VIII

6.1K 686 43
                                    

Tak peduli sebenci apapun dirimu
Tak peduli seburuk dan sehina apa diriku
Aku tetap mencintaimu
Sampai kapan pun
Sekali aku meletakan dirimu di hatiku
Disanalah tempatmu yang tak akan terganti.
.
.
.

Jaejoong telah sampai di Perusahaan keluarga Kim tersebut, Seunghyun dan beberapa orang mengawal dirinya dengan sangat ketat. Ia datang lebih awal dari pada Jonghun ataupun kedua orangtuanya.

Yunho menatap Jaejoong dari kejauhan, matanya terus saja berjaga-jaga terhadap orang-orang yang mencurigakan, ia tak boleh lengah sedikit pun.

Beberapa staf yang telah tahu kedatangan Jaejoong pun menyambut Jaejoong dengan sangat baik, mereka segera mengantarkan Jaejoong ke ruangan yang akan di jadikan tempat pertemuan tersebut. Jaejoong melirik jam di tangannya. Ia tersenyum.
"Aku datang terlalu cepat rupanya." Gumam Jaejoong. Seunghyun pun melirik Jaejoong dan sekitar, ponsel Seunghyun pun bergetar, ia melihatnya, ternyata Yunho mengirimkan pesan pada Seunghyun.

From: Yunho

Aku sudah berada di sekitar lingkungan gedung. Aku titipkan Jaejoong dulu padamu, terus awasi sekitarmu. Aku akan membawa kedua orangtua Jaejoong menjauhi tempat ini terlebih dahulu.

Seunghyun pun membalas singkat pesan tersebut. Seandainya Jaejoong tahu bahwa Yunho melakukan semua ini deminya, apakah ia masih membenci Yunho?

Seunghyun kembali ke mansion keluarga Kim, ada sesuatu yang tertinggal dan ia harus mengambilnya.
"Aku mau kau lakukan dengan baik, sasaran utama Jaejoong, setelah anak itu di bereskan kita dengan mudah menghabisi kedua orangtuanya. Aku telah membatalkan pertemuan itu tanpa sepengetahuan Ajushi, jadi kalian menyamarlah dengan baik." Ujar Yoo jin kepada seseorang yang ia ajak bicara di ponselnya. Tubuh Seunghyun gemetar mendengarnya, wanita ini benar-benar menakutkan, bahkan dirinya saja yang notabenya seorang pembunuh masih memiliki perasaan sedikit, tetapi tidak dengan wanita ini. Seunghyun segera meninggalkan tempat tersebut, ia menjauh dari mansion tersebut, ia benar-benar tak mengerti jalan pikiran Yoo jin, tidakkah ia memikirkan perasaan Yunho?

Seunghyun segera mengambil ponselnya dan menghubungi Yunho, Yunho harus mengetahui hal ini.
"Jaejoong dalam bahaya, acara pertemuan pemegang saham itu palsu. Ummamu telah membatalkannya tanpa sepengetahuan orang lain, beberapa orang akan menyamar untuk membunuh Jaejoong dan keluarganya." Ujar Seunghyun langsung pada intinya, Yunho pun terkejut mendengar berita tersebut.
"Apa? Lalu tidak bisakah membatalkan untuk pergi?" Tanya Yunho.
"Tidak Yun, pertemuan ini sangat penting." Terdengar jelas oleh telinga Seunghyun Yunho menghelakan nafas beratnya.
"Baiklah. Aku akan datang ke sana nanti. Kau bawa Jaejoong untuk datang lebih awal, perhatikan seluruh lingkungan sekitar, jangan biarkan Jaejoong lepas dari perhatianmu. Jangan tinggalkan ia dengan siapapun termasuk rekan kerjamu. Aku akan mengirim orang untuk membantu kalian."
"Baiklah." Ujar Seunghyun. Seunghyun segera memutuskan komunikasinya.
.
.
Seunghyun masih Setia memperhatikan  lingkungan sekitar, entah mengapa perasaannya hari ini sangat tidak nyaman, ia tahu akan terjadi sesuatu, ia tidak takut pada pertarungan ini, tetapi ia takut pada sesuatu yang sama sekali tidak ia ketahui.

Jaejoong terdiam, seperti halnya Seunghyun Jaejoong pun merasa takut akan sesuatu, apakah itu? Ia tidak tahu.
"Seunghyun-ah." Ujar Jaejoong.
"Ya Tuan." Jawab Seunghyun, tetapi Jaejoong kembali terdiam.
"Tidak jadi." Ujar Jaejoong.
Mengapa hari ini ia sangat merindukan Yunho? Bagaimana Yunho? Apa kabarnya? Tetapi mengapa semakin sakit mengingat Yunho? Jaejoong benar-benar terasa terkhianati oleh Yunho. Yunho tak sungguh-sungguh mencintainya, ini semua hanya kepalsuan. Mengapa sangat menyakitkan?

BLIND✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang