sepucuk ingatan

2.5K 30 0
                                    

Burrrr,... Sreeethhhh ....... suara ombak dari luar jendela...


Setiap kali melihat laut, aku selalu terkenang masa lalu.

Biru laut yang indah menjadi saksi kelahiranku dan menjadi saksi diriku kehilangan kedua orang tuaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

....
Biru laut yang indah menjadi saksi kelahiranku dan menjadi saksi diriku kehilangan kedua orang tuaku. Biru laut itu pula yang membawaku memilih jalan yang kelam kala itu.
.....

.

....

.
Aku tak membenci laut,..

angin....

dan juga ombak dilautan .........

Aku hanya tak ingin mengingat kenangan pahitku saja.
.
.
.
.

Meski demikian, ada kalanya aku merasa bahagia saat melihat laut dan hembusan anginya.
Hembusan angin laut yang menenangkan jiwaku.

Dikala itu, saat umurku 9 tahun. Tepat saat aku ditinggalkan kedua orang tuaku.
.
.
.
Pada dini hari mereka berpamitan kepadaku, mereka hendak pergi berlayar mencari ikan agar bisa dijual besoknya.
.
.
Ibuku tersenyum padaku kala itu,...
Dia memeluk erat diriku tidak seperti biasanya. Begitu pula dengan ayahku, tidak biasanya dia mengusap kepalaku dengan senyum yang lebar.
Seakan itu senyum dan pelukan hari terakhir kami bertemu....
.
.
,
Aku pun mengantar mereka hingga bibir pantai dan melambaikan tangan kepada mereka. Mereka pun melambaikan tangan dengan senyum yang lebar padaku dan berteriak dari kejauhan,

" hati hati dirumah ya jan".

Lalu aku pun pulang kerumah setelah mengantar kepergian mereka. Aku segera mandi dan bergegas pergi kesekolah kala itu. Di sekolah aku belajar dan bermain seperti anak normal lainya. Saat itu ada pembagian hasil dari ulangan semester ganjil, aku mendapat nilai tertinggi di kelas 3V. Bu guru dan teman teman memberiku selamat saat itu pula.
.
.

"Selamat jan, kau mendapatkan nilai tertinggi lagi dikelas" - bu guru
"Yeyyy, jan selamat"- teman sekelas jan.
.
.
Sepulang sekolah aku berlari sekencang kencangnya menuju rumah. Dengan wajah penuh harapan, aku berlari menuju rumahku. Aku ingin memberi kabar bahagia ini pada kedua orang tuaku.....
.
.

Setibanya dirumah dan aku membuka pintu rumah menggunakan kunci cadangan yang ku bawa saat itu. Aku masuk kedalam rumah dan memeriksa seluruh ruangan. apakah mereka sudah pulang ataukah belum. Tapi semua ruangan masih sama seperti saat aku tinggalkan ke sekolah tadi pagi.
.
.

" Hmmm, ibu dan ayah belum pulang yah?. Padahal sudah siang begini, biasanya mereka sudah pulang jam segini. Ahah, aku tunggu mereka saja di pinggi pantai. Pasti mereka senang bila aku tunggu mereka disana".
.
.
Aku yang kala itu tak tau bahwa orang tuaku sudah meninggalkanku untuk selamanya. Terus menunggu di pinggir pantai.
.
.
Aku hanya bisa menangis di bibir pantai.
Pagi hingga sore,....
aku menunggu kepulangan mereka bedua,...
tidak seperti biasanya, saat itu mereka masih belum kembali dari laut. Aku masih terus menunggu hingga malam pun tiba. Mereka masih belum juga kembali.
.
.
Siang...
Sore....
Hingga menjelang malam yang dingin,..
.
.
.
ibu.....
Ayah,...
Kalian kemana?
Kala itu aku hanya bisa menangis di pinggir pantai. Berharap mereka akan segera pulang.
Aku mengingat kembali kenangan saat terakhir mereka memeluk dan mengusap kepalaku dengan senyum indahnya.
Air mataku tak henti mengalir,..seluruh badanku menggigil kedinginan. Hingga akhirnya aku tak sadarkan diri dan pingsan di pinggir pantai.
.
.
.
Saat aku tersadar, aku sudah ada di rumah tetanggaku pak josep. Aku membuka kedua mataku dan bertanya tentang kedua orang tuaku pada pak josep. Namun pak josep hanya bisa diam dan dia langsung memeluk diriku saat itu. Pak josep berkata padaku untuk bersabar dengan kenyataan ini. Aku sama sekali tak mengerti kata kiasan yang dia ucapkan saat itu. Kemudian aku melihat ada yang memakai pakaian team sar di luar rumah pak josep. Aku segera berlari menuju luar untuk melihat apa yang terjadi.
.
.
Hingga akhirnya,......
aku mendengar kabar buruk itu,.....
.
.
Salah satu perwakilan team sar yang mencari korban akibat gelombang pasang tersebut berkata padaku.

THE WHITE [SELESAI] Edisi Jan LouiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang