Letter

311 18 0
                                    

30 Mei 2010...



Aku hanya bisa duduk menangis di sini.
Jika saja aku bisa memutar waktu, mungkin aku tidak akan pernah mengabaikan dirinya.
Jika saja aku bisa menghentikan waktu, mungkin aku tidak akan membiarkan kesempatan berharga ini hilang begitu saja.
Jika saja aku bisa mengulang kembali semua ini, aku tidak akan membiarkannya terluka.

Andai saja aku bisa menghentikan waktu, aku tidak akan membiarkan waktu ini untuk merenggutnya dariku.
Andai saja aku bisa melakukannya, aku berjanji akan selalu menyayanginya seperti yang ia lakukan padaku.
Andai saja itu bisa terjadi, aku tidak akan pernah membuatnya menangis.
Andai saja waktu bisa aku ulangi, maka aku tidak akan menyesal seperti sekarang ini.

Tetapi....


Tetapi semua itu telah terlambat, sudah terlambat untuk aku menyesalinya. Maafkan aku atas apa yang telah aku lakukan padamu. Maafkan aku yang telah mengabaikanmu. Maafkan semua kesalahanku ini. Maafkan aku....
Dongsaeng.... 





"Bertenanglah. Tidak ada gunanya untuk menyesali semua ini. Apapun yang telah terjadi, kau hanya bisa mengikhlaskan kepergiannya. Agar hidupnya akan tenang dimana pun ia berada. Bertenanglah" ucap teman baiknya, Ji Changwook.

"Bagaimana aku bisa tenang atas apa yang telah aku lakukan padanya pada waktu itu. Aku memang orang yang bodoh telah mengabaikannya. Aku sungguh tidak berguna. Selama ini aku selalu membentak dan memarahinya karna masalah kecil. Aku tidak bisa tentang sebelum ia memaafkanku. Aku tidak akan bisa tenang. Hiks.. Hiks.. Tidak akan. Hiks" ucapnya menangis , memukul dadanya sesak.


"Berhentilah untuk menangisi semua ini. Sebelum ia pergi , ia menitipkanku surat ini untukmu Yoon" ucap Changwook menyodorkan sebuah surat kepada orang yang ia panggil Yoon itu.
"Aku yakin, seorang adik tidak mungkin tidak memaafkan kakaknya. Mau itu kesalahan kecil maupun itu kesalahan besar" ucap Changwook beranjak pergi meninggalkan Yoon yang terduduk lemah dengan mata sembab.

Yoon pun membuka surat itu dan tidak terasa air mata itu kembali menetes di kedua pipinya. Sehingga sedikit membasahi kertas yang ia pegang.




Eonie.. Berhentilah untuk menangisi kepergian adikmu yang imut ini. Eonie tau, air mata yang eonie miliki itu sangatlah berharga. Jangan membuang air mata itu untuk menangisiku.
Eonie, berhentilah untuk menangis seperti anak kecil. Jika eonie tidak menuruti perkataanku maka aku akan marah padamu eonie. Aku tidak akan memaafkanmu. Hehehe..
Tersenyumlah Eonie ku yang cantik. Bukankah hari ini adalah hari ulang tahunmu tepatnya pada tanggal 30 Mei sekarang. Berhentilah menangis dan tersenyumlah.. Yoon pun menutup mulutnya dan menahan tangisnya. Masih bisa-bisanya ia mentertawakan kakaknya yang lagi menangisi kepergiannya itu. Yoon pun menganggukkan kepala dan sedikit tersenyum tipis seperti yang di perintahkan oleh adiknya.

Aku merasa sungguh sangat bersalah jika telah membuat eoniku yang cantik ini untuk membuang airmata hanya untuk orang sepertiku.
Eonie.., apa kau tau, aku sangat menyayangimu lebih dari diriku sendiri. Aku sangat menyayangimu walaupun aku tau kau bukan kakak kandungku. Walaupun aku tau kau sangat tidak suka padaku selama ini. Eonie maafkan aku... ucap adiknya bersalah.

Eonie, bisakah kau memenuhi permintaanku ini, berjanjilah padaku jika kau akan terus hidup menjalankan hidupmu seperti yang kau lakukan dulu sebelum bertemu denganku. Hidup yang eonie jalankan dengan ceria dan penuh canda tawa.  pinta adiknya, Yoon pun menggelengkan kepalanya menahan napasnya yang sesak.


Eonie.., sepertinya aku telah melakukan kesalahan besar padamu. Entah itu aku sadari ataupun tidak, aku juga tidak mengerti. Tetapi aku bisa merasakannya, jika aku telah melukai perasaanmu Eonie.  Lirihnya.

Eonie.., aku tau kau mencintai Changwook sejak dari dulu lagi sebelum kedatanganku dan apakah Eonie tau, Changwook juga mencintaimu Eonie.
Apa Eonie tidak menyadari dari sikapnya yang selalu perhatian selama ini padamu, Eonie ?..  Tanya adiknya.
Pabo... Eonie ku memang pabo, yang tidak menyadari itu semua.

Aku tau jika Eonie tidak menyukaiku jika aku berdekatan dengan orang yang ada di sekitar Eonie. Terutama kepada orang yang Eonie cintai itu.
Apa yang bisa aku lakukan jika ada seseorang yang meminta bantuanku untuk mendekatkannya pada orang yang ia cintai. Lalu, aku pun membantunya untuk membuat Eonie sadar akan cintanya dan juga Cinta Eonie yang tidak kalian ungkapkan.
Aku tau, karna kesalahpahaman itulah membuat Eonie semakin tidak suka padaku. Maafkan aku ya Eonie.. 

"Maafkan aku juga Dongsaeng" ucap Yoon tersenyum kecut menahan tangisnya. Yoon pun kembali membaca surat itu.


Oh ya, Eonie. Percayalah padaku satu hal, ayah menyayangimu lebih dari dirinya sendiri. Ayah selalu menunggu kepulanganmu siang dan malam. Ayah berharap kau segera kembali dan ayah berharap kau bisa memaafkan kesalahannya itu. Eonie..., kembalilah ke rumah. Ayah menunggumu...


One In A Million..
Eonie aku sangat menyayangimu...  Yoon pun meremas surat itu.





"Dongsaeng, maafkan aku. Eonie tidak bisa memenuhi kewajiban Eonie sendiri sebagai seorang kakak yang baik untukmu. Maafkan aku adikku. Aku juga menyayangimu" gumam Yoon terisak memeluk surat itu.

Mianhae !!.  ( Hiatus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang