam tangan nya mengarahkan pada dada bidangku di letakkan tangannya lalu aku berucap"disini tif, disini hati ini sangat sakit melihat mu menangis melihat mu beradu mulut dengan ayah mu, melihat keadaan mu yang begitu menderita, saat itu ingin rasanya aku berada si posisimu agar aku tau bagaimana menjadi dirimu, aku melihat kau sangat kesakitan aku terus berfikir ini baru hari pertama kau bersamaku bagaimana hari berikutnya?, aku sudah mikirkan ini semua tiff melihat keadaan mu aku tak ingin menyakiti mu lebih dari ini, jika kau sudah tak tahan dengan keadaan ini, mari kita akhiri saja semuanya tiff, " ucapku lalu menunduk badanku bergetar aku tau aku menangis sekarang tapi aku tak mau menunjukannya pada tiffany, segera meja yang tadi penuh makanan yang menghalangi ku dengam tiffany dipindahkan setelah selesai tiffany merangkulku lalu memelukku dan ia berkata "baiklah siwon baiklah kita akhiri saja semuanya, hem? " ucapnya dengan spontan aku melepaskan pelukannya "benarkah tif apakah hubungan ini sampai di sini saja, tak mau kah kau memikirkan nya lagi sebelum mengambil keputusan ini? " ucapku memastikannya lagi "em aku pun sama seperti mu aku telah memikirkannya sejak kemarin, sebelumnya aku ingin berkata yang sama seperti apa yang diucapkan mu tapi kau lebih dulu mengungkapkannya, ya sudah kita akhiri saja siwon ssi " ucapnya begitu yakin seakan hubungan ini tiada artinya bagi dia "ah baik lah baik kita urus secepatnya, tiff agar kau bahagia seperti dulu lagi seperti sebelum kau mengenalku" ucapku lalu segera ku berdiri untuk meninggalkan kamar tapi tiffany menahan tangan ku "chaman yo siwon sii ucapnya lagi"Tiffany pov
Ini saatnya aku mengarjainya membuatnya sedikit syok tak apa kan kekeke. 😁
"baiklah siwon baiklah kita akhiri saja semuanya, hem? " ucapku lalu dengan spontan siwon melepaskan pelukannya "benarkah tif apakah hubungan ini sampai di sini saja, tak mau kah kau memikirkan nya lagi sebelum mengambil keputusan ini? " ucapnya memastikannya lagi "em aku pun sama seperti mu aku telah memikirkannya sejak kemarin, sebelumnya aku ingin berkata yang sama seperti apa yang diucapkan mu tapi kau lebih dulu mengungkapkannya, ya sudah kita akhiri saja siwon ssi " ucapku begitu yakin "hehe mianhe siwon sii aku hanya ingin sedikit bermain saja dengan mu " ucap ku dalam hati "ah baik lah baik kita urus secepatnya, tiff agar kau bahagia seperti dulu lagi seperti sebelum kau mengenalku" ucapnya lalu segera dia berdiri untuk meninggalkan kamar tapi aku segera menahan tangan siwon "chakaman yo siwon sii" ucapku lalu ku menepuk nepuk kasur seakan ia mengerti aku menyuruhnya duduk di samping ku ia kembali duduk lalu menatapku "Biar ku jelaskan, maksudku mari kita akhiri penderitaan ini, lalu kita mulai dengan hubungan yang baru dengan penuh Cinta hem" ucapku sambil tersenyum memperlihatkan mata Indah ku "yang benar tiff, kau tidak sedang bercanda kan? Kau bersungguh-sungguh dengan ucapan mu kan? Aku tidak sedang bermimpi tif ? Coba cubit sedikit tangan ku untuk memastikan aku tidak sedang bermimpi" ucapnya segera ku mencubitnya "baiklah" "Aww , tif ini benar cubitan mu sakit aku tidak sedang bermimpi"segera siwon menggendong ku ala bridal style dan memutarkannya "Sudah cukup siwon , sudah kepalaku masih sedikit sakit" ucapku memegang kepala ku "ah mianhae yeobo " segera ia membaringkan ku kembali dengan perlahan di atas kasur "gumawoyo yeobo jeongmal gomawo" ucapnya lalu tak berhenti mencium kening pipi juga bibirku, lalu aku menganguk "em siwon ssi, tapi ada syaratnya untuk semua ini" "syarat? Apa itu syaratnya