Saat ini Amora, Kara, dan Aksa sedang berada di sebuah restaurant untuk makan malam.
"Sebagai rasa ucapan terima kasih bunda pada Aksa, makanya bunda mengajak kamu untuk makan malam bersama kami."
"Maaf sebelumnya tante, aku bosan mendengar pernyataan terima kasih dari tante dan Queen. Cukup sudah bilang terima kasih nya, Aksa ikhlas bantunya."
"Maaf Aksa, kalau itu membuat kamu jadi tidak nyaman." Ucap Kara.
"No problem Queen, aku juga minta maaf sama kamu dan bunda atas perkataan ku tadi."
"Tidak masalah Aksa, bunda paham maksud kamu."
"Silahkan Aksa kamu mau pesan apa."
Berbeda hal nya dengan keluarga Navarez yang baru saja sampai di restoran. Ya keluarga Navarez mengatur ulang kembali jadwal dinner mereka yang seminggu lalu gagal dikarenakan pada saat itu Abi mendadak harus meeting dan pada saat itu Rora ngambek kepadanya namun sang momma tetap terus memberikan penjelasan kepada sang anak agar mengerti keadaan yang sedang dihadapai daddy nya. Rora pun luluh dan akhirnya Rora ingin mereka mengatur ulang jadwal dinner yang tertunda sebelumnya.
Benar keluarga Navarez tidak jadi pulang ke Indonesia minggu ini dikarenakan masih ada beberapa hal yang harus di urus oleh Abi dan Viona disini.
"Daddy sudah pesan menu kesukaan kalian di restoran ini. Jadi, kita tinggal menunggu saja ya." Ucap Abi.
"Okay dad. Oh iya mom dad aku mau ke toilet sebentar ya."
"Iya sayang." Ucap Viona.
Saat ini Kara hanya duduk berdua saja dengan Aksa dikarenakan sang bunda meninggalkan mereka karena harus mengangkat telpon. Ya selama ini bunda harus bekerja untuk membiayai semua pengobatan Kara, Kara tahu akan hal itu dan tentunya pengobatan yang ia jalani membutuhkan biaya yang terbilang mahal.
"Aksa, kalau bunda cari aku tolong bilangin ya aku pergi ke toilet bentar."
"Mau dianter." Tanya Aksa.
"Tidak perlu Aksa, kamu tunggu disini saja."
"Handphone kamu mana." Tanya Aksa.
"Ini ada di tas, memangnya kenapa." Jawab Kara.
"Siniin aja dulu."
Kara pun memberikan ponsel nya ke Aksa. Tak lama kemudian anak laki-laki tersebut mengembalikan ponsel milik Kara dan berkata.
"Kalau ada apa-apa langsung hubungi gue."
"Iya Aksa, kamu bawel."
Kara pun akhirnya pergi ke toilet untuk berkaca melihat penampilannya saat ini seperti apa. Seperti yang ada dipikirannya saat ini ia pucat sekali, Kara pun memakai pelembab bibir yang dibawanya di dalam tas. Tiba-tiba disebelah Kara datang wanita cantik, sama seperti Kara sepertinya gadis itu ingin touch up juga. Tidak ada pembicaraan antara mereka, namun pada saat Kara ingin keluar toilet gadis tersebut melihat Kara dan akhirnya mereka sama-sama saling senyum saja.
Ternyata makanan yang Kara pesan bersama bunda dan Aksa sudah datang."Ayo sayang kita makan dulu."
"Iya bun."
"Nak, Aksa mari kita makan."
"Iya tante, Aksa makan."
Agar situasi tidak canggung dan saling diam Amora sang bunda mencoba untuk membuka percakapan.
"Aksa, sudah lama tinggal disini." Tanya Amora.
"Sejak kecil tante. Kalau tante."
"Tante sama Queen baru 5 bulan tinggal disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain In New York
Novela JuvenilAku tidak pernah menyangka dengan semua kebenaran yang ada dihadapanku sekarang, rasa kesal, kecewa, dan bahagia mencampur menjadi satu. Ya, aku kecewa dengan yang apa yang bunda sembunyiin soal keluarga kita selama ini tapi aku juga bersyukur sekal...