THE WHITE [SELESAI] Edisi Jan Louise

cinta lo saat ini!

Kubuka mataku di pagi ini. Masih terasa hangat pelukan maria tadi malam untukku. Bibirnya yang merah merona selalu mengingatkanku padanya.

Aku hanya tersenyum saat ku ingat indahnya tadi malam. Tak lama kemudian Handpondku bergetar.

GZzzzz.....

kulihat ada satu pesan disana. Pesan tersebut dari maria. Isi pesan yang menyemangatiku untuk semangat bekerja hari ini. Seakan dibutakan madu asmara percintaan. aku seperti bisa menjadi jan louise yang baru.

"Aghhh, semangat ........semangat!!!!"

Jan bergegas mandi dan bersiap untuk pergi berangkat bekerja.

***

Dilokasi kerja ---->

"Pagii pak??.... Bagaimana, apakah surat yang harus saya antar banyak hari ini?."

"Ahhh jan.... Seperti biasa kau datang pagi ya. Yah lumayan banyak hari ini. Tolong diantarkan ya."

"Siappp pak, saya berangkat dulu ya pak."

Kemudian dengan semangat pagi. Jan berangkat menggantarkan surat satu persatu ke alamat yang di tujuakan.

Waktu sudah menunjukan pukul 12.02 siang hari dan masih ada beberapa surat yang harus jan antar. Sebelum hari terlalu siang jan bergegas menuju alamat surat-surat tersebut. Pukul 14.42 akhirnya jan mengantarkan surat yang terakhir yang harus dia antar. Ketika dia lihat kepada siapa dan alamat surat tersebut . jan terkejut dengan apa yang dilihatnya.

Kepada anna ryena jln komplek kenanga 55 blok 2 kota brown.

Segenap pikiran jan berkecamuk. Banyak pertanyaan di kepalanya. Karna terlalu banyaknya jan mengebut melebihi kecepatan biasanya ke kota brown.

"Anna!! Anna!! Apakah benar itu kau?!"

Setibanya di lokasi tujuan.....

jln Komplek Kenanga 55 Blok 2 kota Brown.

Ting nong,.... Ting nong.... Jan menekan suara bel rumah tersebut. Hingga akhirnya seseorang membukakan pintu.

Saat jan melihat siapa yang menghampirinya ternyata dia bukan anna yang dia kenal.

'Bukan anna ya.' jan sedikit kecewa.

"Ohh. Ada kiriman surat ya." ucap orang yang menghampiri jan.

"Ini ada surat untuk anna ryena. Silahkan tanda tangan sebagai tanda terima.

" ohh ini surat untuk ryena toh. Disini kah tanda tanganya. Terimakasih sudah diantar."

Disaat jan mendengar wanita itu mengatakan. Surat untuk ryena dia pun terkejut.
'Berarti dia bukan anna yang dimaksud'.
Jan memberanikan diri untuk bertanya kepada wanita tersebut.

"Permisi nona, jadi anda bukan nona anna ryena ya?"

" ah... Iya ryena adalah adikku. Aku andin ryena kakaknya. Dia sedang bekerja jadi tidak ada sekarang. Emangnya kenapa, kau mengenal ryena?."

" ehh,..tidak... Hanya namanya sama dengan orang yang aku kenal. Kalo begitu saya permisi dahulu." jan pun pamit pulang setelah mengetahui dia bukan anna.

Kemudian jan memutuskan untuk menunggu anna ryena yang dimaksud oleh andin.

Waktu sudah menunjukan pukul 17.56. Anna yang dimaksud andin belum juga muncul. Orang orang yang lewat melihat kearah jan yang berdiri didekat pagar rumah anna. Namun jan tak peduli akan
hal tersebut. Jan masih menunggu hingga pukul 18.56. Karna dinginnya cuaca menjelang malam di luar. Pada akhirnya jan memutuskan untuk menyerah dan pulang. Akan tetapi di saat jan hendak pergi dan mengendarai motornya. Terlihat mobil taxi berhenti di depan rumah anna terlihat wanita turun dari mobil dengan setelan kerja. Jan turun dari kendaraanya untuk memastikan wajah wanita tersebut. Jantung jan berdetak lebih cepat. Glekk,....Jan menelan ludahnya karna tegangnya saat itu.