Desc: masashi kishimoto
Pair : yuukiXmenma, sasunaru, itakyuu, shikakiba, a little(?) Shikayuu.
Rated : T
========happy reading=======
Bel pulang baru saja berbunyi, menma membereskan barang - barang miliknya dan bersiap untuk pulang. Tidak langsung pulang kerumah sih,, hari ini menma akan ke rumah sakit menjenguk sang ayah yang entah kenapa belum juga sadar, seakan ia lebih nyaman dengan keadaannya saat ini. Sang ayah bahkan tidak tahu bahwa anaknya sudah lahir kedunia dan tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan.
Mungkin sebagian orang heran, kenapa sasuke yang koma bertahun - tahun masih bisa di rawat di rumah sakit itu. Kenapa para dokternya masih juga belum menyerah untuk menyembuhkan sasuke. Mereka dengan sabar merawat sasuke selama 17 tahun lamanya tanpa mengeluh. Jawabannya adalah, karena sasuke adalah pemilik rumah sakit itu. Para dokter dan perawatnya tak mau kehilangan atasannya, sifat sasuke yang tegas membuat mereka menjadi seseorang yang di siplin dan menghargai waktu. Dan mereka menyayangi atasannya itu. Terutama pada naruto.
Kadang menma bertanya - tanya, seberapa kaya kah keluarganya hingga memiliki rumah sakit, perusahaan, bahkan minimarket dengan beberapa cabang.
"Sudah mau pulang?" sebuah suara membuyarkan lamunan menma, dari suaranya, ia tahu bahwa itu yuuki. "Tidak juga, aku ingin ke rumah sakit dulu untuk menjenguk tousama" jawab menma sembari bangkit dari duduknya. Ia meraih tongkat miliknya dan berjalan menuju pintu keluar.
"Kau kesana dengan siapa?" tanya yuuki yang mengikutinya dari belakang. "Nanti kaasan menjemput kesini." jawab menma. "Dari pada kau harus menunggu, lebih baik aku antarkan saja" celetuk yuuki datar. Mendengar tawaran yuuki, entah kenapa jantungnya jadi berdetak lebih cepat dari biasanya. Akibat dirinya yang mendadak gugup, menma tersandung kakinya sendiri dan oleng ke arah depan.
Yuuki tentu saja kaget melihat sepupunya itu hendak jatuh. Refleks seorang uchiha yang sangat bagus itu jelas menurun pada yuuki, terbukti dirinya yang berhasil meraih lengan menma dan menariknya ke pelukannya. Keduanya terdiam. Yuuki mengamati wajah menma yang begitu dekat dengan wajahnya. Entah apa yang merasuki dirinya, yuuki mulai mendekatkan wajahnya pada wajah menma.
Sementara menma sendiri membeku di tempat. Dia tahu saat ini dia berada di pelukan yuuki. Dia dapat merasakan lengan yuuki yang melingkari pinggangnya. Kehangatan tubuh yuuki membuatnya begitu gugup. Apalagi ketika dia merasakan hembusan hangat di wajahnya. Di susul dengan benda empuk dan basah mendarat di bibirnya.
Apa ini??
Menma terperanjat kaget saat benda empuk dan basah itu mulai melumatnya. Seketika itu juga menma tahu, apa benda basah itu. Menma mendorong dada yuuki, berusaha menjauhkan dirinya dari yuuki. "Yuu–" menma mencoba memanggil yuuki walaupun cukup sulit.
Dan berhasil, yuuki tersentak dan langsung menjauhkan dirinya dari menma, "maaf" katanya. Dengan gugup dan pipi memerah menma menganggukan kepalanya. Suasana canggung melingkupi mereka berdua. Tak ada yang berani buka suara sampai suara dering ponsel menma terdengar. Menma mengambil ponselnya. Setelah ia menekan tombol angkat(?) menma menempelkan ponselnya di telinganya.
"H-hallo kaasan?" jawabnya yang masih sedikit gugup. [Hallo menma, kenapa kau gugup begitu?] tanya naruto di sebrang sana. "Ti-tidak apa - apa..." wajah menma kembali memerah mengingat kejadian beberapa menit yang lalu. [Oh,, ya sudah. Kau dimana?] tanya naruto lagi. "Aku masih di sekolah kaasan" jawab menma. [Oh, sepertinya kau harus menunggu sebentar disana menma. Kaasan harus menemui tsunade-baachan dulu. Tidak apa - apa kan?] menma tersenyum mendengar nada tak enak dari kaasannya. Sebelum menma sempat menjawab, yuuki mengambil ponsel menma. Membuat menma memekik kaget karena tiba - tiba ponselnya terlepas dari genggamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
my life
Fanficmenma adalah seorang pemuda buta yang hanya tinggal bersama 'ibu'nya dan kakek neneknya. tidak, ayahnya tidak menelantarkan dia dengan sang ibu, hanya saja,,, sang ayah tidak bisa bersama mereka karena suatu alasan.... menma cukup mensyukuri hidupny...