my life

5

Ia benar - benar tidak tahu ada apa dengan dirinya.

Dia hanya menganggap pemuda itu sebagai adiknya.

Jelas - jelas kasih sayangnya untuk pemuda itu hanya sebatas hubungan kakak adik.

Lagi pula, dia sudah punya kekasih yang sudah ia sayangi sejak dulu.

Tapi kenapa ketika dia melihat pemuda itu dekat dengan orang lain, hatinya jadi tidak karuan?

Ia tidak tahu apa penyebabnya..

------------------------------------------------------

Desc : masashi kishimoto.
.

.

.

.

Pair: yuuki X menma, shikayuu, shikakiba, sasunaru, itakyuu. And other.

.

.

.

Rated : T

.

.

.

========happy reading=======

Pagi ini, shikamaru entah kenapa ingin sekali berangkat ke sekolah pagi - pagi sekali, bahkan lebih pagi dari para muridnya. Terbukti, saat ia sampai di sekolah, suasana sekolah masih amat sepi. Penghuni sekolah baru beberapa orang. Termasuk dirinya.

Shikamaru menyusuri koridor lantai dua. Tujuannya adalah ruang guru. Tangan kanannya menenteng tas kerjanya, sementara tangan kirinya tengah memegang lembaran kertas berisi absensi dan nilai para murid. Kacamata yang selalu ia gunakan saat mengajar dan membaca bertengger di hidungnya. Sesekali ia berdecak saat mendapati nilai beberapa muridnya yang merah.

"Mungkin aku harus lebih tegas lagi mengajar mereka. Kalau tidak, mereka tidak akan berkembang." gumamnya pada diri sendiri. Lalu, saat ia menoleh kearah jendela, tanpa sengaja ia melihat murid paling pintar sekonoha high school itu tiba ke sekolah menggunakan motor ninja kesayangannya sembari membonceng seseorang yang shikamaru ketahui sebagai murid baru di sekolah ini.

Shikamaru menghentikan langkahnya, matanya tak lepas dari kedua pemuda itu. Semua gerak gerik mereka ia perhatikan. Kedua pemuda itu turun dari motor besar berwarna hitam itu. Berhubung si murid baru itu buta, ia agak kesulitan saat turun dari motor. Dengan senang hati pemuda satunya menolong si murid baru. Lalu, shikamaru melihat pemuda berambut raven dengan mata ruby itu berbicara sesuatu yang membuat si murid baru cemberut dengan wajah memerah. Si raven tertawa.

Sesuatu yang aneh dalam diri shikamaru saat ia melihat keakraban kedua pemuda itu. Matanya masih mengamati keduanya sampai mereka hilang memasuki gedung sekolah. Tangan shikamaru mengepal erat. Perasaan aneh itu makin membuatnya sesak. Entah kenapa ia jadi merasa kesal.

"Shika, sedang apa kau disitu?" suara familiar itu menyadarkan shikamaru. Sambil berusaha tetap terlihat tenang, shikamaru menolehkan kepalanya pada asal suara. Disana, ia melihat kiba yang tengah menatapnya bingung. Shikamaru menggerakkan tangannya, membuat gestur kemari pada kiba. Dengan senang hati kiba menuruti permintaan kekasihnya itu. Kiba melangkah mendekati shikamaru yang saat ini masih menatapnya. Begitu kiba sampai di hadapannya, tanpa mengatakan apapun shikamaru memeluk erat kiba.