( FLASHBACK ) Part 6

67 7 0
                                    


"Sudahlah. Lupakan itu. Bukankah kau datang ke sini ingin bertemu denganku. Jadi ayo, kita bermain saja di luar atau kita ke rumahmu saja. Aku sudah lama tidak bertemu dengan ibumu. Ayo" ajak Yoona.

Yoona menarik Changwook pergi dengan paksa. Changwook yang merasa tidak yakin dengan ucapan Yoona hanya bisa terdiam mencerna setiap kata-kata itu. Ia merasa Yoona telah berbohong padanya.

Andai saja Bomi memang seorang pembantu di rumahnya. Lantas kenapa Bomi terlihat kecewa ketika mendengar ucapan Yoona. Pasti ada hal lain yang di sembunyikan oleh Yoona.. pikir Changwook.

"Ayo cepat, goeslah sepedamu itu kura-kura lambat" ejek Yoona.

Changwook pun tersenyum padanya dan memulai mengoes sepedanya. Namun wajah masih menampakkan raut bingungnya. Begitu juga Yoona, perasaan gelisah dan takut itu benar-benar ia rasakan sekarang. Menyadari Changwook yang terdiam tanpa berkata itu pun, membuatnya sedikit merasa kesal.


"Apa kau tidak percaya pada kata-kataku, jika dia adalah pembantu di rumahku itu" tanya Yoona tiba-tiba. Membuat Changwook menggeleng.
"Apa" kaget Yoona.

"Hei.., kenapa dengan Yoona ku ini. Ada apa dengannya. Apa yang membuatmu tampak terkejut seperti itu hah ?" tanya Changwook sedikit menambahkan lelucon agar Yoona tidak mencurigainya, bahwa faktanya ia ragu dengan ucapan temannya itu.
Aku yakin jika ia menyembunyikan sesuatu dariku... batin Changwook.

"Tidak ada" jawab Yoona singkat.

Changwook berhenti mengoes sepedanya, Yoona mengerenyit heran. Changwook mengoes kembali sepedanya, namun berbalik arah. Yoona memasang wajah bingungnya.


Apa Changwook meragukan ucapanku itu... batin Yoona resah.
"Kau ingin membawaku ke mana ?" tanya Yoona cemas.

"Membawamu kembali ke rumah" jawab Changwook. Yoona menatapnya terkejut.

"Apa" tanya Yoona. Changwook menautkan alisnya bingung.

"Tidakkah kau kasihan dengan Bomi. Ia sendirian di sana. Lagi pula, ia seorang gadis kecil. Akan sangat bahaya jika kau meninggalkannya sendiri. Tidak apa-apa kan ?" tanya Changwook balik.

Seorang gadis kecil..!!. Apa kau tidak salah mengatakannya. Bilang saja jika kau ingin menemuinya sekarang... batin Yoona menahan perasaan cemburunya itu.

"Ya" jawab Yoona singkat. Sebenarnya sangat berat ketika ia menjawab kata Ya. Meski ia merasa kesal. Namun apa daya jika ia tidak menjawab seperti itu, Changwook pasti akan tambah curiga padanya.

...



Setelah kepergian keduanya meninggalkannya. Bomi terduduk lemas di lantai dengan raut wajah menahan rasa sedihnya dan menahan air yang akan menetes keluar dari mata beningnya. Ia membekap mulutnya sendiri menggunakan kedua tangannya untuk menahan agar itu tidak terjadi.

Perasaan seseorang akan mudah terluka ketika melihat dan mendengar orang yang ia sayangi mengatakan kata-kata yang terdengar menyayat hati seperti sebuah silet yang secara langsung menghantam melukai hatinya.

Terluka, Bomi terluka mendengar ucapan Yoona.

Apa yang bisa di lakukan oleh seorang Yoon Bomi ketika eonienya berkata seperti itu. Tidak ada.. Kenapa tidak ada, karena ia telah berjanji untuk tidak mengatakan yang sebenarnya kepada siapapun.
Bomi beranjak dari duduk lemasnya, ia melangkahkan kakinya cepat menaiki setiap tangga yang ia lalui. Sehingga datanglah ke sebuah kamar, yaitu kamar miliknya.

Bomi segera mengunci dan menghempaskan tubuhnya dengan sangat kasar di atas kasur. Ia tidak peduli seberapa sakit yang akan ia rasakan nantinya.


Mianhae !!.  ( Hiatus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang