PROLOG

9.3K 528 18
                                    


Desc : semua chara naruto bukan milikku. Kalau milikku, mungkin alur cerita ini akan benar - benar terjadi. #duak

Tapi OC nya milikku ya~

Pair : yuukiXmenma (jangan tanya kenapa aku bikin pair ini sebagai main pair(?)) slight sasunaru and other

Rated : M (buat jaga2, siapa tahu aku mau bikin lemon di tengah cerita #duak)

========happy reading=======

Di kediaman uchiha terlihat sang tuan rumah tengah berkumpul bersama besan nya beserta anak menantunya, dan jangan lupakan juga sang cucu pertama yang saat ini baru menginjak umur 2 tahun.

"Aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengan cucu keduaku..." uchiha mikoto sang pemilik rumah berujar dengan mata berbinar penuh harap. "Iya benar, aku juga tidak sabar..." timpal kushina, sang besan bersemangat. Minato suami kushina menghela napas, "siapa sangka kedua anakku di karuniai tubuh yang sedikit berbeda. Sehingga, walaupun laki - laki, mereka bisa mengandung dan melahirkan..." gumamnya lalu dia terkekeh. Fugaku yang mendengar itu mendengus.

Kyuubi berdecak, "jujur saja, hal itu membuatku merasa gagal jadi seorang laki - laki." desahnya. "Tapi kau senangkan, bisa melahirkan dan bertemu dengan anak kita?" itachi merangkul bahu kyuubi dan mengelus surai raven sang anak. "Kh, brengsek" umpatnya, tapi bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman. Membuat yang lainnya terkekeh menyaksikan interaksi unik sepasang suami - 'istri' itu.

"Kalau boleh jujur," semuanya menatap fugaku yang baru saja bicara. "Aku sempat berpikir, kalau minato juga bisa mengandung seperti kedua anaknya.. Mungkin saja ke istimewaan itu ada karena faktor keturunan?" sambung fugaku yang berbuah sebuah tinjuan di bahunya.


Kushina tersenyum lebar, "kau penasaran, fuga-kun?" tanya nya. "Kau mau mencobanya, sayang?" mikoto menimpali dengan senyum yang tak kalah lebar dari kushina. "HEI!" seru minato pada kedua wanita itu. "Kalian gila!" serunya lagi, merinding ketika dia mendapati fugaku yang malah menyeringai merespon pertanyaan istrinya itu.

"Ano,,, okaachan-tachi, touchan-tachi... Jangan membicarakan hal seperti itu di hadapan anak kecil.." naruto menggaruk kepalanya yang tak gatal, bingung harus bereaksi seperti apa menanggapi obrolan kedua orang tuanya dan kedua mertuanya. Kushina dan mikoto tersenyum minta maaf, sementara minato menatap penuh rasa terima kasih pada sang anak bungsu. Tapi kemudian minato merinding lagi ketika fugaku menatap lekat padanya. Entah apa arti dari tatapan laki - laki itu padanya, minato lebih memilih untuk tidak mencari tahunya. Tidak, dia masih sayang keselamatannya.


"Ne,,, jitan. Tenapa pelut jitan becal dan bulat? Apa jitan balu mematan bola?" naruto menatap Yuuki yang berada di sampingnya ketika anak itu bertanya padanya. Sasuke mendengus geli, "kau pikir pamanmu ini apa, sampai - sampai dia harus memakan bola" komentarnya. Yuuki memiringkan kepalanya ke kanan. "Kalo bukan abis matan bola, telus tenapa pelut jitan bulet begitu?" tanya nya lagi membuat naruto terkekeh. "Itu karena di dalam sini ada adik bayi, sayang.... Adik sepupumu" jawab naruto, membimbing tangan Yuuki untuk meraba perut buncitnya.



Yuuki terkikik geli merasakan pergerakan dari dalam perut sang paman, sebelum kembali bertanya, "adik cepupu? Tenapa adik cepupu cembunyi di cana, jitan?" kyuubi mendengus dan mencubit pipi sang anak gemas, "dia takut padamu. Karena kau itu anak nakal" ujar kyuubi. Yuuki mengembungkan kedua pipinya kesal. "Yuu enggak nakal, kaachan~" rengeknya. Yang lainnya tergelak.

my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang